Bagenal 1987 in Yustina dan Arnentis 2002 menyatakan bahwa ikan yang memiliki indeks kematangan gonad lebih kecil dari 20 adalah kelompok ikan yang
dapat memijah lebih dari satu kali setiap tahunnya. Menurut Pulungan et al. 1994 in Yustina dan Arnentis 2002, umumnya ikan yang hidup di perairan tropis dapat
memijah sepanjang tahun. Nilai indeks kematangan gonad ikan akan bervariasi, baik jantan maupun betina Sulistiono et al. 2001
b
. Biusing 1998 in Sulistiono et al. 2001
b
menyatakan bahwa pada umumnya nilai indeks kematangan gonad jantan lebih rendah daripada betina.
2.2.5. Potensi reproduksi
Potensi reproduksi ikan dapat diketahui dari nilai fekunditas. Nikolsky 1963 menyatakan bahwa jumlah telur yang terdapat dalam ovari ikan dinamakan
fekunditas individu, fekunditas mutlak atau fekunditas total. Royce 1972 in Effendie 1997 menyatakan bahwa fekunditas total adalah jumlah telur yang
dihasilkan ikan selama hidup, sedangkan fekunditas relatif adalah jumlah telur per satuan bobot atau panjang. Fekunditas dilakukan dengan mengambil telur dari ikan
yang memiliki TKG III dan IV yang dianalisis menggunakan metode gabungan gravimetrik dan volumetrik Effendie 1997. Keeratan hubungan antara fekunditas
terhadap panjang dan bobot tubuh tidak dapat dilakukan. Variasi fekunditas ini juga disebabkan oleh adanya kelompok ikan yang baru memijah dan sudah memijah,
sehingga produksi telur cenderung lebih tinggi daripada ikan yang baru memijah. Selain itu, variasi fekunditas tersebut juga disebabkan adanya penyebaran produksi
telur yang tidak merata Warjono 1990. Brojo et al. 2001 in Mulyoko 2010 menyatakan bahwa fekunditas ikan di
alam akan bergantung pada kondisi lingkungannya. Apabila ikan hidup pada kondisi yang banyak ancaman predator, maka jumlah telur yang dikeluarkan akan semakin
banyak atau fekunditas yang dihasilkan akan semakin besar. Ikan yang hidup pada kondisi yang sedikit predator, maka telur yang dikeluarkan akan sedikit pula atau
fekunditas yang dihasilkan kecil. Semakin banyak fekunditas yang dihasilkan oleh ikan dapat diduga bahwa potensi reproduksi dari suatu spesies juga akan semakin
besar. Fekunditas dipengaruhi oleh fertilitas, frekuensi pemijahan, perlindungan
induk, ukuran telur, kondisi lingkungan, kepadatan populasi, dan ketersediaan makanan Satyani 2003 in Pellokila 2009.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sjafei dan Susilawati 2001, nilai fekunditas yang dihasilkan oleh ikan kuniran Upeneus moluccensis di perairan
Teluk Labuan, Banten berkisar antara 19.116-89.344 butir telur. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Triana 2011 mendapatkan nilai fekunditas ikan kuniran di
perairan Teluk Jakarta berkisar antara 26.658-75.030 butir telur. Penelitian yang dilakukan oleh Ismen 2005 memperoleh nilai fekunditas ikan kuniran U.
moluccensis di Teluk Iskenderun, Mediterania Timur berkisar antara 19.714-64.452 butir telur. Ozvarol et al. 2010 memperoleh nilai fekunditas terhadap ikan kuniran
U. moluccensis di Teluk Antalya, Turki berkisar antara 2.231-139.065 butir telur.
2.2.6. Tipe pemijahan