48
II. BAHAN DAN METODE
2.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dengan 2 perlakuan dan 2 kali ulangan. Perlakuan yang akan diterapkan
yaitu pemakaian DC air pump dengan sumber energi tenaga surya A dan pemakaian DC air pump dengan sumber energi listrik PLN B. Pompa dialiri
listrik selama 24 jam dan masing-masing DC air pump juga dilengkapi dengan selang aerasi sebanyak 10 selang. Air laut yang dimasukkan dalam tandon
pemeliharaan yaitu sebanyak 80 air laut sebesar 400 l. Setiap harinya dilakukan pergantian air sebanyak 10-15 dan dilakukan penyiponan setiap pagi.
Model percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y
ij
= µ + τ
i
+ ε
ij
Keterangan: Y
ij
= data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ
= nilai tengah data τ
i
= pengaruh perlakuan ke-i ε
ij
= galat percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
2.2 Prosedur Penelitian
2.2.1 Persiapan Sistem Pemeliharaan
Masa persiapan terdiri dari persiapan wadah, instalasi dan bahan. Wadah budidaya udang yang digunakan berupa tandon dengan kapasitas 500 ml sebanyak
4 buah. Setiap wadah dipasang 5 buah selang aerasi yang dihubungkan pada pompa DC. Wadah ini dibersihkan menggunakan detergen dan air tawar
kemudian dikeringkan selama 24 jam. Setelah itu air yang digunakan sebagai media pemeliharaan adalah air laut dengan salinitas 30 ppt. Air yang telah
diletakkan di dalam wadah pemeliharaan didesinfeksi dengan 30 ppm klorin diaerasi kuat 24 jam kemudian diberi tiosulfat dengan dosis setengah dari klorin
diaerasi kuat 24 jam. Sebelum biota dimasukkan ke wadah pemeliharaan, bagian dasar wadah disipon terlebih dahulu. Gambar pompa DC dan wadah yang
digunakan ditunjukkan oleh Gambar 1. berikut.
5 a b
Gambar 1. Wadah pemeliharaan udang vaname a dan DC air pump yang digunakan dalam penelitian b.
Persiapan listrik yang dihasilkan dengan tenaga surya dirangkai dengan komponen-komponen nya. Modul panel surya dipasang di atap tempat penelitian
yaitu Lab Lingkungan 2 Lt.2 sebanyak 8 panel surya jenis polikristal. Panel surya akan menangkap energi matahari kemudian dimasukkan ke dalam baterai. Baterai
yang digunakan sebanyak 8 buah yang dikontrol oleh 4 buah charge control. Setelah listrik tenaga surya siap dipakai yang ditandai dengan lampu hijau pada
controller kemudian langsung dapat digunakan pada pompa DC. Aki sebanyak 2 buah dipasang paralel dengan 1 buah controller dan dihubungkan dengan 1 buah
data logger yang berfungsi menyimpan data-data arus dan voltase yang masuk dan keluar baterai. Gambar data logger dapat dilihat pada Lampiran 1. Bagan dan tata
letak panel serta komponennya dapat dilihat di lampiran 11 dan perhitungan kebutuhan panel serta komponennya juga dapat dilihat di Lampiran 12.
Setelah listrik tenaga surya siap digunakan, disiapkan terlebih dahulu selang aerasi sebanyak 10 buah dengan panjang yang disesuaikan hingga
mencapai tandon. Pompa DC yang menggunakan energi listrik PLN dihubungkan dengan adaptor untuk mengubah listrik AC menjadi listrik DC dan berguna untuk
menstabilkan listrik PLN kemudian baru bisa digunakan untuk aerasi. Gambar alat adaptor dapat dilihat pada Lampiran 2. Satu pompa DC dapat dipasang 10 buah
selang aerasi, kemudian masing-masing 5 selang aerasi diatur penempatannya pada 2 tandon pemeliharaan. Modul panel surya dan komponennya ditunjukkan
oleh Gambar 2. di bawah.
6 a b
Gambar 2. Panel Surya a dan rangkaian listrik solar cell yang digunakan dalam penelitian b.
Biota yang digunakan adalah udang vaname Litopenaeus vannamei PL10. Udang dipelihara di tandon berkapasitas 500 liter dengan padat tebar 200 ekorm3
Samocha and Lawrence, 1992 selama 20 hari. Sebelum ditebar, dilakukan aklimatisasi yakni udang yang masih berada dalam plastik diapungkan di air laut
yang akan dijadikan media pemeliharaan, kemudian udang dimasukkan ke dalam baskom dan dialiri air laut sedikit demi sedikit hingga air laut yang baru
tercampur homogen dengan air yang telah ditransportasikan bersama udang. Udang siap di tebar setelah 12 jam dibiarkan di dalam baskom yang diberi aerasi.
2.2.2 Prosedur Pemeliharaan
Biota yang digunakan yaitu udang vaname Litopenaeus vannamei PL 10. Udang ditebar dengan kepadatan 80 ekor400 l air laut. Masa pemeliharaan terdiri
dari pemberian pakan udang, sampling pertumbuhan ikan dan analisa kualitas air. Masa pemeliharaan akan berlangsung selama 20 hari yaitu mulai ukuran PL 10
hingga PL 30. Pemberian pakan udang dilakukan 4-5 jam sekali, yaitu sebanyak 4 kali pemberian pakan. Pakan yang diberikan berupa pakan serbuk sebanyak 0,8 g
setiap tandon. Cara pemberian pakan adalah dengan melarutkan pakan serbuk kedalam gelas 250 ml dan air laut, kemudian ditebar merata pada masing-masing
wadah budidaya. Sampling pertumbuhan udang dilakukan pada awal dan akhir pemeliharaan dengan parameter yang diukur berupa pertambahan bobot dan
panjang udang.
7
2.3 Rangkaian Sistem Sumber Daya Energi Surya
Pertama yang dirangkai adalah sumber energi tenaga surya karena memerlukan waktu yang cukup lama. Kemudian perlakuan pompa dengan sumber
enerdi listrik PLN dilengkapi pemasangan adaptor. Masing-masing pompa DC dipasang rangkaian selang aerasi hingga mencapai wadah pemeliharaan vaname.
Rangkaian penelitian dapat dilihat pada gambar 3 berikut.
Gambar 3. Rancangan sistem listrik tenaga surya tampak atas pada pemeliharaan postlarva vaname.
Panel surya seperti yang tertera pada gambar 1 diatas, diletakkkan di luar ruangan penelitian agar dapat menangkap cahaya matahari dengan mudah. Satu
rangkai panel surya dipasang sebanyak empat buah panel dan dipasang miring kebawah sebesar 15°. Setelah panel menangkap energi matahari kemudian diubah
menjadi arus listrik dan dialirkan masuk ke baterai atau aki yang sebelumnya diatur pemasukan voltase sebesar 12 volt oleh charge controller 12 volt. Lampu
hijau pada kontrol menunjukkan listrik solar siap digunakan ke pompa.
2.4 Daya Listrik Arus Searah