Tabel 14. Ringkasan laporan laba rugi PT. London Sumatera, Tbk. 2007-2009 dalam jutaan rupiah
PT. London Sumatera, Tbk.
Komponen 2007
2008 2009
Penjualan Bersih 2.929.993
3.846.154 3.199.687
Beban Pokok Penjualan 1.526.163
1.985.379 1.809.194
Laba Kotor 1.403.830
1.860.775 1.390.493
Beban Usaha 412.930
546.359 371.842
Laba Rugi Usaha 990.900
1.314.416 1.018.651
Penghasilan beban lain-lain 156..111
12.300 10.512
Laba Rugi Sebelum beban Pajak 834.789
1.326.716 1.008.139
Manfaat Beban Pajak 270.755
399.161 300.652
Laba rugi Sebelum Hak Minoritas -
- -
Hak Minoritas -
- -
Laba Rugi Bersih 546.034
927.555 707.487
4.2. Economic Value Added EVA
4.2.1. PT. Astra Agro Lestari, Tbk. 1 Biaya Modal Saham
Berdasarkan data bulanan harga saham periode 2007 sampai 2009, PT Astra Agro Lestari, Tbk.
memiliki beta β 1,78, 1,84 dan 0,15. Pada tahun 2007 dan 2008 merupakan saham yang sangat
peka terhadap pasar. Jika harga pasar naik maka saham ini memiliki resiko lebih besar dari harga pasar dan sebaliknya jika
harga pasar turun, maka saham memiliki resiko lebih sedikit dari harga pasar.
Rata-rata tingkat pengembalian pasar yang diharapkan atau ERm pada tahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masing sebesar
3,69 persen, negatif 5,10 persen dan 5,60 persen dengan rata-rata tingkat suku bunga SBI pada tahun 2007, 2008 dan 2009 sebesar
8,60 persen, 8,67 persen dan 7,15 persen. Dari tingkat pengembalian pasar dan suku bunga SBI, maka diperoleh biaya
modal saham Ke PT. Astra Agro Lestari, Tbk. tahun 2007,2008 dan 2009 sebesar negatif 0,13 persen, negatif 16,73 persen dan
6,92 persen.
2 Biaya Hutang
Berdasarkan laporan keuangan PT Astra Agro Lestari, Tbk. tahun 2007, 2008 dan 2009, perusahaan memiliki beban bunga
terhadap hutang disetiap tahunnya. Tahun 2007 perusahaan memiliki nilai nominal beban bunga sebesar Rp 7.434.000.000,
tahun 2008 memiliki penurunan nilai nominal beban bunga sebesar Rp 179.000.000 dan tahun 2009 terus mengalami peningkatan
dengan nilai nominal beban bunga sebesar Rp 30.617.000.000.
3 Economic Value Added EVA
Perusahaan memiliki nilai rata-rata biaya modal tertimbang WACC tahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masing sebesar
negatif 0,13 persen, negatif 16,73 persen dan 6,92 persen. Tahun 2007 perusahaan memperoleh laba bersih setelah pajak NOPAT
sebesar Rp 2.039 triliun. Pada tahun 2008 perusahaan mengalami peningkatan pendapatan operasi sebesar Rp 2.715 trilun tetapi pada
tahun 2009 perusahaan mengalami penurunan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1.729 triliun.
Modal yang di investasikan IC perusahaan pada tahun 2007, 2008 dan 2009 menunjukan nilai yang selalu naik di setiap
tahunnya yaitu Rp 4.060 triliun, Rp 5.156 triliun dan Rp 6.226 triliun. Proporsi ekuitas pada perusahaan mengalami nilai investasi
yang sama sebesar 100 persen. Berdasarkan hasil analisis dari laporan keuangan, PT. Astra
Agro Lestari, Tbk. di tahun 2007 memiliki nilai EVA Rp. 2.044.988.730.855, tahun 2008 memiliki nilai EVA Rp.
