Kerangka Pemikiran Konseptual METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

Berdasarkan hasil proses identifikasi potensi, KPPU memerlukan upaya-upaya yang lebih intensif guna memperkuat aspek internal sehingga memiliki landasan yang lebih kuat untuk pengembangan tugas dan fungsinya dengan cara tetap berkomitmen untuk memberikan kontribusinya dalam pembangunan nasional dengan mengoptimalkan perannya sebagaimana dimandatkan dalam UU No. 5 Tahun 1999 dengan tujuan akhir peningkatan kesejahteraan rakyat. Sebagai pedoman agar implementasi program dan kegiatan dapat direncanakan dan berjalan ke arah yang tepat, telah ditetapkan visi, misi, dan sasaran strategis untuk dapat menegakkkan hukum persaingan, menginternalisasikan nilai-nilai persaingan, dan membangun kelembagaan yang efektif dan kredibel. Dalam rencana strategis KPPU terdapat beberapa sub yang berkaitan dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan sebagai penyokong terciptanya kelembagaan yang efektif dan kredibel dengan mengedepankan rencana strategis yang dimiliki bagian SDM yaitu tersedianya sumber daya manusia yang memadai secara kualitas dan kuantitas dengan memiliki wawasan yang luas, memiliki kompetensi dibidangnya, etika profesi yang baik, dan dapat bertanggung jawab terhadap apa yang di kerjakan akuntabel. Dengan pencapaian tersebut KPPU perlu melakukan pengembangan terhadap sumber daya manusianya, dimana salah satu bentuk pengembangan sumber daya manusia tersebut adalah dengan memberikan pendidikan dan pelatihan diklat kepada para pegawai. Langkah yang ditempuh dalam pemberian diklat ini bukan hanya meningkatkan kualitas pegawai dalam satu unit bidang kerja saja, namun juga berusaha memperluas wawasan pegawai akan tugas pokok dan fungsi dalam unit kerja lain yang mungkin akan ditempatinya. Pemberian diklat diformulasikan sedemikian rupa sehingga pegawai benar-benar memahami KPPU sebagai sebuah sistem yang terintegrasi. Pengembangan pelatihan yang dilakukan di KPPU dilakukan dengan 3 tiga cara. Salah satu nya dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan diklat, dan cara lainnya yaitu melalui pendidikan pasca sarjana, dan pendalaman kompetensi kegiatan perencanaan dan anggaran. Pelaksana pengembangan pelatihan akan membuat timbal balik dengan menghitung cermat perbandingan biaya dan manfaat yang dikeluarkan dan diterima dari pelatihan, hal itu bisa terealisasi dengan adanya evaluasi dari pelatihan tersebut guna melihat seberapa besar biaya yang dapat terealisasi dan berguna bagi instansi atau perusahaan pelaksana pelatihan. Evaluasi pelatihan dapat dilakukan dengan berbagai pengukuran perspektif yaitu reaksi, pembelajaran, perubahan perilaku, hasil yang diperoleh dan pengukuran Return on Training Investment ROTI. Pada level pengukuran reaksi untuk level 1 output yang diterima adalah mengetahui seberapa tingkat kepuasan peserta akan pelatihan yang diselenggarakan. Level 2 untuk pembelajaran, output yang diterima yaitu untuk mengetahui wawasan yang diterima peserta pelatihan. Dalam penelitian ini pengukuran tahap reaksi tidak dibahas dan dilakukan oleh penulis dikarenakan tidak menunjukkan adanya output spesifik yang menunjukkan hasilnya langsung terhadap pelaku usaha dan instansi KPPU setelah diadakan evaluasi pelatihan, sedangkan pengukuran tahap pembelajaran pun tidak peneliti lakukan karena dari segi pembelajaran tidak ada kegiatan pre-test nya sebelumnya yang dilakukan oleh instansi KPPU sehingga bila dibuatkan evaluasi pelatihan saat post-test saja tidak akan menunjukkan hasil yang efektif bagi peserta pelatihan. Sedangkan pada level 3 yaitu pengukuran perilaku, output yang diperoleh ditunjukkan dengan perubahan perilaku sebagaimana eks-peserta pelatihan dapat terapkan pada masing-masing job desk pekerjaan mereka sekembalinya mereka menyelesaikan sebuah pelatihan. Pada level 4 pengukuran hasil, output yang diharapkan perusahaaninstansi tentu adalah seberapa besar perubahan kinerja para peserta sebagai contoh peningkatan produktivitas peserta pelatihan. Dan yang terakhir evaluasi pelatihan Level 5 adalah pengukuran Return on Training Investment ROTI, output yang diterima yaitu berupa pengembalian investasi atas biaya yang telah dikeluarkan untuk pelatihan. Pada penelitian ini kegiatan evaluasi pelatihan level ROTI tidak dilaksanakan karena ada beberapa data primer untuk tabulasi datanya tidak memenuhi syarat dalam langkah-langkah evaluasi pelatihan di tahap ROTI. Kerangka pemikiran konseptual penulis dapat dilihat pada Gambar 4. Menegakkan Hukum Persaingan Menginternalisasikan Nilai-nilai Persaingan Membangun Kelembagaan yang Efektif dan Kredibel : Jumlah kegiatan diklat dan pembinaan SDM Renstra SDM Tersedianya sumber daya manusia yang memadai secara kualitas dan kuantitas: 1. Wawasan yang luas 2. Kompetensi 3. Etika profesi 4. Akuntabel Pengembangan Pelatihan: 1. Melalui pendidikan dan pelatihan Biaya Manfaat Evaluasi Pelatihan Reaksi Pembelajaran Perilaku Hasil ROTI return on training investment Kinerja Pegawai Rencana Strategis KPPU Visi dan Misi KPPU Perubahan Perilaku Kepuasan Peserta Penambahan Wawasan Pengembalian Investasi Gambar 4. Kerangka pemikiran konseptual

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional