usahanya, perusahaan dapat mengalami keuntungan maupun kerugian. Ketika perusahaan mengalami banyak hambatan dan mengalami kerugian yang tidak
dapat diatasi, maka lambat laun perusahaan tersebut akan berada pada kondisi financial distress, yaitu kondisi dimana perusahaan tidak memiliki kapasitas untuk
memenuhi kewajibannya kepada pihak ketiga Andrade dan Kaplan, 1998. Dengan analisis rasio, suatu perusahaan dapat memprediksikan kondisi
financial distress dengan menggunakan perhitungan DSCR DSCR. Prediksi kondisi financial distress berguna bagi perusahaan agar perusahaan dapat
melakukan tindakan pencegahan serta dapat mengetahui cara keluar dari kondisi financial distress. Keluarnya perusahaan dari kondisi financial distress menjadi
kondisi non-financial distress disebut dengan istilah emergence financial distress.
1.2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana prilaku financial distress pada sektor agrikultur di
Indonesia? 2. Apakah rasio net profit margin, current ratio, return on equity, return on
asset, dan rasio EBITDATA dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress?
3. Apakah krisis subprime mortgage Amerika Serikat berpengaruh pada kondisi financial distress sektor agrikultur Indonesia?
4. Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya emergence financial distress?
1.3. Tujuan Penelitian
Dengan mengacu pada perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan prilaku financial distress pada sektor agrikultur di Indonesia.
2. Menganalisis rasio net profit margin, current ratio, return on equity, return on asset, dan rasio EBITDATA sebagai alat prediksi kondisi
financial distress.
3. Menganalisis pengaruh krisis subprime mortgage Amerika Serikat pada sektor agrikultur Indonesia.
4. Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan terjadinya emergence financial distress.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan atau praktisi bisnis, hasil penelitian ini dapat
dipergunakan sebagai tambahan referensi tentang rasio keuangan yang signifikan dalam memprediksi financial distress.
2. Bagi pembaca, kiranya penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya yang berkaitan dengan
kondisi financial distress.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini berkaitan dengan analisis data laporan keuangan periode lima tahun selama periode 2006-2010 pada perusahaan
agrikultur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Periode ini dipilih karena adanya krisis subprime mortgage di Amerika Serikat pada pertengahan tahun
2007 sampai dengan akhir tahun 2008, sehingga dapat dilihat dampak yang diberikan oleh krisis tersebut. Penelitian ini dilakukan terutama untuk
menganalisis faktor keuangan dan non-keuangan yang mempengaruhi kondisi financial distress perusahaan sektor agrikultur di Indonesia.
II. TINJAUAN PUSTAKA