2. Data konsumsi pakan, diperoleh dengan menghitung selisih bobot pakan yang
diberikan dan sisa yang tidak termakan. Perhitungan dilakukan setiap sehari satu kali setelah pemberian pakan sehari sebelumnya selesai. Jumlah
konsumsi akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan Metode Neu. Pengukuran nilai gizi masing-masing pakan dengan mencari literature
mengenai analisis proksimat tiap bahan pakan. 3.
Kondisi dan aktivitas anakan labi-labi selama penelitian. Studi pustaka dan penelusuran dokumen yang terdapat di PT. Ekanindya Karsa. Observasi
lapang meliputi jenis perlengkapan perawatan dan pengelolaan labi-labi. Wawancara dilakukan terhadap animal keeper dan pihak pengelola PT.
Ekanindya Karsa . Untuk mengetahui waktu pemberian pakan ideal bagi anakan, maka
dilakukan pengamatan aktivitas harian anakan labi-labi. Pengambilan data ini aktivitas harian anakan labi-labi di penangkaran dilakukan dengan metode ad
libitum sampling, yaitu mencatat perilaku yang terlihat sebanyak-banyaknya pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Pengamatan dilakukan per 5 menit selama 5
hari untuk masing-masing anakan uji. Total anakan yang di amati adalah keseluruhan anakan uji yaitu 15 ekor anakan. Pengamatan dilakukan pada 3
waktu yaitu pagi 07.00 – 10.00 WIB, siang 12.00 – 15.00 WIB dan malam
19.00 – 22.00 WIB. Seluruh anakan uji yang ada di dalam setiap kotak
pemeliharaan dapat teramati pada waktu tersebut.
3.3 Analisis Data
3.3.1 Pemeliharaan labi-labi
Data yang telah diperoleh melalui pengamatan dan observasi langsung di lokasi serta wawancara yang dilakukan selama penelitian berlangsung akan
dianalisis secara deskriptif.
3.3.2 Karakteristik labi-labi
Perhitungan nilai tengah dari parameter yang meliputi diameter telur, bobot telur dan badan, panjang lengkung karapas anakan dan induk serta
lengkung karapas anakan dan induk badan dengan menggunakan persamaan statistik sebagai berikut Walpole 1993.
Keterangan : x
: nilai tengah setiap parameter �x : jumlah data setiap parameter
n : jumlah individu
Rumus yang digunakan dalam perhitungan nilai standar deviasi Walpole 1993, karena data yang dianalisis merupakan data sampel serta dikelompokkan,
sehingga persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan : S
: standar deviasi x
i
: nilai ke-i x : nilai rata-rata
n : jumlah populasi
Data-data yang diperoleh tersebut akan di analisis secara deskriptif dan membandingkannya dengan literatur yang tersedia.
3.3.3 Uji coba preferensi pakan anakan
Data dan informasi yang diperoleh berdasarkan hasil observasi dianalisis berdasarkan jenis dan klasifikasi data yang duikumpulkan. Penelitian preferensi
pakan ini terbagi atas data tingkat konsumsi pakan dan preferensi pakan yang selanjutnya akan dilakukan analisis secara kuantitatif.
1. Analisis tingkat konsumsi dan preferensi pakan
Untuk mendapatkan besaran konsumsi, data dilakukan secara analisis secara kuantitatif. Banyaknya pakan yang dikunsumsi oleh masing-masing
anakan labi-labi per hari dihitung selisih antara sebelum dan sesudah pemberian pakan. Besaran konsumsi setiap jenis pakan dihitung dengan cara sebagai berikut
Novriyanti 2011:
Keterangan : K
: konsumsi pakan BP
:
berat pakan mula-mula BP
1
: berat pakan sisa
Selain menghitung tingkat konsumsi, analisis kuantitatif yang digunakan yaitu menggunakan pengujian dengan pendekatan Metode Neu Indeks
Preferensi. Menurut Neu et al. 1974, jika nilai w ≥ 1 maka jenis pakan tersebut
K = BP - BP
1
n x
x
n x
x s
n i
2
2 1
1
disukai. Nilai w yang didapat dari hasil perhitungan merupakan Indeks Preferensi, maka nilai Indeks Preferensi dari jenis pakan dibagi dalam dua kriteria, yaitu :
a. W ≥ 1 : disukai
b. W ≤ 1 : tidak disukai
Penentuan Metode Neu Indeks Preferensi menurut Neu et al. 1974 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Kriteria Indeks Neu
Jenis pakan Ketersediaan
Penggunaan Indeks Preferensi
A P
N U
E W
B Ikan Tongkol
a.1 p.1
n.1 u.1
e.1 w.1
b.1 Udang
a.2 p.2
n.2 u.2
e.2 w.2
b.2 Bayam
a.3 p.3
n.3 u.3
e.3 w.3
b.3 Ubi Jalar Kuning
a.4 p.4
n.4 u.4
e.4 w.4
b.4 Jumlah
Keterangan : a : jumlah pakan yang teramati
p : proporsi jumlah pakan yang teramati n : jumlah masing-masing jenis pakan yang teramati dimakan
u : proporsi jumlah masing-masing pakan yang teramati dimakan
⅀n e : nilai harapan
w : indeks preferensi b : indeks seleksi yang distandarkan
⅀w
2. Analisis palatabilitas pakan
Palatabilitas setiap jenis pakan dihitung dengan membandingkan jumlah total konsumsi pakan keseluruhan anakan gram per jenis pakan dengan jumlah
bobot total pakan awal gram per jenis pakan, lalu di persentasekan untuk mendapartkan persentase palatabilitas pakan anakan Novriyanti 2010.
