ModelHipotesis Metode Penelitian a. Data dan Instrumentasi

liii

3.2. ModelHipotesis

Dari penjelasan-penjelasan di atas, hipotesis yang dapat dikemukan : 1. Pelaksanaan pembangunan HTI akan menguntungkan dan memberikan dampak yang positif antara lain berupa peningkatan pendapatan, peningkatan pengetahuan, peningkatan lapangan kerja dan kesempatan kerja, serta peningkatan produktifitas laha n. 2. Pembentukan kemitraan dengan masyarakat dalam mengelola hutan tanaman melalui MHBM akan merupakan solusi yang baik dalam menjaga kelestarian hutan dan pembangunan HTI ke masa depan

3.3. Metode Penelitian a.

Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian lapangan dilaksanakan pada HPHTI PT. Musi Hutan Persada di Provinsi Sumatera Selatan dalam bulan Agustus – September 2005.

b. Data dan Instrumentasi

Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan field research yang ditunjang dengan penelitian pustaka. Dengan demikian data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder, diperoleh melalui sampling dan mengumpulkan informasi yang dilakukan dengan cara : 1. Data primer; diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan para responden peserta MHBM di lokasi penelitian. Selain responden, informasi juga diperoleh melalui wawancara dengan pihak perusahaan, pejabat Pemerintah Provinsi dan Kabupaten, tokoh masyarakat setempat. 2. Data sekunder; diperoleh melalui teknik pencatatan dokumen pada instansi- instansi terkait seperti Departemen Kehutanan, Dinas Kehutanan Provinsi dan Kabupaten, Pemerintah Daerah, perusahaan atau hasil penelitianlaporan diantaranya adalah data tentang luas wilayah, kependudukan, realisasi hutan tanaman dan lain- lain. liv Instrumentasi Instrumentasi perlu dilakukan secara jelas dan terukur sehingga pengukuran terhadap variabel bebas dapat dilakukan. Untuk mengkaji kesediaan membayar willingness to pay=WTP terhadap manfaat sosial yang diterima masyarakat dipergunakan model Re gresi Berganda dengan variabel dummy boneka karena beberapa variabel bebas yang diukur termasuk kategori jenis data kualitatif. Instrumentasi variabel- variabel bebas yang diduga mempunyai pengaruh terhadap nilai WTP adalah : a. Umur peserta MHBM yang dijadikan responden X 1 diukur pada saat dilakukan penelitian dan dinyatakan dalam satuan tahun b. Tingkat pendidikan responden X 2 diukur dengan jenis ijazah terakhir yang dimiliki dan dikategorikan sebagai berikut : 1. SD 2. SMP 3. SMA c. Jumlah tanggungan keluarga responden X 3 yang diukur dengan menghitung jumlah anggota rumah tangga yang masih menjadi tanggungan dan dinyatakan dalam satuan orang d. Jenis pekerjaan utama responden D 1 dan dikategorikan sebagai berikut : 1. Pekerjaan responden sebagai buruhpetani 0. Pekerjaan responden selain sebagai BuruhPetani e. Pendapatan rumah tangga responden X 4 dengan menghitung besarnya pendapatan yang diperoleh dari kegiatan MHBM dan diukur dalam satuan rupiah per bulan dengan kategori sebagai berikut : 1. Rp. 250.000,- 2. Rp. 250.000 – Rp. 350.000,- 3. Rp. 350.000 – Rp. 500.000,- 4. Rp. 500.000 – Rp. 700.000,- 5. Rp. 700.000 – Rp. 1.000.000,- 6. Rp. 1.000.000,- f. Jarak lokasi kegiatan MHBM dengan tempat tinggal responden X 5 diukur dalam satuan Km dengan kategori sebagai berikut : lv 1. 10 Km 2. 10 – 20 Km 3. 20 Km g. Manfaat yang diterimadirasakan oleh masyarakat X 6 diukur dengan mengetahui jumlah skor dari jawaban pertanyaan yang terkait dengan : peningkatan pendapatan, penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan pengetahuan dalam kehutanan, pertanian dan berorganisasi. Penilaiannya dengan memberi skor 1 untuk jawaban tidak setuju, skor 2 untuk jawaban kurang setuju dan skor 3 untuk jawaban setuju. Hasil penjumlahan skor dikategorikan sebagai berikut : 1. 15 Tidak bermanfaat 2. 15 – 21 Kurang bermanfaat 3. 22 – 28 Bermanfaat h. Sistem penyerahan pekerjaan dari perusahaan kepada masyarakat peserta MHBM dan pemodalan D 2 diukur dengan kategori sebagai berikut : 1. Pekerjaan diserahkan langsung ke peserta MHBM dan penyediaan modal secara swadana 0. Pekerjaan diserahkan selain ke peserta MHBM dan modal berasal dari pihak ketiga 1. Sistem pembayaran hasil pekerjaan D 3 diukur dengan kategori sebagai berikut : 1. Pembayaran jasa kerja dilakukan sering terlambat 0. Pembayaran jasa kerja dilakukan selain sering terlambat

c. Penarikan Contoh