Metode Pengumpulan Data Evaluasi Pelatihan Perilaku dan Hasil

Dalam buku Customer Guide to ROTI FuturEd, 2003 dijelaskan Return on Training Investment ROTI adalah ekspresi lain dari ROI Return on Investment untuk biaya pengeluaran pelatihan. ROTI digunakan untuk menjawab pertanyaan untuk setiap Rp yang diinvestasikan dalam program pelatihan, berapa banyak RP yang perusahaan pekerja sponsor pemerintah akan peroleh kembali. Pengembalian manfaat investasi dari program pelatihan biasanya dinyatakan dalam bentuk prosentase.

2.5. Metode Pengumpulan Data Evaluasi Pelatihan Perilaku dan Hasil

Menurut Philips 2002, 10 sepuluh metode pengumpulan data yang dapat diterapkan dalam melakukan evaluasi pelatihan perilaku dan hasil adalah sebagai berikut : • Menindaklanjuti Survei Metode ini merupakan sarana untuk memperoleh pendapat, keyakinan, serta nilai-nilai yang dimiliki responden dalam melakukan operasional pekerjaannya, sehingga hanya dapat digunakan untuk evaluasi pada perilaku saja. • Menindaklanjuti Kuesioner Metode ini dapat digunakan pada evaluasi perilaku dan evaluasi hasil, karena cakupannya lebih luas dan dapat memuat jenis pertanyaan yang beragam. Suatu kuesioner bersifat lebih fleksibel dan dapat memberikan informasi yang beragam, mulai dari sikap kerja sampai dengan statistik peningkatan kinerja yang terjadi. • Pengamatan pada Pekerjaan Metode ini digunakan untuk evaluasi perilaku dan kadang kala dianggap kurang menyenangkan karena pada prinsipnya dilakukan dengan cara mengawasi secara diam-diam pekerjaan responden. Metode ini akan efektif berjalan jika pengawas merupakan orang yang tidak dikenal oleh responden. • Menindaklanjuti Wawancara Metode ini lebih cocok untuk evaluasi pada perilaku, dengan kekurangannya adalah metode ini relatif lebih mahal dan membutuhkan waktu yang lebih lama, disamping kesulitan dalam pengolahan data karena sebagian informasinya bersifat subyektif. • Menindaklanjuti Fokus Grup Metode ini sesuai jika digunakan untuk evaluasi perilaku. Keuntungannya adalah pendekatan ini lebih bersifat economical dibandingkan metode Follow up Interviews serta adanya kesinergian yang muncul dari hasil diskusi kelompok. • Memberi Tugas yang Terkait dengan Program Pada metode ini responden diminta menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu dalam waktu yang telah ditentukan untuk mengamati penerapan pengetahuan yang telah diperoleh selama pelatihan. • Perencanaan Aksi atau Perbaikan Rencana Pada prinsipnya , responden diminta untuk menyusun rencana aksi atau action plan sebagai bagian dari program pelatihan yang diikutinya. Rencana aksi tersebut berisi tentang hal- hal yang harus diselesaikan, oleh siapa, dan kapan waktu penyelesaiannya. • Kontrak Kinerja Metode ini merupakan perkembangan dari metode action planning atau improvement plans yaitu ada komitmen dibuat antara trainer, atasannya dan responden dan dibuat menjadi kontrak yang harus diselesaikan oleh responden. • Program Sesi Tindak Lanjut Metode ini membagi suatu program training menjadi beberapa sesi dengan tujuan antara lain untuk memberikan evaluasi yang lebih baik pada program tersebut. • Pemantauan Kinerja Metode ini lebih sesuai digunakan untuk evaluasi hasil karena memungkinkan manajemen mengevaluasi kinerja responden dengan memanfaatkan pula laporan dan data-data historis perusahaan.

2.6. Langkah-Langkah Evaluasi Program Pelatihan