1997.  Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  ukuran  pertama  kali  ikan  matang  gonad adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa perbedaan spesies, umur,
ukuran,  dan  sifat-sifat  fisiologis.  Faktor  eksternal  berupa  makanan,  kondisi lingkungan  suhu  dan  arus,  dan  adanya  individu  yang  berlainan  jenis  kelamin
Lagler 1962 in Warjono 1990. Udupa 1974 in Musbir et al. 2006 menyatakan bahwa ukuran pertama kali
ikan  matang  gonad  bervariasi  antar  jenis  maupun  dalam  jenis  itu  sendiri,  sehingga individu yang berasal dari satu kelas umur atau dari kelas panjang yang sama tidak
selalu  mencapai  ukuran  pertama  kali  matang  gonad  yang  sama.  Adanya  perbedaan kecepatan  tumbuh  Nikolsky  1969  in  Susilawati  2000,  perbedaan  strategis  hidup
atau  pola  adaptasi  ikan  Busing  1987  in  Susilawati  2000,  serta  adanya  perbedaan kondisi perairan menyebabkan ikan-ikan muda yang berasal dari telur yang menetas
pada waktu bersamaan akan mencapai tingkat kematangan gonad pada ukuran yang berlainan.  Ukuran  pertama  kali  ikan  matang  gonad  juga  dipengaruhi  oleh
kelimpahan  individu,  ketersediaan  makanan,  dan  faktor  lingkungan  pada  suatu habitat atau perairan yang berbeda-beda Nikolsky 1963.
Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Sjafei  dan  Susilawati  2001 terhadap ikan kuniran U. moluccensis di perairan Teluk Labuan, Banten diperoleh
ukuran pertama kali ikan kuniran matang  gonad sebesar 120 mm ikan jantan dan 125 mm ikan betina. Hasil penelitian Triana 2011 dengan spesies ikan yang sama
U.  moluccensis  di  perairan  Teluk  Jakarta  memperoleh  ukuran  pertama  kali  ikan kuniran  matang  gonad  sebesar  173  mm  ikan  jantan  dan  155  mm  ikan  betina.
Ukuran pertama kali matang gonad ikan kuniran U. moluccensis di Teluk Antalya, Turki sebesar 110 mm untuk ikan betina dan 105 mm untuk ikan jantan Ozvarol et
al. 2010. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ismen 2005 terhadap ikan kuniran U. moluccensis di Teluk Iskenderun, Mediterania Timur diperoleh ukuran pertama
kali matang gonad ikan kuniran betina dan jantan adalah 110 mm.
2.2.4. Waktu pemijahan
Waktu pemijahan dapat diduga dari komposisi tingkat kematangan gonad pada ikan.  Tingkat  kematangan  gonad  adalah  tahap-tahap  tertentu  perkembangan  gonad
sebelum  dan  sesudah  ikan  memijah.  Pencatatan  tahap-tahap  kematangan  gonad
diperlukan  untuk  mengetahui  perbandingan  ikan-ikan  yang  akan  melakukan reproduksi  dengan  yang  tidak  melakukan  reproduksi  Affandi  et  al.  2007.
Penentuan tingkat kematangan gonad dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara morfologis  dan  histologis.  Secara  morfologis  dilakukan  dengan  mengamati  tanda-
tanda umum dan ukuran gonad secara visual, sedangkan secara histologis dilakukan dengan mengamati perkembangan gonad melalui fase perkembangan sel dari gonad
tersebut  yang  didasarkan  pada  penelitian  mikroskopik.  Penentuan  tingkat kematangan  gonad  secara  mikroskopik  jarang  sekali  digunakan  kecuali  untuk
penelitian yang memerlukan keterangan yang sangat khusus. Penentuan dengan cara ini  banyak  menggunakan  peralatan  histologis  seperti  mikrotom  dan  menggunakan
bahan kimia yang kadang-kadang sulit diperoleh Effendie 1979. Novitriana  et  al.  2004  menyatakan  bahwa  waktu  pemijahan  ikan  adalah
bulan-bulan  yang  memiliki  jumlah  ikan  jantan  dan  betina  yang  telah  mengalami matang gonad, sedangkan puncak pemijahan dilihat pada bulan dimana ikan jantan
dan  betina  yang  telah  matang  gonad  terdapat  dalam  jumlah  yang  besar.  Tingkat kematangan  gonad  yang  terdapat  dalam  satu  bulan  pengamatan  berbeda-beda.
Ketidakseragaman perkembangan gonad ini diduga adanya dua kelompok ikan yang waktu pemijahannya berbeda Brojo dan Sari 2002. Waktu pemijahan ikan kuniran
Upeneus  moluccensis  di  Teluk  Jakarta  terjadi  pada  bulan  Juli-September  Triana 2011. Ismen 2005 memperoleh waktu pemijahan ikan kuniran U. moluccensis di
Teluk Iskenderun, Mediterania Timur terjadi pada bulan Juni dan September.  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ozvarol et al. 2010, waktu pemijahan ikan kuniran
U. moluccensis di Teluk Antalya, Turki terjadi pada bulan Juli dan Oktober. Tingkat  kematangan  gonad  merupakan  perubahan  kondisi  perkembangan
gonad  yang  dilihat  secara  kualitatif,  sedangkan  indeks  kematangan  gonad merupakan  perubahan  kondisi  perkembangan  gonad  yang  dilihat  secara  kuantitatif.
Effendie  1997  menyatakan  bahwa  sejalan  dengan  pertumbuhan  gonad,  maka gonad  yang  dihasilkan  akan  semakin  bertambah  besar  hingga  batas  maksimum
ketika  terjadi  pemijahan.  Musim  atau  waktu  pemijahan  terjadi  ketika  nilai  indeks kematangan gonad untuk kedua jenis kelamin mencapai tingkat tertinggi Ozvarol et
al. 2010.
Bagenal 1987 in Yustina dan Arnentis 2002 menyatakan bahwa ikan yang memiliki indeks kematangan gonad lebih kecil dari 20 adalah kelompok ikan yang
dapat memijah lebih dari satu kali setiap tahunnya. Menurut Pulungan et al. 1994 in Yustina dan Arnentis 2002, umumnya ikan yang hidup di perairan tropis dapat
memijah sepanjang tahun. Nilai indeks kematangan gonad ikan akan bervariasi, baik jantan  maupun  betina  Sulistiono  et  al.  2001
b
.  Biusing  1998  in  Sulistiono  et  al. 2001
b
menyatakan  bahwa  pada  umumnya  nilai  indeks  kematangan  gonad  jantan lebih rendah daripada betina.
2.2.5. Potensi reproduksi