Proporsi kelamin Faktor kondisi Ukuran pertama kali matang gonad

b. Jenis kelamin

Penentuan jenis kelamin ikan kuniran dilakukan dengan melihat ciri-ciri dan perbedaan yang terdapat pada gonadnya. Ikan jantan memiliki gonad yang berwarna keputihan berupa testes, sedangkan ikan betina memiliki gonad yang berwarna kemerahan berupa ovum.

c. Diameter telur

Diameter telur ditentukan dari ikan betina yang memiliki TKG III dan IV, yaitu dengan mengamati diameter dari telur yang diamati fekunditasnya. Diameter telur diukur sebanyak 50 butir dengan 3 kali ulangan menggunakan mikroskop yang telah dilengkapi dengan mikrometer.

3.4. Analisis Data

3.4.1. Proporsi kelamin

SR Sex ratio atau proporsi kelamin adalah bagian dari jantan dan betina dalam suatu populasi. Nilai dari proporsi yang berdasarkan kelamin ini diamati karena adanya perbedaan tingkah laku berdasarkan kelamin, kondisi lingkungan, dan penangkapan. Proporsi jantan betina ini dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut Effendie 1997: Pj adalah Proporsi kelamin jantan atau betina , A adalah jumlah jenis ikan tertentu jantan atau betina ind, dan B adalah jumlah total individu ikan yang ada ind. Hubungan antara jantan dan betina dalam suatu populasi dapat diketahui dengan melakukan analisis nisbah kelamin ikan menggunakan uji Chi-square X 2 Steel dan Torrie 1993 in Adisti 2010: Χ 2 adalah nilai bagi peubah acak yang sebaran penarikan contohnya menghampiri sebaran khi kuadrat Chi-square, oi adalah jumlah frekuensi ikan jantan dan betina yang teramati ind, dan ei adalah jumlah frekuensi harapan dari ikan jantan dan betina ind.

3.4.2. Faktor kondisi

Faktor kondisi K juga digunakan dalam mempelajari perkembangan gonad ikan jantan maupun betina yang belum dan sudah matang gonad yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Effendie 1997: K adalah faktor kondisi, W adalah bobot tubuh ikan contoh gram, L adalah panjang total ikan contoh mm, a adalah konstanta, dan b adalah intercept. Menurut Effendie 1979, nilai K yang berkisar antara 2-4 menunjukkan bahwa badan ikan tersebut berbentuk agak pipih. Sedangkan nilai K yang berkisar antara 1-3 menunjukkan bahwa badan ikan tersebut berbentuk kurang pipih.

3.4.3. Ukuran pertama kali matang gonad

Metode yang digunakan untuk menduga ukuran rata-rata ikan kuniran yang pertama kali matang gonad adalah metode Spearman-Karber Udupa 1986 in Musbir et al. 2006: m adalah log panjang ikan pada kematangan gonad pertama, xk adalah log nilai tengah kelas panjang yang terakhir ikan telah matang gonad, x adalah log pertambahan panjang pada nilai tengah, pi adalah proporsi ikan matang gonad pada kelas panjang ke-i dengan jumlah ikan pada selang panjang ke-i, ni adalah jumlah ikan pada kelas panjang ke-i, qi adalah 1 – pi, dan M adalah panjang ikan pertama kali matang gonad sebesar antilog m.

3.4.4. Indeks kematangan gonad IKG