9 mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam
suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan pengambilan keputusan
serta basis data Mannino, 2001. Whitten et al. 2003 mendefinisikan sistem informasi sebagai kumpulan dari manusia, data, proses, informasi dan
teknologi informasi yang saling berinterkasi untuk mendukung kegiatan bisnis serta mendukung dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
suatu pengguna atau manajemen. Secara umum, fungsi utama sistem informasi ada tiga, yaitu 1
mangambil data data capturinginput, 2 mengolah, mentransformasikan dan mengkonversi data menjadi informasi dan 3 mendistribusikan informasi
reportingdisseminating kepada para pemakai sistem informasi Dwipayana, 2007.
F. Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis SIG adalah suatu sistem berbasis komputer untuk mendayagunakan dan menghasilgunakan, penyimpanan,
pengolahan dan analisis data spasial keruangan serta data non spasial tabular, dalam memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan aspek
keruangan, baik yang berorientasi ilmiah, komersil, pengelolaan maupun kebijaksanaan Purwadhi, 1999. SIG mempunyai karakteristik sebagai
perangkat pengelola basis data, Data Base Management System DBMS, sebagai perangkat analisis keruangan Spatial Analysis, dan juga sekaligus
sebagai proses komunikasi untuk pengambilan keputusan. Suatu SIG biasanya dihubungkan dengan teknologi komputer yang bereferensi geografis, suatu
sistem terintegrasi yang dipakai sebagai aplikasi subtansial yang telah banyak menarik perhatian di seluruh dunia.
Komponen SIG terdiri dari komponen yang sama pada Sistem Informasi secara umum, yaitu perangkat keras hardware, perangkat lunak
software, brainware, netware dan dataware seperti pada Gambar 3. Kelima komponen tersebut saling bersinergi membentuk suatu sistem yang utuh.
10 Secara umum keuntungan SIG pada perencanaan dan pengelolaan sumberdaya
alam adalah sebagai berikut Kam et al., 1992: 1.
Mampu mengintegrasikan data dari berbagai format data grafik, teks, digital dan analog dari berbagai sumber.
2. Memiliki kemampuan yang baik dalam pertukaran data diantaranya
berbagai disiplin ilmu dan lembaga terkait. 3.
Mampu memproses dan menganalisis data lebih efisien dan efektif daripada pekerjaan manual.
4. Mampu melakukan permodelan, pengujian dan perbandingan antara
berbagai alternatif kegiatan sebelum dilakukan aplikasi di lapangan. 5.
Memiliki kemampuan pembaharuan data yang efisien, terutama grafik. Dengan berbagai keuntungan tersebut di atas, penggunaan SIG dalam
klasifikasi penggunaan lahan akan sangat membantu. Dalam klasifikasi kesesuaian lahan yang membutuhkan fungsi tumpang tindih dari berbagai peta
tematik, dapat dilakukan oleh SIG. Kemampuan SIG mengintegrasikan berbagai format data sangat dibutuhkan dalam klasifikasi kesesuaian lahan.
Data penggunaan lahan, jenis tanah, kondisi iklim dan data pendukung lainnya, serta parameter-parameter klasifikasi akan diintegrasikan menjadi
satu kesatuan hingga dapat menghasilkan informasi kesesuaian lahan. Kemampuan SIG menampilkan data dalam bentuk gambar peta
digital memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang diinginkan, sebagai contoh untuk melihat daerah yang tidak sesuai dengan komoditi
tertentu, perubahan penggunaan lahan dan lain sebagainya dengan mudah dapat ditampilkan dengan SIG. Klasifikasi kesesuaian lahan dengan
pendekatan SIG memungkinkan pengembangan database dalam bentuk sistem informasi berorientasi geografis.
G. Database Management System DBMS