35
IV. PEMBAHASAN
A. Kondisi Umum Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah kabupaten di Propinsi Jawa Barat. Luas Kabupaten Bogor adalah 2301.95 km
2
yang terbagi dalam 40 kecamatan. Daerah ini terletak di 6.19°-6.47°LS dan 106°1’-107°103’BT
dengan batas-batas administrasi sebagai berikut: 1.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Depok 2.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang
3. Sebelah Timur dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Bekasi
4. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Sukabumi
5. Sebelah Tenggara dengan Kabupaten Cianjur
Luas sawah rata-rata di Kabupaten Bogor selama periode tahun 2005- 2007 adalah 86 181 ha, sedangkan luas panen padi per tahun di Kabupaten
Bogor adalah 81 294.67 ha dengan produksi padi sawah dan gogo rata-rata pertahun mencapai 439 624.7 ton. Luas sawah, luas panen, dan rata-rata
produksi padi di 40 kecamatan Kabupaten Bogor periode tahun 2005-2007 dapat dilihat pada Lampiran 1 sampai dengan Lampiran 3.
Dalam rangka pengembangan daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor melakukan pengembangan alat dan mesin pertanian untuk menunjang
peningkatan hasil pertanian, terutama pada produksi beras. Keadaan beberapa alat dan mesin pertanian alsintan pada produksi beras selama tahun 2005-
2006 di Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Lampiran 4 sampai dengan Lampiran 6.
B. Pembangunan Sistem Informasi
1. Investigasi Sistem
Pada tahap investigasi sistem dilakukan studi kelayakan feasibility study
pada beberapa hal yaitu kelayakan organisasional, teknis, ekonomis dan operasional. Hal ini dilakukan untuk menentukan kelayakan solusi
yang diberikan.
36 a.
Kelayakan Organisasi Sasaran pengguna dan sekaligus pengelola dalam sistem ini
adalah Dinas Pertanian Kabupaten Bogor atau Dinas Perindustrian Kabupaten Bogor serta Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD Alat
dan Mesin Pertanian tiap-tiap wilayah barat, tengah dan timur. Hal ini didasari karena lembaga-lembaga pemerintahan tersebut yang
mampu membuat kebijakan pada bidang mekanisasi pertanian di Kabupaten Bogor. Penggunaan sistem informasi pada pada lembaga
pemerintahan tersebut tentunya akan membantu proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengembangan mekanisasi pertanian
yang sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap wilayah maupun kecamatan. Selain pengguna dari lembaga-lembaga pemerintah, sistem
informasi ini juga dapat digunakan oleh pihak swasta yang terkait dalam bidang mekanisasi pertanian maupun tidak, masyarakat tani dan
masyarakat luas yang membutuhkan informasi ketersediaan dan kebutuhan alat dan mesin pertanian di Kabupaten Bogor. Kemampuan
mengakses informasi yang luas ini disebabkan karena sistem dibangun berbasis internet. Pembangunan sistem informasi berbasis internet
pada saat ini memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia, hal in dikarenakan terdapat 25 juta pengguna internet di Indonesia pada
tahun 2008 Miniwatts Marketing Group, 2008. Dariuraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi yang dibangun layak dari segi organisasi. b.
Kelayakan Teknis Sistem yang dibangun berbasis web tentunya hanya bisa
diakses oleh pengguna yang terhubung dengan internet. Internet sendiri kini semakin mudah ditemui dan diakses di kantor-kantor
pemerintahan maupun swasta. Di kalangan masyarakat umum, akses internet
juga dapat dengan mudah diakses, hal ini dikarenakan tersedianya tempat-tempat penyedia layanan internet Warnet. Selain
itu dengan adanya teknologi wireless, maka kini masyarakat dapat mengakses internet dimana saja. Perluasan akses internet juga
37 didukung oleh pemerintah, salah satunya tercermin dengan
dikeluarkannya program internet masuk desa. Sistem yang dibangun berbasis internet, dalam penggunaannya
juga memungkinkan pengaksesan di berbagai platform sistem operasi yang kini banyak beredar seperti, Windows, Linux, UNIX, Mac Os,
dan sebagainya. Sistem juga dapat diakses melalui ponsel pintar smart phone
yang telah memiliki browser intenet didalamnya. Secara teknis, spesifikasi komputer yang digunakan dalam
pengembangan harus memenuhi syarat spesifikasi minimum yaitu, processor
berkecepatan 1 GHz, RAM 256 MB, Hardisk 15 GB, VGA 32 MB, monitor 15’ dan koneksi internet dengan modem internal atau
eksternal 54 Kbps, atau dengan wireless. Selain itu komputer juga harus ter-install sistem operasi dan beberapa perangkat lunak yang
berfungsi sebagai pendesain web, editor web, web server, web browser dan manajemen basis data. Keuntungan lain pada sistem yang
dibangun berbasis web adalah semua perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dapat diperoleh secara mudah dan gratis.
Dengan segala keunggulan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi layak secara teknis.
c. Kelayakan Ekonomis
Pada penerapannya, sistem dapat membantu mempermudah proses pengolahan data yang biasa dilakukan secara manual. Dengan
demikian, sistem juga membantu meminimalkan anggaran suatu instansi untuk menggaji karyawan-karyawan yang digunakan pada
proses pengolahan data secara manual. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa banyak
perangkat lunak yang dipakai dalam pembangunan sistem informasi ini merupakan perangkat lunak open source yang bisa didapatkan secara
gratis. Kebutuhan akan perangkat keras hardware dalam pembangunan sistem juga tidak memerlukan dana yang besar, karena
dalam pembangunan sistem ini digunakan seperangkat komputer milik pribadi peneliti.
38 Pengguna sistem informasi ini juga dapat menggunakan jasa
warung internet ataupun menggunakan paket-paket program jasa pelayanan internet yang banyak disediakan operator telepon selular
dan provider internet. Dengan menggunakan warung internet warnet, pengguna dapat mengakses sistem tanpa harus membeli peralatan
untuk mengakses internet. Biaya akses internet yang dikenakan pengguna juga tidak terlalu mahal yaitu sekitar Rp 4.000,-jam. Biaya
ini tentunya sangat murah dibandingkan dengan biaya transportasi yang harus dikeluarkan untuk mencari data-data ke sumber-sumber
informasi. Biaya yang dikenakan kepada pengguna melalui paket program yang disediakan operator telepon selular maupun provider
internet juga terhitung murah. Ada beberapa paket program yang
menawarkan biaya akses internet sebesar Rp 75.000,-bulan. Dari uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
yang dibangun layak dari segi ekonomis. d.
Kelayakan Operasional Sistem informasi ini juga dikatakan layak secara operasional
dengan mempertimbangkan hal-hal berikut: 1
Kemudahan penggunaan jasa internet oleh pengguna informasi. 2
Pembangunan sitem informasi berbasis internetweb memungkinkan terjadi akses dalam jumlah yang banyak pada
waktu yang bersaman. 3
Penelusuran data akan semakin mudah karena mengaplikasikan Sistem Informasi Geografis yaitu berupa peta interaktif berbasis
internet .
4 Mudah dalam pengelolaan dan pemeliharaan Sistem Informasi
data dan informasi, karena sistem informasi dibuat berbasis sistem manajemen konten.
5 Sistem informasi dapat diakses dari berbagai macam sistem operasi
yang saat ini banyak tersedia Windows, Linux, Mac Os, dsb.
39
2. Analisis Sistem