5 Tenaga penggerak traktor roda dua selalu menggunakan internal
combustion engine yang dapat dibedakan terutama dari bahan bakarnya, yaitu
motor bensin dan motor diesel. Biasanya traktor roda dua menggunakan motor penggerak dengan satu silinder. Sistem transmisi pada traktor roda dua
menggunakan sabuk dan gigi yang berfungsi untuk memindahkan tenaga ke bagian yang bergerak lainnya. Putaran gigi dapat diatur atau diubah dengan
menggunakan kopling dan pengaturan putaran motor serta stering clutch yang berfungsi untuk membelokkan traktor. Traktor roda dua juga dilengkapi
implemen untuk mengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotari, garu penggulud, dan papan perata Sakai et al., 1998.
Menurut ukurannya, traktor roda dua dapat diklasifikan menjadi 4 tipe yakni Sakai et al., 1998:
1. Tipe Mini Tiller 1.47 – 2.21 kW
2. Tipe Traksi 2.99 – 4.42 kW
3. Tipe Ganda 3.68 – 5.51 kW
4. Tipe Gerak 5.51 - 10.30 kW
Menurut Direktorat Alat dan Mesin Departemen Pertanian RI tahun 2002, traktor roda dua memiliki kapasitas kerja sebesar 20-30 hamusim
dengan 8 jam kerjahari dan 50-60 hari kerjamusim. Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balitbang Pertanian traktor roda dua
dengan daya 8.5 Hp memiliki kapasitas kerja sebesar 25 hamusim dengan 8 jam kerjahari dan 90 hari kerjatahun.
C. Perontok Padi Bermotor Power Thresher
Menurut Purwono 1992 prinsip kerja perontok thresher padi yaitu: 1.
Cara thresher merontokkan padi dengan melepas bulir-bulir gabah dari tangkai atau malai untuk kemudian memisahkannya.
2. Pelepasan bulir gabah dari tangkai atas dasar tarikan, pukulan, dan gesekan
serta kombinasi dari masing-masing itu. 3.
Bagian thresher yang berfungsi untuk melepaskan bulir gabah adalah gigi perontok.
6 Menurut tenaga penggerak dan cara kerjanya, thresher padi dapat
dibedakan menjadi tiga Purwono, 1992: 1.
Pedal Thresher Menurut Purwono 1992 pedal thresher adalah alat perontok yang
digerakkan oleh kaki operator. Pada saat perontokan, padi dipegang dan bagian malai diumpankan pada bagian atas silinder perontok berputar.
Menurut Direktorat Alat dan Mesin Pertanian 2002 kapasitas kerja dari pedal thresher
yaitu berkisar antara 75–100 kgjam dengan 6 jam kerjahari dan 30 hari kerjamusim.
2. Power Thresher
Menurut Purwono 1992 perontok padi bermotor power thresher seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3 merupakan perontok padi yang
digerakkan oleh motor bahan bakar atau motor listrik melalui sistem transmisi. Biasanya besar tenaga motor yang digunakan tergantung ukuran
perontoknya Riyanto, 1994. Purwono 1992 juga menyatakan bahwa pada umumnya power thresher sudah dilengkapi dengan unit pembersih
berupa saringan dan kipas penghembus untuk memisahkan tangkai atau jerami, daun, dan gabah hasil perontokan. Pengumpanan padi yang
dirontokkan dengan cara memegang tangkai padi dan bagian malai diletakkan di bawah atau di atas silinder perontok Purwono, 1992.
Perontokan dengan power thresher menggunakan motor sebagai penggeraknya mempunyai kapasitas perontokan sebesar 420 kg gabahjam
hingga mendekati 1 ton gabahjam Dewa, 1998. Menurut Direktorat Alat dan Mesin 2002, power thresher padi memiliki kapasitas kerja sebesar
600 – 800 kgjam dengan 8 jam kerjahari dan 25 hari kerjamusim. 3.
Automatic Thresher Automatic thresher
merupakan alat perontok berpenggerak motor yang disempurnakan dengan menambah alat pengumpan otomatis yang
berupa seperangkat alat terdiri dari rantai bergerak paralel dengan silinder perontok, spring pegas dan rail semacam batangan logam yang
menekan rantai Purwono, 1992.
7
D. Rice Milling Unit RMU