dalam kurun waktu selama penelitian berlangsung. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui bentuk pengelolaan dan pemeliharaan labi-labi dalam
penangkaran, dimulai dari perlakuan terhadap individu baru yang datang, koleksi dan inkubasi telur, perlakuan penetasan dan penangangan anakan pasca tetas,
bentuk pemeliharaan secara umum dan hal-hal lain yang terkait akan pengelolaan penangkaran labi-labi.
3.2.2 Uji coba preferensi pakan
Penelitian uji coba pakan terhadap anakan labi-labi menggunakan cara pemberian pakan dengan sistem cafeteria. Sistem ini membebaskan anakan
memilih pakan yang telah disediakan sebagai berbagai pilihan konsumsinya. Pakan yang diujikan terdiri dari 4 jenis pakan yang terbagi atas dua kelompok,
yaitu kelompok daging dan tumbuhan. Kelompok daging terdiri atas halusan daging ikan tongkol dan halusan daging udang, sedangkan kelompok tumbuhan
terdiri atas tumbukan bayam dan parutan ubi jalar kuning. Alur prosedur penelitian uji coba preferensi pakan ini adalah dengan memberikan 4 macam
pakan sekaligus terhadap masing-masing 15 ekor anakan lalu dilakukan pengukuran terhadap preferensi dan konsumsi pakan; pertumbuhan panjang, lebar
lengkung karapas; dan bobot tubuh serta data pendukung lainnya seperti suhu, kelembaban dan pH air.
Sebelum dilakukan penelitian dan pemisahan di kotak, setiap sampel anakan diberikan pakan yang biasa diberikan oleh pihak pengelola pada waktu
yang bersamaan. Kemudian setiap anakan diukur panjang lengkung karapas PLK, lebar lengkung karapas LLK dan bobotnya serta dilihat kondisi
kesehatannyan pada awal kegiatan. Kemudian masing-masing anakan diletakkan pada kotak plastik yang berukuran 33 x 25 x 11 cm yang telah terisi pasir
setinggi 5 cm, air setinggi 4 cm dan telah dilengkapi oleh tempat berjemur dan pakan berupa batu bata merah yang berukuran 22 x 11 x 5 cm. Setiap kotak
diberikan nomor agar tidak terjadi kesalahan pencatatan dan pengukuran. Keseluruhan anakan dipuasakan 1 hari terlebih dahulu agar memiliki tingkat
kelaparan yang sama pada saat hari percobaan pertama.
Sebelum diberikan kepada anakan, semua bahan pakan yang telah disiapkan dipastikan untuk dicuci bersih dan kemudian dihaluskan. Daging ikan
tongkol dan udang dipotong-potong dengan ukuran kecil terlebih dahulu dengan pisau lalu dihaluskan manual dengan menggunakan tangan agar lebih halus.
Untuk jenis pakan bayam, bayam dipotong-potong terlebih dahulu lalu di tumbuk sampai halus dengan menggunakan ulekan tradisional, sedangkan ubi jalar kuning
diparut dengan parutan sampai halus Gambar 7.
Gambar 7 Jenis pakan uji a daging ikan tongkol, b daging udang, c bayam dan d ubi jalar kuning.
Pakan yang diberikan kepada anakan memiliki berat masing-masing 20 Rahmi 2008 dari rata-rata berat keseluruhan anakan untuk menyamaratakan dan
mempermudah penimbangan pakan. Pakan diberikan satu kali sehari untuk satu hari pada sore hari yaitu pada pukul 15.00 WIB. Pakan diletakan masing-masing
terpisah dalam tempat pakan yang diletakan di balok kayu Gambar 8. Pakan yang disediakan harus segar dan bebas dari kotoran. Anakan yang telah diberikan
4 jenis pakan lalu diukur panjang lengkung karapas cm, lebar lengkung karapas cm dan bobot tubuh gram setiap 1 minggu sekali selama kegiatan penelitian 9
minggu. Kotak pemeliharaan anakan labi-labi dibersihkan seminggu sekali dengan dilakukan pergantian air dan pencucian pasir agar kotoran anakan dan
lumut yang mulai tumbuh dapat hilang.
