19 SES dan 25,90±0,00 °C pada perlakuan SEP. Suhu hari ke-10 dan hari ke-15
perlakuan SES dan SEP berurutan antara lain 26,75±0,07 °C dan 27,00±0,14 °C serta 28,05±0,07 °C dan 27,3±0,14 °C. Setelah itu terus mengalami kenaikan
hingga hari ke-19 yaitu 27,95±0,07 °C pada SES dan 27,90±0,00 °C pada SEP. Menurut Gambar 11. di atas dapat dilakukan analisa data dengan tabel
ANOVA dan SPSS 16 Lampiran 5 yang kemudian dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5. Suhu pada media pemeliharaan udang vaname dengan sumber energi yang berbeda
Suhu °C Hari Ke-
SES SEP
1 27,00±0,00
a
27,00±0,00
a
5 25,75±0,07
a
25,90±0,00
a
10 26,75±0,07
a
27,00±0,14
b
15 28,05±0,07
a
27,30±0,14
b
19 27,95±0,07
a
27,90±0,00
a
Keterangan : Nilai yang tertera merupakan nilai rata-rata ± standar deviasi. Huruf superscript di belakang nilai standar deviasi yang berbeda pada setiap baris menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata p0,05.
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai suhu kedua perlakuan yaitu SES dan SEP pada hari ke-1, 5 dan 19 tidak berbeda nyata. Sedangkan nilai suhu
kedua perlakuan pada hari ke-10 dan hari ke-15 berbeda nyata.
3.1.2.3 pH Media Pemeliharaan Postlarva Vaname
Pengukuran kualitas air berupa parameter pH pada media pemeliharaan postlarva udang vaname yang diukur setiap 7 hari sekali dapat dilihat pada
Tabel 6. berikut. Tabel 6. Kisaran nilai pH media pemeliharaan postlarva udang vaname
Perlakuan Parameter Kualitas Air
pH SES
7,48 - 8,49 SEP
8,10- 8,49
Pengukuran nilai pH dilakukan 7 hari sekali selama pemeliharaan. Berdasarkan Tabel 6 di atas, kisaran pH cenderung sama pada kedua perlakuan.
Nilai pH perlakuan SES berkisar 7,48-8,49. Kisaran nilai pH media pemeliharaan postlarva udang vaname perlakuan SEP berkisar 8,10-8,49.
20 Nilai pH pada perlakuan pompa DC dengan SES dan pompa DC dengan
SEP setiap 7 hari selama pemeliharaan ditunjukkan oleh Gambar 12. di bawah.
Gambar 12. Grafik nilai pH pada media pemeliharaan postlarva udang vaname dengan sumber energi yang berbeda.
Berdasarkan grafik nilai pH pada media pemeliharaan postlarva udang vaname pada perlakuan SES berkisar 8,49±0,00 pada hari ke-1 turun pada hari ke-
5 sebesar 7,99±0,71, naik pada hari ke-10 sebesar 8,23±0,21 dan kembali turun pada hari ke-20 sebesar 7,64±0,09. Sedangkan pada perlakuan SEP mengalami
penurunan hingga hari terakhir pemeliharaan yaitu dari 8,49±0,00 pada hari ke-1 menjadi 8,13±0,09 di hari ke-20.
Menurut Gambar 12. di atas dapat dilakukan analisa data dengan tabel ANOVA dan SPSS 16 Lampiran 6 yang kemudian dapat dilihat pada Tabel 7 di
bawah ini. Tabel 7. Nilai pH pada media pemeliharaan postlarva udang vaname dengan
sumber listrik yang berbeda
pH Hari Ke-
SES SEP
8,49±0,00
a
8,49±0,00
a
7 7,99±0,071
a
8,25±0,01
a
14 8,23±0,01
a
8,23±0,01
a
20 7,64±0,09
a
8,13±0,04
b
Keterangan : Nilai yang tertera merupakan nilai rata-rata ± standar deviasi. Huruf superscript di belakang nilai standar deviasi yang berbeda pada setiap baris menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata p0,05.
21 Tabel di atas menunjukkan bahwa pada perlakuan pompa DC dengan
sumber energi surya SES dan sumber energi PLN SEP menghasilkan nilai pH yang tidak berbeda nyata pada pengukuran hari ke-1, 7 dan 14. Sedangkan pada
pengukuran hari ke-20, kedua perlakuan memiliki nilai yang tidak beda nyata.
3.1.2.4 Karbondioksida CO