Open Source Penelitian Terdahulu

20

M. Open Source

Menurut Coar 2006 Open Source tidak hanya berarti suatu hak atau kebolehan akses terhadap source code. Coar 2006 juga menambahkan bahwa terminologi distribusi di dalam perangkat lunak open source harus sesuai dengan kriteria-kriteria berikut : 1. Free distribution Lisensi yang didapat tidak akan membatasi pengguna untuk menjual atau memberikan perangkat lunak. Lisensi juga tidak memerlukan royalti atau biaya. 2. Source Code Distribusi program juga harus disertai dengan source code program-program atau scripts terkait sebelum dikompilasi. 3. Derived Works Lisensi harus mengizinkan pemodifikasian berikut derived works lainnya, dan harus memungkinkan produk terkait didistribusikan dengan ketentuan yang sama sebagaimana perangkat lunak aslinya. 4. Integrity of The Author’s Source Code Lisensi secara explisit harus mengizinkan pendistribusian perangkat lunak yang telah dimodifikasi. 5. No Discrimination Against Persons or Group Lisensi yang didapat adalah sama baik untuk individu maupun kelompok. 6. No Discrimination Against Fields of Endeavour Lisensi yang diberikan adalah sama untuk semua bidang usaha. 7. Distribution of License Hak yang terkait dengan program harus mengikat pihak-pihak yang menerima distribusi produk terkait tanpa kebutuhan untuk pengeksekusian lisensi tambahan oleh pihak-pihak tersebut. 8. License Must Not Be Specified to a Product Hak yang terkait dengan program tidak tergantung pada program yang menjadi bagian dari distribusi perangkat lunak tertentu. 21 9. License Must Not Restrict Other Software Lisensi tidak boleh membatasi perangkat lunak lainnya yang kebetulan didistribusikan bersama dengan perangkat lunak berlisensi tersebut. 10. License Must Be Technology Neutral Lisensi tidak menyebutkan ketentuan teknologi atau ’gaya’ antarmuka yang digunakan

N. Penelitian Terdahulu

Lestari 2003 membangun Sistem Informasi Geografis SIG Klasifikasi Lahan untuk Padi Sawah dan Status Ketersediaan Traktor Roda Dua di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. SIG ini disajikan dalam format project Arcview, yang bersumber dari data digital Arcinfo. SIG ini terdiri atas informasi-informasi peta administrasi, peta kemampuan lahan dan kesesuaian lahan bagi tanaman padi sawah serta dilengkapi data penyebaran dan status ketersediaan traktor roda dua di kecamatan Jonggol. Klasifikasi kesesuaian lahan berkenaan dengan data-data yang bersifat spasial keruangan yang membutuhkan analisis geografis, sedangkan status ketersediaan traktor roda dua berkenaan dengan data-data tabular yang membutuhkan analisis matematik. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah SDLC System Development Life Cycle oleh O’Brien 1999. Untuk pemenuhan input data dalam SIG dilakukan pengumpulan data yang memanfaatkan data sekunder, baik data yang bersifat keruangan maupun data tabel yang meliputi data vektorgrafis dan data tabelatribut. Desain sistem meliputi rancangan proses transformasi input menjadi output yang terdiri atas dua tahap yakni penyusunan basis dan analisis data keruangan dan data atributlabel. Proses kesesuaian lahan menggunakan sistem matching atau membandingkan, mencocokkan antara kualitas dan sifat-sifat lahan dengan kriteria kelas kesesuaian lahan yang telah disusun berdasarkan syarat tumbuh tanaman. Dengan sistem ini, berlaku hukum minimum yaitu kelas kesesuaian lahan ditentukan oleh nilai terkecil, dalam hal ini oleh parameter yang sifat 22 pembatasnya terberat atau yang paling sulit diatasi. Klasifikasi tanaman padi sawah yang digunakan adalah FAO 1976. Candra 2004 membangun Sistem Informasi Pemilihan Traktor Roda Dua Berbasis Internet dengan PHP. Pembangunan sistem informasi tersebut bertujuan untuk membantu dalam pemilihan traktor roda dua yang banyak beredar di pasaran. Pane 2006 membangun Sistem Informasi keberadaan alat dan mesin pertanian di Indonesia berbasis Internet Sikampi. Sistem informasi tersebut dirancang dan dibangun menggunakan sistematika proses pengembangan sistem, yang dikenal sebagai Sistem Development Life Cycle SDLC. Informasi yang disajikan meliputi : penjelasan sistem informasi dan keanggotaan, profil lembagaperusaahaan, detail spesifikasi produk alat dan mesin pertanian alsintan, cara pemesanan alsintan, kontak detail lembagaperusahaan, informasi terkini seputar keberadaan alsintan, serta memberikan kemudahan dalam pencarian data alsintan. Sistem informasi ini juga dilengkapi level akses anggota, yaitu registered publisher, dan super admin . Agusrinaldy 2006 membangun Sistem Informasi Monitoring Penyebaran Alat dan Mesin Pertanian di Wilayah Pulau Jawa berbasis web. Sistem informasi ini dibangun dengan tujuan dapat meyajikan informasi maupun data-data persebaran alat dan mesin pertanian di Pulau Jawa. Pada penelitian ini alat dan mesin pertanian dikelompokan berdasarkan fungsinya yaitu, mesin pengolahan lahan, mesin penanam, alat pemupukan, mesin pemberantasan hama, mesin perontok padi, mesin pengolah padi dan mesin pompa air. Pada penelitian ini digunakan perangkat lunak MapServer untuk membuat aplikasi GIS berbasis web. Tujuan aplikasi dibangun berbasis web adalah untuk memperluas akses bagi masyarakat. Dwipayana 2007 mengembangkan Sistem Informasi Kesesuaian Lahan untuk padi sawah di Kecamatan Jonggol Berbasis SIG dan SMS. Sistem Informasi ini merupakan pengembangan Sistem Informasi yang telah dibangun oleh Lestari 2003 dengan menambahkan aplikasi SMS. Aplikasi SMS dibangun dengan tujuan memudahkan pengguna user dalam 23 mengakses informasi yang ada di dalam Aplikasi Sistem Informasi Geografis. Sistem informasi yang dihasilkan diberi nama Gmap. Aplikasi GMap dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan MapObject 2.2, didukung dengan penambahan komponen Mobile FBUS v.1.5, seperangkat PC dan telepon selular atau modem GSM. Database yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model data relasional yang dibangun dengan menggunakan Microsoft Access. Aplikasi GMap terdiri dari dua bagian yaitu Aplikasi Sistem Informasi Geografis dan Aplikasi SMS Sistem Monitoring tentang keadaan kesesuaian lahan untuk padi sawah di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Aplikasi Sistem Informasi Geografis yang dibangun terdiri atas informasi-informasi peta administrasi, penggunaan lahan, jenis tanah beserta sifat fisik dan kimianya, kemampuan lahan, kondisi lahan dan kesesuaian lahan dari Kecamatan Jonggol. 24

III. METODOLOGI