3.577.956.990.939, dan tahun 2009 PT. Astra Agro Lestari, Tbk. memiliki nilai sebesar Rp. 1.299.037.903.416. Hal ini menujukan
terjadi proses nilai tambah perusahaan, kinerja perusahaan baik, laba perusahaan yang tersedia mampu melebihi harapan investor
dan perusahaan dapat mengembalikan pinjaman kreditur serta dapat menganggarkan pemberian bonus kepada karyawan.
4.2.2. PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. 1 Biaya Modal
Berdasarkan data bulanan harga saham tahun 2007, 2008 dan 2009, PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk.
memiliki beta β 2,05, 1,89, dan 2,28. Hal ini menunjukan pada tahun 2007,2008
dan 2009 merupakan saham yang sangat peka terhadap pasar. Jika harga pasar naik maka saham ini memiliki resiko lebih besar dari
harga pasar dan sebaliknya jika harga pasar turun, maka saham memiliki resiko lebih sedikit dari harga pasar.
Rata-rata tingkat pengembalian pasar yang diharapkan atau ERm pada tahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masing sebesar
3,69 persen, negatif 5,10 persen dan 5,60 persen dengan rata-rata tingkat suku bunga SBI pad tahun 2007, 2008 dan 2009 sebesar
8,60 persen, 8,67 persen dan 7,15 persen. Dari tingkat pengembalian pasar dan suku bunga SBI, maka diperoleh biaya
modal saham Ke PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. tahun 2007,2008 dan 2009 sebesar negatif 1,48 persen, negatif 17,30
persen dan 3,61 persen.
2 Biaya Hutang
Berdasarkan laporan keuangan PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. tahun 2007, 2008 dan 2009, perusahaan memiliki
beban bunga terhadap hutang yang selalu naik disetiap tahunnya. Tahun 2007 perusahaan memiliki nilai nominal beban bunga
sebesar Rp 169,803 milyar, tahun 2008 memiliki nilai nominal beban bunga sebesar Rp 188,983 milyar dan tahun 2009 terus
mengalami peningkatan dengan nilai nominal beban bunga sebesar Rp 193,081 milyar. Dengan beban bunga dan hutang yang di
peroleh tahun 2007, 2008 dan 2009, maka diperoleh biaya modal hutang Kd dengan nilai 8,47 persen, 6,98 persen dan 8,29 persen.
3 Economic Value Added EVA
Perusahaan memiliki nilai rata-rata biaya modal tertimbang WACC tahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masing sebesar 2,23
persen, negatif 7,47 persen dan 5,36 persen. Pada tahun 2007 perusahaan memperoleh laba bersih setelah pajak NOPAT
sebesar Rp 242,854 milyar. Pada tahun 2008 perusahaan mengalami penurunan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 173,569
milyar dan pada tahun 2009 perusahaan mengalami peningkatan kembali sebesar Rp 252,681 milyar.
Modal yang di investasikan IC perusahaan selalu meningkat disetiap tahunnya. Pada tahun 2007 dan 2008 memiliki nilai Rp
3,800 triliun menjadi Rp 4,150 triliun dan pada tahun 2009 naik kembali menjadi Rp 4,270 triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh
meningkatnya jumlah ekuitas serta hutang perusahaan selama periode 2007 sampai 2009.
Berdasarkan hasil analisis dari laporan keuangan, PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. pada tahun 2007 memiliki nilai EVA
Rp. 158.293.327.774, tahun 2008 memiliki nilai EVA senilai Rp. 483.566.005.010 dan di tahun 2009 PT. Bakrie Sumatera
Plantations, Tbk. memiliki nilai sebesar Rp. 23.736.376.632. Hal ini menujukan terjadi proses nilai tambah perusahaan, kinerja
perusahaan baik, laba perusahaan yang tersedia mampu melebihi harapan investor dan perusahaan dapat mengembalikan pinjaman
kreditur serta dapat menganggarkan pemberian bonus kepada karyawan.