Keterangan : P
: palatabilitas BKP
: bobot konsumsi pakan BTP
: bobot total pakan yang diberikan
3. Analisis pertumbuhan dan laju pertumbuhan anakan uji
Data pertumbuhan anakan labi-labi disajikan dalam bentuk tabel dan gambar hingga dapat ditarik kesimpulan. Analisis data juga dilakukan dengan
menggambaran keterkaitan pertumbuhan dengan pemberian pakan. Hasil pengukuran panjang lengkung karapas, lebar lengkung karapas dan bobot tubuh
dianalisis dengan persamaan berikut :
100 BTP
BKP P
Rumus laju pertumbuhan Effendie 1997
Keterangan : v
: laju pertumbuhan : selisih variabel pengukuran bobot tubuh, panjang lengkung karapas dan lebar lengkung
karapas : selisih waktu
4. Analisis efisiensi biaya pakan anakan labi-labi
Dari data rataan jumlah pakan yang dikonsumsi keseluruhan anakan perharinya dan harga satuan bahan pakan anakan yang digunakan, akan dilihat
keefektifan biaya pembelian bahan pakan dan waktu pertumbuhan anakan berdasarkan penentuan bobot optimal bahan pakan yang digunakan Tabel 2.
Hasil analisis ini diharapkan akan membantu pihak pengelola PT. Ekanindya Karsa dalam menentukan bobot optimal pakan yang paling efisien secara waktu
dari bahan pakan yang dianggap paling di sukai oleh anakan labi-labi dari hasil penelitian ini.
Tabel 2 Analisis biaya pakan anakanekorhari
Jenis pakan Jumlah konsumsi
gekorhari Hargakg
Rp Biaya pakanekor hari Rp
Daging ikan tongkol Daging udang
Bayam Ubi jalar kuning
5. Aktivitas harian anakan labi-labi uji
Data hasil pengamatan aktivitas harian anakan labi-labi uji di analisis secara naratif deskriptif dalam bentuk persentase untuk menjelaskan secara rinci
mengenai aktivitas
yang dilakukan.
Untuk mempermudah
dalam penginterpretasian data maka data yang disajikan dalam bentuk gambar dan
grafik.
t w
v
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Penangkaran PT. Ekanindya Karsa
PT. Ekanindya Karsa semula merupakan perusahaan penyamakan kulit yang didirikan pada tahun 1990. Perusahaan ini berkecimpung dalam usaha
perdagangan jenis reptil yaitu buaya. Perusahaan ini terletak pada areal seluas 14.000 m²1,4 Ha, yang tepatnya terletak di Jl. Raya Serang km 62 Desa Parigi
Kecamatan Cikende, Kabupaten Serang Provinsi Serang. Pada tahun 1999 Direktur PT. Ekanindya Karsa mengajukan surat permohonan untuk melakukan
usaha pemeliharaan dan perkembangbiakan buaya dalam bentuk penangkaran. Pada tahun 2000 surat ijin tersebut dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan untuk
dimulainya mendirikan penangkaran buaya. Perusahaan ini membuat barang jadi berupa tas, dompet, ikat pinggang,
serta aksesoris pria dan wanita yang berasal dari kulit buaya, biawak dan ular sanca. Pada tahun 1995 produk yang telah dibuat lalu diekspor ke luar negeri
antara lain ke Jepang dan sekarang sedang diperjuangkan untuk bisa menembus pasar di Paris d
an Italia dengan nama produk “Raflo” Ratnani 2007.
4.2 Kondisi Fisik Lingkungan
Perusahaan ini terletak pada areal bekas rawa dengan topografi dataran rendah yaitu 500 m dari permukaan laut. Temperatur lingkungan di penangkaran
berkisar antara 28 - 34º C dan kelembapan berkisar antara 74 – 77 Profil
perusahaan PT. Ekanindya Karsa.
4.3 Jenis-jenis Satwa Lain yang Ditangkarkan
Labi-labi merupakan satwa yang baru saja diujicobakan dalam pengembangan melalui kegiatan penangkaran di PT. Ekanindya Karsa. Satwa
yang menjadi priorotas utama pengembangan pada perusahaan penangkaran ini adalah buaya. Ada 4 jenis satwa yang sekarang ditangkarkan oleh PT. Ekanindya
Karsa selain labi-labi, diantaranya adalah buaya Muara Crocodylus porosus, buaya Air Tawar Irian Crocodylus novaeguinea, buaya Senyulong Tomistoma
schlegelii dan kura-kura Moncong Babi Carettochelys insculpta. Jenis yang