2. Laporan laba rugi, laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan beban
perusahaan selama periode akuntansi tertentu, yang umumnya setiap kuartal atau satu tahun.
3. Laporan laba ditahan, laporan yang menunjukan berapa banyak laba
perusahaan yang ditahan bila dibandingkan dengan yang dibayarkan sebagai dividen. Jumlah laba ditahan ditunjukan setiap tahun sejarah
perusahaan. 4.
Laporan arus kas, laporan yang menjelaskan dampak aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan perusahaan terhadap arus kas selama satu
periode akuntansi.
2.2. Kinerja Keuangan
Menurut Arifin dan Busono 2006, kinerja keuangan pada laporan keuangan disajikan dalam laporan laba rugi yang terdiri dari pendapatan dan
beban yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Penghasilan income adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva
atau penurunan kewajiban, yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal investor. Definisi
penghasilan income meliputi pendapatan revenues dan keuntungan gains. Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan
yang biasa dikenal dengan sebutan berbeda, seperti penjualan, penghasilan jasa fee, bunga dan lainnya. Keuntungan menjelaskan
kenaikan manfaat ekonomi, dan dengan demikian hakekatnya tidak berbeda dengan pendapatan.
2. Beban expense adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau kurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal. Definisi beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dari aktivitas perusahaan yang meliputi beban pokok penjualan, gaji dan penyusutan.
Kerugian memenuhi definisi beban yang mungkin timbul atau mungkin
tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa. Misalnya, kerugian karena bencana dan dari pelepasan aktiva lancar. Beban juga mencakupi
kerugian yang belum direalisasi, misalnya kerugian dari pengaruh kurs valuta asing.
2.3. Pasar Modal
Menurut Darmadji dan Hendy 2006, pasar modal capital market merupakan pasar untuk berbagai intrumen keuangan jangka panjang yang
bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas saham, intrumen derivatif, maupun intrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana
pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain misalnya pemerintah dan sarana kegiatan berinvestasi. Pasar modal adalah pasar untuk surat berharga
dan bagian dari pasar keuangan financial market. Manfaat dari pasar modal, diantaranya :
1. Menyediakan sumber pendanaan atau pembiayaan jangka panjang
bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus menjadi upaya
diversifikasi. 3.
Menyediakan indikator utama leading indicator bagi tren ekonomi negara.
4. Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaaan sampai lapisan
masyarakat menengah. 5.
Menciptakan lapangan kerja atau profesi yang menarik. 6.
Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dengan prospek yang baik.
7. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan
resiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi.
8. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha dan memberikan akses
kontrol sosial. 9.
Mendorong pengelolaan perusahaan dengan iklim terbuka, pemanfaatan manajemen profesional, dan penciptaan iklim berusaha yang sehat.
2.3.1. Saham
Menurut Darmadji dan Hendy 2006, saham stock dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham merupakan selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Besarnya kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyerataan
yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Jenis surat berharga yang paling dikenal masyarakat di pasar modal adalah saham. Berdasarkan
kemampuan dalam hak tagih klaim, maka jenis saham terbagi atas dua jenis, yaitu :
1. Saham biasa common stock, yaitu saham yang menempatkan
pemiliknya pada posisi paling bawah junior dalam pembagian dividen dan atas hak kekayaan perusahaan apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi. Saham biasa merupakan efek yang paling terkenal di pasar modal. Karena, pada umumnya pembicaraan
seputar saham selalu mengacu pada saham biasa. 2.
Saham preferen preferred stock, yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi, tetapi juga tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Saham
preferen sama dengan saham biasa karena dua hal, yaitu pertama mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh
tempo yang tertulis diatas lembaran saham tersebut. Kedua, membayar dividen. Persamaan saham preferen dengan obligasi
terletak pada tiga hal yaitu, pertama ada klaim atas laba aktiva sebelumnya. Kedua, dividen tetap selama masa berlaku dari saham.
Ketiga, memiliki hak tebus serta dapat dipertukarkan convertible dengan saham biasa. Saham preferen dipandang sebagai surat
berharga dengan pendapatan tetap dan akan bersaing dengan obligasi di pasar. Akan tetapi obligasi menempati urutan yang lebih
senior dibanding dengan saham preferen.
2.3.2. Obligasi
Menurut Darmadji dan Hendy 2006, obligasi bond adalah surat berharga yang menunjukan bahwa penerbit obligasi meminjam
sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara berkala, dan mempunyai kewajiban melunasi
pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi.
Menurut Tendelilin 2010, dari sudut pandang perusahaan, obligasi perusahaan corporate bond menyatakan hutang perusahaan
kepada pemegangnya. Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada
pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh tempo di masa mendatang disertai dengan pembayaran bunga
secara periodik. Jumlah tetap yang dibayar pada waktu jatuh tempo maturity merupakan pokok pinjaman principal obligasi, yang juga
disebut nilai nominal atau nilai per par par value atau face value. Dari sudut pandang investor, obligasi perusahaan merupakan
suatu investasi yang berbeda dengan saham biasa. Saham biasa menyatakan klaim kepemilikan pada suatu perusahaan, sedangkan
obligasi menyatakan klaim kreditur pada suatu perusahaan.
2.4. Investasi