c. Masyarakat lepas landas, yakni perkembangan IPTEK digunakan dalam
menunjang kegiatan
perekonomian. Sudah
mulai mengembangkan industri dan jasa yang diikuti dengan penggunaan
sumberdaya secara optimal. d. Masyarakat tingkat kematangan, yakni sudah dapat mengatasi
ketergantungan kepada negara lain. Kehidupan perekonomiann ditopang dengan penggunaan sumberdaya alam dan sumber daya alam
yang matang. e. Masyarakat konsumsi tinggi, yakni masyarakat yang pendapatan
perkapitanya sangat tinggi.
2.3 Teori Suku Bunga
Suku bunga merupakan harga yang dibayar atas kepemilikan sejumlah dana atau modal. Suku bunga menurut Irving Fisher membedakan suku bunga
dalam dua jenis yakni suku bunga nominal nominal interest rate dan suku bunga rill real interest rate. Suku bunga nominal adalah suku bunga yang masih
mengandung faktor inflasi sedangkan suku bunga rill merupakan tingkat suku bunga yang didapat dari keseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar
keuangan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
r i
dimana, i = suku bunga nominal,
r = suku bunga rill,
π = tingkat inflasi.
Untuk kasus di Indonesia yang memiliki sistem ekonomi terbuka kecil, yakni terbuka akan mobilisasi sumber kapital global walau peranannya kecil
dalam perekonomian global, cenderung dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi di negara ekonomi terbuka besar. Dalam sistem ekonomi terbuka kecil tingkat
besaran suku bunga yang berlaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni : a.
Domestic money market Besaran suku bunga ditentukan dari keseimbangan antara permintaan dan
penawaran di pasar keuangan domestik. Pasar keuangan yang stabil akan mendorong terciptanya keseimbangan tingkat suku bunga. Dengan pasar uang
yang stabil juga mendorong terjadinya efisiensi dalam pasar uang. b.
Expected rate of devaluation Harapan akan menguatnya nilai uang di masa yang akan datang juga akan
menentukan besaran suku bunga sebab ekspektasi terhadap nilai mata uang yang akan lebih besar di masa yang akan datang akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat untuk memegang uang. Hal ini akan meningkatkan besaran suku bunga dengan asumsi jumlah uang yang beredar tetap, cateris paribus.
c. Expected inflation
Harapan akan meningkatnya tingkat harga ditandai dengan terjadinya infalasi di waktu yang akan datang, akan meningkatkan permintaan terhadap uang. Hal ini
akan meningkatkan besaran suku bunga dengan asumsi jumlah uang yang beredar tidak berubah, cateris paribus.
d. Imported interest rate
Mengingat Indonesia adalah negara dengan perekonomian terbuka kecil pasti akan ikut terpengaruhi oleh peerkonomian internasional. Termasuk variabel suku
bunga yang akan ditetapkan sebagai suku bunga nasional.
2.4 Teori Kebijakan Subsidi