induk, ukuran telur, kondisi lingkungan, kepadatan populasi, dan ketersediaan makanan Satyani 2003 in Pellokila 2009.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sjafei dan Susilawati 2001, nilai fekunditas yang dihasilkan oleh ikan kuniran Upeneus moluccensis di perairan
Teluk Labuan, Banten berkisar antara 19.116-89.344 butir telur. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Triana 2011 mendapatkan nilai fekunditas ikan kuniran di
perairan Teluk Jakarta berkisar antara 26.658-75.030 butir telur. Penelitian yang dilakukan oleh Ismen 2005 memperoleh nilai fekunditas ikan kuniran U.
moluccensis di Teluk Iskenderun, Mediterania Timur berkisar antara 19.714-64.452 butir telur. Ozvarol et al. 2010 memperoleh nilai fekunditas terhadap ikan kuniran
U. moluccensis di Teluk Antalya, Turki berkisar antara 2.231-139.065 butir telur.
2.2.6. Tipe pemijahan
Tipe pemijahan pada setiap spesies berbeda-beda. Pendugaan tipe pemijahan pada ikan dapat dilihat dari ukuran diameter telur ikan tersebut. Diameter telur dapat
diukur dengan menggunakan mikroskop yang dilengkapi dengan mikrometer okuler yang sudah ditera dengan mikrometer objektif terlebih dahulu Sulistiono et al.
2001
a
. Menurut Prabhu 1956 dan Kagwade 1968 in Warjono 1990, tipe pemijahan ikan berhubungan dengan perkembangan diameter telur dalam ovarium.
Pengukuran diameter telur pada gonad yang sudah matang berguna untuk menduga frekuensi pemijahan yaitu dengan melihat modus penyebarannya Prabhu 1956 in
Susilawati 2000. Lama pemijahan dapat diduga dari frekuensi ukuran telur ikan. De Jong 1940 in Warjono 1990 menyatakan bahwa apabila telur yang berada dalam
ovarium berukuran sama, maka sifat pemijahan spesies tersebut pendek total. Sebaliknya apabila telur yang berada dalam ovarium tidak berukuran sama, maka
sifat pemijahan spesies tersebut panjang partial. Tipe pemijahan ikan yang dilihat dari penyebaran ukuran diameter telurnya
terbagi menjadi dua yaitu partial spawner dan total spawner. Partial spawner adalah tipe pemijahan yang bertahap dimana ikan melepaskan telurnya sedikit demi
sedikit sebanyak dua kali musim pemijahan. Puncak yang pertama pada sebaran diameter adalah yang pertama kali dikeluarkan saat memijah dan kemudian disusul
dengan pemijahan kedua pada telur yang berada pada puncak kedua. Total spawner
adalah tipe pemijahan yang tidak bertahap dimana ikan melepaskan telurnya secara menyeluruh Sulistiono et al. 2001
b
. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sjafei dan Susilawati 2001, ikan
kuniran Upeneus moluccensis di perairan Teluk Labuan, Banten memiliki tipe pemijahan total spawner dengan kisaran diameter telur antara 0,334-0,371 mm.
Begitu pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Triana 2011 dengan spesies yang sama di perairan Teluk Jakarta dengan diameter telur yang berkisar
antara 0,150-0,410 mm. Ozvarol et al. 2010 memperoleh tipe pemijahan ikan kuniran U. moluccensis di Teluk Antalya, Turki adalah total spawner dengan
ukuran diameter telur berkisar antara 0,250-0,620 mm. Brojo dan Sari 2002 menyatakan bahwa keseragaman ukuran diameter telur diduga ikan memijah pada
satu periode dalam setiap masa pemijahan dan melepaskan telur-telurnya sekaligus dalam jangka waktu yang singkat total spawner. Pada umumnya ikan yang
tergolong total spawner memiliki ukuran diameter telur yang kecil, fekunditas yang besar, dan musim pemijahan yang tetap Connell 1987 in Pellokila 2009.
3. METODE PENELITIAN