dihasilkan kurang dari chi-square tabel, maka dapat disimpulkan data tidak mengalami masalah otokorelasi.
3.6.4 Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Multikolinieritas memiliki arti terjadinya korelasi linier yang mendekati sempurna antar lebih dari dua variabel bebas. Uji multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas atau tidak. Jika dalam model regresi
yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala multikolinier.
Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation
Factor VIF dengan menggunakan alat analisis SPSS 16. Model dinyatakan tidak
memiliki gejala multikolinier ketika nilai VIF seluruh variabel independen tidak lebih besar dari 10.
3.6.5 Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Masalah heteroskedastisits mengindikasikan bahwa terdapat varian variabel pada model regresi yang tidak konstan. Harapannya, suatu model regresi
memiliki varian variabel yang konstan, yang disebut dengan homoskedastisitas. Masalah heteroskedastisitas ini sering terjadi pada penelitian data cross-section,
sehingga harus dilakukan pada penelitian ini. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan metode Glejser dengan
menggunakan perangkat lunak SPSS 16, dimana dilakukan regresi terhadap
seluruh variabel independen terhadap nilai mutlak residualnya. Masalah heteroskedastisitas akan diidentifikasi apabila terdapat pengaruh variabel
independen terhadap nilai mutlak residualnya. Persamaan pada uji Glejser adalah sebagai berikut:
| | = + + ...........................8
Dimana, | |
= Nilai residual mutlak X
i
= Variabel bebas
3.6.6 Analisis Faktor Pengaruh Kondisi Financial Distress
Penelitian menggunakan data time series dan cross section, sehinga metode yang digunakan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kondisi
financial ditress adalah metode regresi data panel. Hasil dari metode ini akan menjawab Hipotesis 1 sampai dengan Hipotesis 5. Regresi data panel dilakukan
dengan menggunakan perangkat lunak Eviews 5.1. dengan model regresi data
panel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: =
+ +
+ +
+ +
+ ……………………………………5 Dimana,
DSCR
it
= Debt Service Coverage pada perusahaan i pada tahun t, NPM
it
= Net Profit Margin pada perusahaan i pada tahun t, CR
it
= Current Ratio pada perusahaan i pada tahun t, ROE
it
= Return On Equity pada perusahaan i pada tahun t, ET
it
= EBITDATA = Earning Before Interest, Tax, Depretiation, Amortization to Total Assets
ROA
it
= Return On Asset = Variabel Dummy Krisis Subprime Mortgage
= intercept perusahaan i = Slope variabel NPM pada perusahaan i
= Slope variabel CR pada perusahaan i = Slope variabel ROE pada perusahaan i
= Slope variabel EBITDATA pada perusahaan i = Slope variabel ROA pada perusahaan i
= Slope variabel dummy krisis subprime mortgage pada perusahaan i
= Error pada perusahaan i pada tahun t, = Perusahaan pada sektor agrikultur di Indonesia, yaitu AALI,
BISI, CPRO, DSFI, LSIP, MBAI, SMAR, SGRO, TBLA, UNSP = Periode waktu tahun 2006 - 2010
3.6.7 Analisis Emergence Financial Distress