1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malaria merupakan penyakit yang masih mengancam kesehatan masyarakat dunia. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium sp. yang hidup
dan berkembang biak dalam sel darah merah Depkes 2008. Ada sekitar 247 juta
kasus malaria dilaporkan dari 3,3 milyar penduduk di seluruh dunia yang beresiko pada tahun 2006, sedikitnya satu juta diantaranya meninggal. Sebagian besar
adalah anak-anak yang berusia dibawah 5 tahun WHO 2008. Selama ini
dilaporkan ada 4 jenis Plasmodium yang dapat menginfeksi manusia, namun belakangan ini dilaporkan bahwa malaria pada kera juga dapat menginfeksi
manusia Singh et al. 2004. Terdapat 109 negara endemis malaria pada tahun 2008 dan 45 diantaranya adalah negara-negara di benua Afrika.
Plasmodium falciparum menjadi penyebab utama kematian di dunia WHO 2008.
Sekitar 80 penduduk dunia diperkirakan masih menggunakan obat tradisional untuk pengobatan malaria. Negara-negara tropis telah membuat daftar
tumbuhan obat secara intensif yang berguna untuk pengobatan berbagai penyakit seperti malaria Simanjuntak 1995.
Salah satu usaha untuk menemukan obat baru adalah eksplorasi senyawa bioaktif dari bahan alam.
Sampai saat ini seperempat dari obat-obat modern yang beredar di dunia berasal dari bahan aktif yang
diisolasi dan dikembangkan dari tanaman Radji 2005. Namun, penelitian- penelitian terkait masih terus dilakukan untuk menemukan obat-obat baru dengan
mekanisme reaksi yang baru Simanjuntak 1995. Malaria di Indonesia ditemukan tersebar luas pada semua pulau dengan
derajat dan berat infeksi yang bervariasi Gandahusada et al. 1998. Daerah dengan letak geografis yang sulit dijangkau oleh tenaga medik seperti Papua
memiliki resiko penyebaran malaria yang lebih tinggi karena jauh dari pelayanan kesehatan. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif obat antimalaria yang mudah
didapatkan atau tersedia di alam. Selama ini telah dikenal beberapa macam obat antimalaria yang berasal dari tumbuhan. Sedangkan untuk daerah-daerah pesisir
pantai menyimpan potensi biota perairan sebagai sumber antimalaria.
Beberapa kandungan bioaktif pada biota laut telah terbukti secara ilmiah memiliki aktivitas antibakteri, antikoagulan, antifungi, antiinflamasi, antimalaria,
dan antivirus Mayer 2011. Salah satu biota laut yang masih terus diteliti sebagai bahan obat adalah teripang. Penelitian mengenai manfaat kandungan bioaktif
teripang telah dilakukan diantaranya sebagai antiasma Pujiono 2007, aprodiasika alami Kustiariyah 2006, Nurjanah 2008, sumber testosteron alami Dewi 2008
dan antibakteri Mayer 2011. Dobretsov et al. 2009 menyebutkan bahwa teripang memiliki kandungan
metabolit sekunder baik senyawa polar maupun nonpolar yang berpotensi digunakan sebagai obat. Secara empiris, teripang keling diyakini oleh sebagian
masyarakat Cirebon dan Papua untuk menyembuhkan penyakit malaria. Akan tetapi belum ada informasi ilmiah mengenai potensi teripang keling sebagai
sumber antimalaria. Oleh karena itu, penelitan ini dilakukan untuk mengkaji aktivitas antimalaria ekstrak teripang keling.
1.2 Tujuan