Investigasi Sistem Analisis Sistem

26

D. Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem adalah proses pengembangan sistem yang baku dan rinci yang mendefinisikan kumpulan aktivitas-aktivitas, metoda-metoda, praktek-praktek, laporan, serta peralatan otomatis yang digunakan pengembang sistem maupun manager proyek, untuk mengembangkan dan merawat seluruh sistem informasi dan perangkat lunak Whitten et al., 2001. Dalam mengembangkan Sistem Informasi Status Ketersediaan Alat dan Mesin Pertanian di Kabupaten Bogor, metodologi yang peneliti gunakan ialah metodologi System Development Life Cycle SDLC. Menurut O’Brien 1999, SDLC ini memiliki lima tahap pengembangan sistem, yaitu dimulai dengan investigasi sistem dan dilanjutkan dengan analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem serta perawatan sistem.

1. Investigasi Sistem

Tahap investigasi sistem dimaksudkan untuk merumuskan permsalahan dan peluang dari suatu kondisi. Kegiatan investigasi meliputi pemantauan, seleksi dan studi awal mengenai tujuan pemecahan masalah dalam sistem. Tahapan investigasi sistem meliputi tahap studi kelayakan. Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Empat dimensi kelayakan sistem meliputi kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, kelayakan organisasi, dan kelayakan operasional. Kelayakan teknis terkait dengan penggunaan teknologi yang dibutuhkan dalam mendukung pengembangan sistem. Hal tersebut tentunya terkait dengan kebutuhan perangkat keras hardware dan perangkat lunak software. Kelayakan ekonomis dapat dilihat dari segi biaya pembangunan sistem, dan keuntungan yang diperoleh dari informasi sistem. Sedangkan kelayakan organisasi dapat dilihat dari ada tidaknya sumber daya manusia yang menggunakan sistem tersebut. Kelayakan operasional sistem dapat ditinjau dari kemampuan dalam manajemen, bagaimana cara menggunakan dan mendukung sistem yang berjalan. 27

2. Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem melakukan analisis terhadap informasi yang dibutuhkan dari organisasi, end user dan kemampuan sistem yang akan dibangun untuk mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi operasional sistem yang akan dikembangkan. Analisis sistem dibagi atas kebutuhan fungsional dan nonfungsional. Pada kebutuhan fungsional objek sistem yang pertama kali harus ditetapkan adalah target pengguna yang dituju oleh sistem yang dibangun, kemudian dilanjutkan dengan analisa kebutuhan pengguna. Analisa kebutuhan ini merupakan dasar dalam penyusunan spesifikasi sistem yang kemudian akan diimplementasikan menjadi suatu perangkat lunak yang mengintegrasikan seluruh sistem. Sumber analisa kebutuhan dapat berasal dari buku dan data sekunder mengenai persebaran alat dan mesin pertanian. Pada tahapan siklus sistem ini, analisis mengumpulkan dokumentasi dari sistem yang ada, menelaah dan menambahkan dokumentasi baru jika dirasa perlu. Hasil akhir yang baik diharapkan dari sistem ini adalah agar mempermudah dalam pengambilan keputusan oleh pengguna. Sistem yang dibangun juga memiliki kebutuhan nonfungsional, yang merupakan kebutuhan tambahan di luar fungsi sistem yang mampu memberikan nyaman bagi pengguna dalam melakukan penelusuran sistem informasi.

3. Desain Sistem