Gambar 8 Peletakan pakan untuk anakan uji dari kiri kekanan : daging ikan tongkol, daging udang, bayam dan parutan ubi.
Kotak uji yang berjumlah 15 buah tersebut disatukan dan dimasukan ke dalam bak pemeliharaan yang lebih besar untuk memudahkan kegiatan pemberian
pakan pemeliharaan serta terlindungi dari predator seperti anjing dan tikus yang banyak terdapat di penangkaran. Bak tersebut berukuran 112 x 95 x 50 cm dan
terbuat dari plastik tebal yang dilengkapi dengan rangka besi agar lebih kokoh Gambar 9.
Gambar 9 Tempat pemeliharaan anakan uji a susunan kotak uji di dalam bak plastik dan b bak plastik yang dilengkapi dengan rangka besi
serta ditutupi anyaman daun kelapa agar anakan terlindungi oleh panas.
Selain dilakukan kegiatan pembersihan kotak pemeliharaan secara rutin, juga dilakukan pemeliharaan kebersihan dan kesehatan anakan labi-labi uji
selama penelitian. Anakan uji di bersihkan karapasnya apabila ada kotoran atau lumut yang menempel di karapasnya untuk mencegah penyakit. Pembersihan
karapas anakan uji dilakukan dengan menyikat dengan lembut karapas anakan dengan menggunakan sikat gigi, lalu karapas anakan dikeringkan dengan
menggunakan lap kering. Parameter yang diukur dan diamati meliputi pertumbuhan panjang
lengkung karapas, lebar lengkung karapas, bobot tubuh, konsumsi pakan dan konversi pakan. Selain itu, juga dilakukan pengamatan terhadap kondisi dan
aktivitas anakan selama penelitian, suhu dan kelembapan selama di lokasi penelitian sebagai data pendukung. Pengukuran untuk masing-masing parameter
dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1.
Data pertambahan panjang lengkung karapas, lebar lengkung karapas dan bobot tubuh, diperoleh dari hasil pengukuran parameter pertumbuhan setiap
seminggu sekali selama 9 minggu percobaan yang meliputi: panjang, lebar lengkung karapas dan bobot tubuh anakan labi-labi percobaan.
2. Data konsumsi pakan, diperoleh dengan menghitung selisih bobot pakan yang
diberikan dan sisa yang tidak termakan. Perhitungan dilakukan setiap sehari satu kali setelah pemberian pakan sehari sebelumnya selesai. Jumlah
konsumsi akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan Metode Neu. Pengukuran nilai gizi masing-masing pakan dengan mencari literature
mengenai analisis proksimat tiap bahan pakan. 3.
Kondisi dan aktivitas anakan labi-labi selama penelitian. Studi pustaka dan penelusuran dokumen yang terdapat di PT. Ekanindya Karsa. Observasi
lapang meliputi jenis perlengkapan perawatan dan pengelolaan labi-labi. Wawancara dilakukan terhadap animal keeper dan pihak pengelola PT.
Ekanindya Karsa . Untuk mengetahui waktu pemberian pakan ideal bagi anakan, maka
dilakukan pengamatan aktivitas harian anakan labi-labi. Pengambilan data ini aktivitas harian anakan labi-labi di penangkaran dilakukan dengan metode ad
libitum sampling, yaitu mencatat perilaku yang terlihat sebanyak-banyaknya pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Pengamatan dilakukan per 5 menit selama 5
hari untuk masing-masing anakan uji. Total anakan yang di amati adalah keseluruhan anakan uji yaitu 15 ekor anakan. Pengamatan dilakukan pada 3
waktu yaitu pagi 07.00 – 10.00 WIB, siang 12.00 – 15.00 WIB dan malam
19.00 – 22.00 WIB. Seluruh anakan uji yang ada di dalam setiap kotak
pemeliharaan dapat teramati pada waktu tersebut.
3.3 Analisis Data