Prosedur Penelitian LANDASAN TEORI

lxiv Gambar 2. Model Analisis Interaktif Sumber : H. B. Sutopo, 2002: 96

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tata urutan atau langkah-langkah rinci yang harus ditempuh untuk melaksanakan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat berjalan dengan teratur sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Prosedur penelitian dapat berupa bagan skema yang melukiskan kegiatan sejak awal persiapan sampai dengan pembuatan laporan. Menurut Bogdan yang dikutip Lexy J. Moleong 2001: 85 menyatakan bahwa dalam prosedur penelitian ada tiga tahapan yaitu: pra lapangan, kegiatan lapangan, analisis data. Dalam penelitian ini menggunakan prosedur atau langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tahap Pra Lapangan Tahap pra lapangan dilakukan mulai dari pembuatan usulan penelitian, menyusun rancangan penelitian, memilih obyek penelitian, sampai dengan pencarian berkas perizinan lapangan. 2. Tahap Kegiatan Lapangan Tahap kegiatan lapangan dilakukan untuk menggali data yang relevan dengan tujuan penelitian. Dalam tahap ini peneliti sudah terjun ke tempat penelitian untuk Pengumpulan Data Sajian Data Reduksi Data Penarikan Simpulan Verifikasi lxv memahami latar penelitian dan persiapan diri memasuki lapangan serta sambil mangumpulkan data. 3. Tahap Analisis Data Tahap analisis data dilakukan setelah penggalian data dianggap cukup untuk memenuhi maksud dan tujuan penelitian. Setelah data yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti, data kemudian dianalisis kembali secara lebih mendalam kemudian ditarik sebuah kesimpulan dari analisis tersebut. 4. Tahap Penulisan Laporan Tahap penulisan laporan terinci sebagai berikut : a. Menyusun konsep laporan b. Review konsep laporan atas dasar saran perbaikan dari tim penguji c. Perbaikan konsep dan penyusunan laporan akhir d. Penggandaan laporan, legalisasi dan pelaporan kepada yang terkait. Bagan berikut disajikan agar memberikan kemudahan untuk menggambarkan langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam melakukan penelitian : Gambar 3. Prosedur Penelitian Proposal Persiapan pelaksanaan Pengumpulan data dan analisis awal Analisis akhir Penarikan kesimpulan Penulisan laporan Penggandaan laporan lxvi

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SMA Batik I Surakarta

Sejarah perkembangan SMA Batik I Surakarta sangat erat kaitannya dengan koperasi Batik Batari. Koperasi Batik Batari tersebut didirikan oleh sekumpulan pengusaha batik. Semakin berkembangnya koperasi tersebut melahirkan suatu gagasan, yaitu menyisihkan sebagian keuntungan untuk kepentingan sosial dengan mendirikan sebuah Yayasan Pendidikan Batari yang direalisasikan dengan berdirinya SMA dan SMP Batari yang berstatus sekolah swasta. Tujuan dari yayasan ini adalah mendorong dan mendidik anak didiknya untuk sanggup bekerja mandiri, percaya kepada kemampuan diri sendiri dan mempertebal rasa tanggung jawab serta menjaga kesehatan jasmani dan rohani sehingga menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bersamaan dengan perkembangannya, koperasi Batik Batari tersebut pecah menjadi 3 koperasi primer yaitu Koperasi Batari, Koperasi PPBS dan KPN. Karena perpecahan tersebut, maka nama “Batari” kemudian diganti dengan nama SMA dan SMP Batik. Kemudian pada tahun 1966, SMA Batik I Surakarta berhasil memperoleh status bersubsidi dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tanggal 26 Maret 1966 No. 12381135BIII1966 dengan Kepala SMA Batik I Surakarta pada saat itu adalah Bapak Mardie AS. Sejak berdirinya pada tahun 1957 hingga sekarang, SMA Batik I Surakarta telah mengalami pergantian kepala sekolah selama beberapa kali. Nama-nama kepala SMA Batik I Surakarta berikut masa jabatannya adalah: 1. Tahun 1957-1958, Bapak Soekarno 2. Tahun 1958-1960, Bapak Drs. Mardie AS, BA 3. Tahun 1960-1964, Bapak Prof. A. Wasit Aulawi, M.A 4. Tahun 1965-1966, Bapak Prof. Dr. H. M. Saleh Muntasir 5. Tahun 1966-1968, Bapak Drs. Mardie AS, BA 6. Tahun 1968-1993, Bapak Akhmad Sugkri, SH 7. Tahun 1993-1998, Bapak Sumedi Supardi, B.Sc