Hasil Uji Hausman Test Data Panel sebagaimana dilihat pada Lampiran 1. Nilai p-value adalah 0,0046 yang

Tahun 2010 diisi dengan peningkatan nilai DSCR secara drastis oleh LSIP, MBAI, dan BISI. Peningkatan juga terjadi pada AALI, dimana AALI dan LSIP berhasil keluar dari kondisi emergence financial distress. SGRO mengalami penurunan, namun masih memiliki nilai DSCR yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan perusahaan lainnya. SMAR, UNSP, TBLA, CPRO, dan DSFI mengalami penurunan DSCR dan berada sangat jauh dari kelima perusahaan lainnya. Secara umum dapat dinyatakan bahwa subsektor crops dan husbandry mengalami peningkatan, subsektor plantations berfluktuatif, dan subsektor fishery mengalami penurunan kemampuan pelunasan hutang.

4.2. Hasil Uji Hausman Test Data Panel

Uji Hausman Test dilakukan dengan menggunakan alat analisis Eviews

5.1. sebagaimana dilihat pada Lampiran 1. Nilai p-value adalah 0,0046 yang

lebih kecil dari nilai α, serta nilai lebih besar dari nilai , , sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan adalah fixed effect model FEM. Pada model ini, diasumsikan bahwa koefisien slope konstan antar waktu dan anggota panel dengan intersep bervariasi antar anggota panel time invariant. Penggunaan model FEM harus menggunakan penaksiran model OLS Ordinary Least Square, dimana variabel penelitian yang digunakan bersifat BLUE Best Linear Unbiased Estimator. Asumsi yang harus dipenuhi dalam penaksiran metode OLS adalah sampel penelitian terdistribusi normal, tidak terjadi masalah autokorelasi, syarat homoskedastisitas, dan tidak terjadi masalah multikolinieritas. 4.3. Hasil Uji Asumsi Klasik Otokorelasi Pada Lampiran 3 dapat dilihat hasil uji otokolerasi dengan metode Breusch Godfrey. Nilai R 2 yang diperoleh sebesar 0,064, sehingga nilai chi-square dapat diperoleh dengan mengalikan nilai R 2 dengan hasil pengurangan jumlah sampel, yaitu 50, dengan banyaknya lag residual yang digunakan, yaitu 2. Diperoleh nilai chi-square sebesar 3,072 yang lebih kecil dari nilai chi-square tabel yaitu 5,991. Maka dapat disimpulkan model persamaan regresi tidak memiliki masalah otokorelasi. 4.4. Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas Pada Lampiran 4 terdapat hasil uji asumsi klasik multikolinieritas yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16. Penggunaan alat analisis yang berbeda ditujukan untuk mempermudah penelitian dalam melakukan uji asumsi klasik multikolinieritas dengan menggunakan data panel yang sama. Hasil uji klasik menunjukkan nilai VIF seluruh variabel kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa model tidak memiliki masalah multikolinieritas. 4.5. Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas Dapat dilihat hasil uji heteroskedastisitas pada Lampiran 5 membuktikan bahwa model tidak mengandung masalah heteroskedastisitas. Dengan menggunakan metode Glejser, diperoleh p-value seluruh variabel independen terhadap nilai absolut residualnya lebih besar dari nilai α 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa model bebas dari gejala heteroskedastisitas, atau mengalami homoskedastisitas.

4.6. Prediksi Financial Distress Sektor Agrikultur Indonesia

Dokumen yang terkait

Prediksi Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-2013

5 101 118

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014)

0 6 96

Pengaruh Mekanisme Good Coorporate Governance Terhadap Kondisi Financial Distress pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2014

0 5 66

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015.

4 14 22

Rasio Keuangan sebagai Prediktor Kondisi Financial Distress Perusahaan pada Sektor Textile dan Garment yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2012.

0 0 9

Rasio Keuangan sebagai Prediktor Kondisi Financial Distress Perusahaan pada Sektor Textile dan Garment yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2012 - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Financial Distress - Prediksi Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-2013

0 0 24

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2016 SKRIPSI

0 1 17

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN SEKTOR TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PADA TAHUN 2013-2017

0 0 22

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS DI PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2006-2013 - Perbanas Institutional Repository

0 0 18