Kandungan Senyawa Aktif Aktivitas antimalaria ekstrak teripang keling (Holothuria atra) terhadap Plasmodium falciparum secara in vitro

No. Jenis Pelarut Bobot ekstrak gram Persentase bb 1. n-Heksana 0,21 0,42 2. Etil asetat 0,28 0,57 3. Metanol bertingkat 5,50 11,00 4 Metanol tunggal 14,60 29,20

4.2 Kandungan Senyawa Aktif

Uji fitokimia merupakan uji kualitatif untuk menentukan kandungan senyawa metabolit sekunder di dalam sampel. Selain dapat mendeteksi komponen bioaktif pada metabolit sekunder, uji fitokimia juga dapat mendeteksi komponen bioaktif pada metabolit primer yang memberikan aktivitas biologis fungsional seperti protein dan peptida Kannan et al. 2009. Hasil analisis fitokimia ekstrak teripang keling dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil analisis fitokimia teripang keling H. atra No . Pengujian Ekstrak Standar warna n-Heksana Etil asetat Metanol 1. Alkaloid: b. Dragendorff + - + Endapan merah atau jingga d. Meyer - - + Endapan putih kekuningan f. Wagner + + + Endapan coklat 2. Steroid + + + Perubahan dari merah jadi biru atau hijau 3. Saponin - + + Terbentuk busa 4. Flavonoid - - - Berwarna merahkuninghijau 5. Fenol hidrokuinon - - - Warna hijau atau hijau biru 6. Ninhidrin + - + Warna biru Keterangan : + : terdeteksi - : tidak terdeteksi Tabel 5 menunjukkan bahwa ekstrak teripang mengandung senyawa alkaloid, steroid, saponin, dan asam amino. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pranoto et al. 2012. Flavonoid dan fenol hidrokuinon tidak terdeteksi pada ekstrak teripang keling yang diteliti. Ekstrak metanol menunjukkan positif pada sebagian besar uji fitokimia. Semua komponen bioaktif yang terdeteksi pada ekstrak heksan dan etil asetat juga terdeteksi pada ekstrak metanol. Alkaloid merupakan senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid seringkali beracun bagi manusia dan banyak mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan Harborne 1987. Hasil penelusuran beberapa pustaka menunjukkan bahwa senyawa yang mempunyai struktur kimia seperti alkaloid, terpenoid, kuinonoid dan fenolik diantaranya mengandung zat antiprotozoa. Simanjuntak 1995 menyebutkan beberapa struktur kimia yang mempunyai zat bioaktif antimalaria adalah kuinin, kinkonidin, kuinidin dan kinkonin dari Chinchona senyawa berberin dari Annonaceae, Menispermaceae, Papaveraceae, Berberidaceae, febrifugin dari tumbuhan Dichroea febrifuga Lour. Secara umum, senyawa jenis alkaloid juga menunjukkan aktivitas antiprotozoa Scale et al. 2010. Penelitian dengan sampel spons laut oleh Ravichandran 2007 juga mendeteksi senyawa alkaloid sebagai antimalaria. Antimalaria yang diperoleh dari spons laut diantaranya manzamine-A, axisonitrile-3 dan kalihinol-A. Hasil uji fitokimia yang menunjukkan adanya senyawa alkaloid pada teripang keling H. atra yaitu pada ekstrak metanol pelarut polar dan ekstrak heksana nonpolar menguatkan dugaan adanya aktivitas antimalaria pada ekstrak teripang keling H. atra. Triterpenoid merupakan senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C 30 asiklik. Triterpenoid dapat dibagi sekurang-kurangnya empat golongan, salah satunya adalah steroid Harborne 1987. Teripang merupakan salah satu sumber steroid alami yang sangat potensial. Kandungan steroid dalam jaringan tubuh dan pembuluh darah dapat berupa hormon steroid, asam lemak bebas, trigliserida maupun kolesterol Nurjanah 2008. