lxxxviii kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik
mental, fisik maupun sosial. Agar kompetensi peserta didik dapat dikembangkan secara optimal metode dan strategi belajar mengajar yang kondusif perlu
dikembangkan misalnya metode inquiri, discovery, problem solving dan sebagainya serta adanya dukungan sarana dan prasarana sekolah yang memadai.
6 Post Tes Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan post tes. Post tes
memiliki beberapa kegunaan, terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran dan pembentukan kompetensi.
Metode pembelajaran yang digunakan para guru bervariasi disesuaikan dengan materi yang diberikan. Para guru menggunakan metode pembelajaran yang membuat
siswa aktif. Sedangkan untuk media pembelajaran guru telah menggunakan media pembelajaran yang beragam yang disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Hal
tersebut sesuai prinsip pelaksanaan KTSP yang dikemukakan E. Mulyasa 2007: 247” Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar, dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar”.
3. Penilaian Pembelajaran Ekonomi Berbasis KTSP
Kegiatan yang dilakukan guru setelah mengajar adalah melakukan penilaianevaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru
mengadakan penilaian dengan maksud melihat apakah usaha yang telah dilakukan melalui pengajaran sudah mencapai tujuan. Para guru ekonomi di SMA Batik I
Surakarta melakukan penilaian dengan tugas, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester, serta sikap termasuk keaktifan siswa di kelas. Pelaksanaan
penilaian di SMA Batik I Surakarta telah sesuai dengan penilaian KTSP yang dikemukakan E. Mulyasa 2007: 258”Penilaian hasil belajar dalam KTSP dapat
dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhirnya satuan pendidikan dan sertifikasi, benchmarking, dan penilaian program”
lxxxix
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis serta pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP dalam pembelajaran ekonomi di SMA Batik I Surakarta tahun ajaran 20082009, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan Pembelajaran Ekonomi Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dilakukan dengan membuat perangkat pembelajaran yang
berisi kalender pendidikan, program tahunan, program semester, alokasi waktu dan untuk memudahkan dalam penyampaian materi di kelas guru-guru ekonomi telah
menyusun silabus yang kemudian dijabarkan ke dalam RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Ekonomi Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dilakukan dalam tiga tahap yaitu pendahuluan yang berupa
apersepsi dan pengkondisian kelas, tahap kedua berupa inti yaitu penyampaian materi dan konfirmasi, serta tahap ketiga yaitu penutup yang biasanya berupa
pemberian tugas kepada siswa. Guru ekonomi di SMA Batik I Surakarta telah menggunakan metode dan media pembelajaran yang beragam yang disesuaikan
dengan materi yang disampaikan. Meskipun metode yang sering digunakan adalah ceramah tetapi para guru tetap berusaha mengutamakan keaktifan siswa yaitu
dengan ceramah bervariasi serta memberikan stimulus berupa pertanyaan kepada siswa agar mereka aktif di dalam kelas.
3. Penilaian Pembelajaran Ekonomi Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP diambil dari nilai tugas, nilai ulangan harian, nilai ulangan tengah
semester, ulangan semester serta sikap siswa saat proses belajar mengajar termasuk keaktifan siswa di kelas.
4. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran ekonomi berbasis KTSP yaitu materi terlalu banyak, siswa kurang aktif, bertambahnya beban administrasi
77