4.2.3. PT. London Sumatera, Tbk. 1 Biaya Modal
Berdasarkan data bulanan harga saham tahun 2007, 2008 dan 2009, PT. London Sumatera, Tbk.
memiliki beta β 1,39, 1,67, dan 1,16. Hasil ini menunjukan pada tahun 2007,2008 dan 2009
merupakan saham yang sangat peka terhadap pasar. Jika harga pasar naik maka saham ini memiliki resiko lebih besar dari harga
pasar dan sebaliknya jika harga pasar turun, maka saham memiliki resiko lebih sedikit dari harga pasar.
Rata-rata tingkat pengembalian pasar yang diharapkan atau ERm pada tahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masing sebesar
3,69 persen, negatif 5,10 persen dan 5,60 persen dengan rata-rata tingkat suku bunga SBI pada tahun 2007, 2008 dan 2009 sebesar
8,60 persen, 8,67 persen dan 7,15 persen. Dari tingkat pengembalian pasar dan suku bunga SBI, maka diperoleh biaya
modal saham Ke PT. London Sumatera, Tbk. tahun 2007,2008 dan 2009 sebesar 1,75 persen, negatif 14,36 persen dan 5,35
persen.
2 Biaya Hutang
Berdasarkan laporan keuangan PT. London Sumatera, Tbk. tahun 2007, 2008 dan 2009, perusahaan memiliki beban bunga
terhadap hutang yang selalu menurun disetiap tahunnya. Tahun 2007 perusahaan memiliki nilai nominal beban bunga sebesar Rp
72,342 milyar, tahun 2008 memiliki nilai nominal beban bunga sebesar Rp 43,227 milyar dan tahun 2009 terus mengalami
peningkatan dengan nilai nominal beban bunga sebesar Rp 53,017 milyar. Dengan beban bunga dan hutang yang di peroleh tahun
2007, 2008 dan 2009, maka diperoleh biaya modal hutang Kd dengan nilai 9,07 persen, 4,96 persen dan 121,7 9 persen.
3 Economic Value Added EVA
Perusahaan memiliki nilai rata-rata biaya modal tertimbang WACC tahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masing sebesar 3,13
persen, negatif 11,27 persen dan 6,27 persen. Pada tahun 2007 perusahaan memperoleh laba bersih setelah pajak NOPAT
sebesar Rp 564,034 milyar. Pada tahun 2008 perusahaan mengalami peningkatan laba bersih setelah pajak sebesar Rp
927,555 milyar dan pada tahun 2009 perusahaan mengalami penurunan kembali sebesar Rp 707,487 milyar.
Modal yang di investasikan IC perusahaan selalu meningkat disetiap tahunnya. Pada tahun 2007 dan 2008 memiliki nilai Rp
2,854 triliun menjadi Rp 3,806 triliun dan pada tahun 2009 naik kembali menjadi Rp 3,844 triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh
meningkatnya jumlah ekuitas serta hutang perusahaan selama periode 2007 sampai 2009.
Berdasarkan hasil analisis dari laporan keuangan, PT. London Sumatera, Tbk. di tahun 2007 memiliki nilai EVA Rp.
474,638.907.010, tahun
2008 memiliki
nilai EVA
Rp. 1.356.582.852.421 dan tahun 2009, PT. London Sumatera, Tbk.
memiliki nilai sebesar Rp. 466.444.926.798. Hal ini menujukan terjadi proses nilai tambah perusahaan, kinerja perusahaan baik,
laba perusahaan yang tersedia mampu melebihi harapan investor dan perusahaan dapat mengembalikan pinjaman kreditur serta
dapat menganggarkan pemberian bonus kepada karyawan.
4.3. Kinerja Relatif Saham 4.3.1. PT. Astra Agro Lestari, Tbk.