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa pada semua ekstrak positif terdeteksi adanya senyawa golongan steroid. Hasil itu ditandai dengan perubahan warna dari merah menjadi hijau. Warna yang kuat menunjukkan banyaknya steroid di dalam teripang. Penelitian yang dilakukan Kustiariyah 2006 menunjukkan bahwa steroid dapat dimanfaatkan sebagai sumber aprodiasika alami. Selain senyawa golongan alkaloid dan steroid, hasil uji fitokimia teripang dalam penelitian ini juga terdeteksi adanya senyawa golongan saponin. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun Harborne 1987. Hasil uji fitokimia menunjukkan saponin terdeteksi pada ekstrak etil asetat dan metanol. Daging teripang terlihat menghasilkan busa pada saat dilakukan preparasi bahan baku. Diduga busa itu berasal dari saponin yang terkandung dalam teripang. Proses pengeringan mungkin menyebabkan hilangnya sebagian saponin sehingga hasil uji fitokimia terdeteksi kurang kuat. Penelitian yang dilakukan oleh Hu et al. 2010 juga menunjukkan adanya saponin pada teripang. Saponin terkadang dapat menimbulkan keracunan pada ternak Harborne 1987. Uji ninhidrin dilakukan untuk mengetahui adanya kandungan asam amino pada teripang. Ninhidrin merupakan salah satu bentuk senyawa nitrogen. Hasil positif pada pelarut n-heksana dan metanol menunjukkan adanya asam amino pada sampel. Harborne 1987 membagi asam amino menjadi dua, yaitu asam amino protein dan bukan protein. Asam amino protein pada umumnya diketahui berjumlah 20 dan ditemukan pada hidrolisat asam dari protein tumbuhan dan hewan. Penelitian yang dilakukan oleh Pujiono 2007 menunjukkan adanya asam amino dalam teripang. Ada sekitar 17 asam amino dari 20 asam amino esensial dan asam amino non-esensial. Adapun spesies yang digunakan pada penelitian tersebut adalah jenis teripang H. vacabunda. Kandungan asam amino teripang getah H. vacabunda dapat dilihat pada Tabel 6. Mutu protein dinilai dari perbandingan asam-asam amino yang terkandung di dalam protein tersebut Winarno 1992. Suatu protein yang dapat menyediakan asam amino esensial dalam suatu perbandingan yang menyamai kebutuhan manusia dikatakan mempunyai mutu yang tinggi. Adanya 17 asam amino dalam teripang seperti yang ditemukan pada penelitian Pujiono 2007 menguatkan bukti ilmiah bahwa teripang merupakan sumber protein hewani yang sangat potensial. Tabel 6. Kandungan asam amino pada tepung daging teripang getah Jenis Asam amino Hasil Asam amino non esensial Asam aspartat 1,905 Serin 0,412 Asam glutamat 0,781 Prolin 0,583 Glisin 0,536 Alanin 0,637 Sistein 0,627 Tirosin 0,989 Arginin 0,644 Asam amino esensial Lisin 1,316 Histidin 0,918 Valin 1,031 Methionin 0,510 Isoleusin 0,532 Leusin 1,285 Treonin 0,563 Phenilalanin 0,639 Sumber : Pujiono 2007 Hasil uji fitokimia terhadap sampel teripang keling tidak terdeteksi adanya flavonoid dan fenol hidrokuinon yang merupakan jenis senyawa fenol. Istilah senyawa fenol meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan, yang mempunyai ciri sama yaitu cincin aromatik yang mengandung satu atau dua penyulih hidroksil Harborne 1987. Peranan beberapa senyawa golongan senyawa fenol yang sudah diketahui misalnya sebagai bahan pembangun sel dan sebagai pigmen bunga serta peranan lain yang masih merupakan hasil dugaan belaka. Flavonoid merupakan faktor pertahanan alam pada tumbuhan Isman dan Duffey 1981 dalam Harborne 1987. Hal ini mungkin yang menyebabkan fenol hidrokuinon dan flavonoid tidak terdeteksi pada sampel teripang.

4.3 Aktivitas Antimalaria