b. Komunikan dapat berganti peran sebagai komunikator pada saat yang
bersamaan selama proses komunikasi berlangsung, contoh munculnya interupsi. Pergantian peran secara bersamaan merupakan suatu mekanisme umpan balik
feed back mecanism, sehingga kemungkinan hambatan komunikasi tidak dapat segera diketahui oleh kedua belah pihak.
Menurut Judy C. Pearson dalam dalam Eko, 2009 karakteristik dalam Komunikasi Interpersonal yaitu:
a. Komunikasi interpersonal bersifat transaksional; hal ini dikarenakan komunikasi interpersonal merupakan tindakan dari pihak–pihak yang
berkomunikasi secara serempak dalam menyampaikan dan menerima pesan. b. Komunikasi interpersonal merupakan rangkaian tindakan, kejadian dan
kegiatan yang terjadi secara terus–menerus. c. Komunikasi interpersonal bukan sesuatu yang statis tetapi bersifat dinamis.
Artinya, segala yang tercakup dalam komunikasi interpersonal selalu dalam keadaan berubah baik pelaku komunikasi, pesan, situasi, maupun lingkungannya.
d. Komunikasi interpersonal juga menyangkut aspek–aspek isi pesan dan hubungan antar pribadi, melibatkan dengan siapa kita berkomunikasi dan
bagaimana hubungan dengan partner.
4. Pentingnya Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orang tua dan Remaja
Menurut Wahlross dalam Pujiatni dan Purwati, 1997 kunci keharmonisan sebuah keluarga adalah terletak pada komunikasi yang efektif. Permasalahan-
permasalahan dalam keluarga yang destruktif terutama yang menyangkut anak-
anak bisa terjadi karena komunikasi yang tidak efektif. Hal yang paling penting dalam interaksi antara orang tua dan anaknya
adalah komunikasi. Montague dalam Rakhmat, 1988 mengatakan, “The most important agency through which the child learns to be human is communication,
verbal also non verbal”. Lestari 1997 menambahkan bahwa melalui komunikasi, orang tua menyampaikan berbagai nilai, norma, aturan yang ada dalam sosial
budaya. Melalui komunikasi pula orang tua dapat mengenali dan memahami kehidupan anaknya yang dari sini orang tua akan dapat menentukan langkah yang
terbaik dalam mengiringi proses perkembangan anaknya menuju kedewasaan. Sejalan dengan pendapat diatas Sokolov dan Hutton dalam Queljoe dkk.,
1993 menyatakan bahwa komunikasi yang baik selalu memperhatikan adanya sikap menerima, mempercayai, menghargai, keterbukaan serta kejujuran. Bagi
remaja, terhambatnya kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang tuanya akan memberikan dampak yang merugikan baginya. Oleh karena itu, sebagai orang tua,
perlu mengembangkan adanya komunikasi interpersonal yang efektif dengan anak-anak remajanya.
Gordon dalam Lestari, 1995 memberikan kunci bagi efektivitas komunikasi orang tua-remaja, yaitu dengan cara yang paling aman dalam
memberikan tanggapan yang disebut dengan mendengarkan aktif. Ada beberapa prakondisi yang akan sangat membantu proses mendengar aktif yaitu: sikap
mental dan empati, sikap tulus, sikap menerima baik verbal maupun nonverbal, menghadap pada anak, menatap mata, berbicara sepenuhnya, memberi anak
keleluasaan dalam berbicara dan tidak menyela. Sedangkan tanggapan mendengar
aktif itu tidak semata pada apa yang dilakukan atau dikatakan anak, tetapi lebih pada apa yang dirasakan anak.
Kesimpulan dari pemaparan diatas adalah bahwa dalam interaksi antara orang tua dan remaja hal yang sangat penting adalah komunikasi interpersonal
yang efektif dari orang tua. Hal ini dikarenakan apa yang diterima dan dipersepsi oleh remaja dari orang tuanya akan mempengaruhi perkembangan kepribadian
dan perilakunya.
C. Kematangan Emosi
1. Pengertian Kematangan Emosi
Emosi ialah suatu keadaan yang kompleks yang berlangsung biasanya tidak lama, yang mempunyai komponen pada badan dan pada jiwa individu itu;
pada jiwa timbul keadaan terangsang dengan perasaan yang hebat serta biasanya juga terdapat impuls untuk berbuat sesuatu yang tertentu; pada badan timbul
gejala-gejala dari pihak susunan syaraf vegetatif umpamanya pada pernapasan, sirkulasi dan sekresi Maramis, 2005.
Menurut Berk dalam Ali dan Asrori, 2004 perubahan kemampuan dan karakteristik psikis sebagai hasil dari perubahan dan kesiapan struktur biologis
sering dikenal dengan istilah “kematangan” . Lebih lanjut Ali dan Asrori 2004 menyatakan bahwa perkembangan berkaitan erat dengan pertumbuhan. Berkat
adanya pertumbuhan maka pada saatnya anak akan mencapai kematangan. Pertumbuhan dan kematangan merupakan proses yang saling berkaitan dan
keduanya merupakan perubahan yang berasal dari dalam diri anak. Tetapi hal ini