Laju Pertumbuhan Spesifik Spesific Growth Rate, SGR Postlarva

27 Tabel 13. Tingkat kelangsungan hidup SR, postlarva udang vaname dengan perlakuan pompa DC dan sumber energi yang berbeda Tingkat Kelangsungan Hidup SR, SES SEP 95,00±7,07 a 98,13±2,65 a Keterangan : Nilai yang tertera merupakan nilai rata-rata ± standar deviasi. Huruf superscript di belakang nilai standar deviasi yang berbeda pada setiap baris menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata p0,05. Berdasarkan tabel tingkat kelangsungan hidup postlarva udang vaname dengan sumber energi yang berbeda, dapat diketahui bahwa tingkat kelangsungan hidup SR pada perlakuan SES sebesar 95 , sedangkan tingkat kelangsungan hidup SR pada perlakuan SEP sebesar 98,13 . Nilai kelangsungan hidup kedua perlakuan tersebut tidak beda nyata.

3.1.5 Laju Pertumbuhan Spesifik Spesific Growth Rate, SGR Postlarva

Vaname Laju pertumbuhan spesifik postlarva udang vaname yang dipelihara selama 20 hari dapat dilihat pada Gambar 18. berikut. Keterangan : Huruf yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata Gambar 18. Laju pertumbuhan spesifik postlarva udang vaname pada perlakuan SES dan SEP. Laju pertumbuhan spesifik udang vaname yang dipelihara selama 20 hari pada perlakuan listrik surya dan listrik PLN tidak berbeda nyata seperti ditunjukkan oleh Gambar 18. di atas. Sedangkan laju pertumbuhan spesifik udang vaname pada perlakuan pompa DC dengan listrik PLN SEP sebesar 1,61 2,59 1 2 3 4 5 6 Solar Cell PLN S G R B o b o t Sumber Listrik a a SES SEP 28 2,59±2,19, sedangkan pada perlakuan pompa DC dengan solar cell SES sebesar 1,61±0,87. Menurut Gambar 18. di atas dapat dilakukan analisa data dengan tabel ANOVA dan SPSS 16 Lampiran 10 yang kemudian dapat dilihat pada Tabel 14 di bawah ini. Tabel 14. Laju pertumbuhan spesifik SGR, postlarva udang vaname dengan perlakuan pompa DC dan sumber energi yang berbeda Laju Pertumbuhan Spesifik SGR, SES SEP 1,61±0,87 a 2,59±2,20 a Keterangan : Nilai yang tertera merupakan nilai rata-rata ± standar deviasi. Huruf superscript di belakang nilai standar deviasi yang berbeda pada setiap baris menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata p0,05. Berdasarkan tabel laju pertumbuhan spesifik postlarva udang vaname dengan sumber energi yang berbeda, dapat diketahui bahwa nilai laju pertumbuhan spesifik potlarva udang vaname pada perlakuan SES sebesar 1,61 , sedangkan laju pertumbuhan spesifik postlarva udang vaname dengan perlakuan SEP sebesar 2,59 . Nilai laju pertumbuhan spesifik SGR kedua perlakuan tidak beda nyata.

3.2 Pembahasan

Listrik alternatif diperlukan karena sesuai faktanya konsumsi listrik PLN terus meningkat hingga tahun 2020 mendatang sedangkan penyediaannya tidak ikut meningkat atau terbatas Nurdyastuti, 2011. Oleh karena itu diperlukan listrik alternatif yang dapat menggantikan listrik PLN untuk disalurkan ke daerah- daerah terpencil khususnya. Instalasi listrik tenaga surya sebagai pembangkit listrik memerlukan beberapa komponen antara lain panel surya solar cells, charge controller, inverter, dan baterai. Panel surya menghasilkan energi listrik tanpa biaya, dengan mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik Edwards et al., 1965. Menurut Razykov et al. 2011 solar panel mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon solar cells yang disinari mataharisurya, membuat photon yang menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimun. Sistem listrik tenaga surya ini diharapkan mampu menjadi sumber energi alternatif yang digunakan terutama