Uji coba preferensi pakan anakan labi-labi

Gambar 21 Tempat dan kotak pemeliharaan anakan sementara. 5.1.2.5 Suhu, kelembaban dan pH kolam pemeliharaan labi-labi Hasil pengukuran suhu di kandang labi-labi dewasa menunjukkan kondisi suhu kandang yang relatif stabil. Naik dan turunnya suhu disebabkan oleh pengaruh cuaca dan angin. Fluktuasi terjadi karena cuaca yang cenderung berubah-ubah selama waktu pengukuran. Suhu kandang pada pagi hari berkisar antara 28°C – 30°C dengan rataan suhu sebesar 29,68°C, siang hari berkisar antara 32°C - 35°C dengan rataan suhu 32,91°C,sore hari berkisar antara 29°C - 32°C dengan rataan sebesar 30,11°C dan pada malam hari berkisar antara 28°C - 30°C dengan rataan sebesar 29,08°C. Kelembaban pada pagi hari berkisar antara 54-78, siang hari berkisar antara 55-73, sore hari berkisar antara 61- 78 dan pada malam hari berkisar antara 64-85. Labi-labi menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam air. pH air merupakan ukuran toleransi yang penting dimana ukuran suatu nilai pH air tersebut dapat menentukan kemampuan labi-labi dapat menyesuaikan diri dengan nilai pH tersebut atau tidak. Pengukuran pH air dilakukan seminggu sekali selama delapan minggu dengan mencelupkan kertas indikator pH lalu mencocokannya dengan indikator nilai pH. Berdasarkan hasil pengukuran, nilai pH air kolam labi- labi dewasa berkisar antara 7 - 8.

5.1.3 Uji coba preferensi pakan anakan labi-labi

5.1.3.1 Tingkat konsumsi, preferensi dan palatabilitas pakan Rataan pakan yang dikonsumsi oleh anakan labi-labi selama sembilan minggu adalah 2,54 gekorhari untuk keseluruhan jenis pakan yang diberikan, dan jenis pakan yang paling besar jumlah konsumsinya adalah ubi jalar kuning dengan rataan konsumsi sebesar 3,65 gekorhari Tabel 7. Tabel 7 Rataan pakan yang dikonsumsi anakan gekorhari Minggu ke- Jenis Pakan Jumlah konsumsi keseluruhan pakan Ikan tongkol Udang Bayam Ubi jalar kuning Minggu 1 1,84 1,26 1,21 1,35 5,65 Minggu 2 2,03 1,97 1,36 2,93 8,29 Minggu 3 2,31 2,07 0,97 3,28 8,63 Minggu 4 2,44 1,98 1,08 3,47 8,97 Minggu 5 2,99 2,71 1,15 3,79 10,64 Minggu 6 2,11 2,72 1,05 3,93 9,81 Minggu 7 3,61 1,88 1,08 4,08 10,65 Minggu 8 4,59 2,36 1,73 4,86 13,54 Minggu 9 4,79 3,32 1,86 5,14 15,11 Jumlah 26,70 20,28 11,49 32,83 91,30 Rataan SD 2,97 ± 1,12 2,25 ±0,60 1,28 ± 0,32 3,65 ± 1,11 10,14 ± 2,83 Jenis pakan ubi jalar kuning merupakan jenis pakan yang tingkat konsumsinya per hari selama 9 minggu terus meningkat. Sedangkan untuk konsumsi jenis pakan ikan tongkol sempat mengalami penurunan dari minggu ke- 5 hingga minggu ke-6, namun kembali naik pada minggu sampai penelitian penelitian berakhir. Sama halnya dengan jenis konsumsi pakan ikan tongkol, konsumsi jenis pakan udang sempat menurun pada minggu ke-6 hingga minggu ke-8 kemudian kembali naik sampai akhir penelitian pada minggu ke-9. Sedangkan untuk jenis pakan bayam yang merupakan jenis pakan dengan tingkat konsumsi terendah, konsumsi sempat menurun dan stabil pada minggu ke-2 hingga minggu ke-8, lalu meningkat kembali sampai akhir penelitian Gambar 22. Gambar 22 Rataan konsumsi pakan anakan per jenis pakan yang diberikan selama penelitian gekorhari. 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 2 4 6 8 10 Ko n su m si p ak an g ek o rh ar Waktu pengamatan Pakan ikan tongkol Pakan udang Pakan bayam Pakan ubi Selain menghitung besarnya jumlah peningkatan konsumsi pakan per minggu selama penelitian, dilakukan juga perhitungan keseluruhan total konsumsi ke-15 anakan uji untuk mengetahui jenis pakan yang paling disukai dan yang paling tidak disukai oleh anakan. Berdasarkan perhitungan, jenis pakan yang paling banyak dan paling disukai anakan adalah ubi dengan jumlah rataan konsumsi mencapai 229,80 gekor, selanjutnya adalah cacahan ikan tongkol sebesar 186,92 gekor, cacahan udang 141,96 gekor dan pakan yang paling rendah konsumsinya adalah cacahan bayam dengan rataan konsumsi sebesar 80,40 gekor selama penelitian berlangsung. Berdasarkan data preferensi pakan tersebut, dilakukan analisis preferensi pakan dengan menggunakan pendekatan Metode Neu Indeks preferensi. Berdasarkan hasil analisis, terlihat bahwa jenis pakan yang paling disukai oleh anakan labi-labi adalah jenis pakan ubi jalar kuning dan diikuti oleh jenis pakan ikan tongkol dengan nilai indeks preferensi w 1 yaitu nilai indeks preferensi ubi jalar kuning 1,44 dan ikan tongkol 1,17. Kriteria kesukaan ini disesuaikan berdasarkan dengan metode pendekatan Neu et al. 1947 yaitu setelah apabila nilai w ≥ 1 maka pakan tersebut disukai oleh anakan dan apabila nilai w ≤ 1 maka jenis pakan tersebut tidak disukai oleh anakan Tabel 8. Tabel 8 Tingkat kesukaan anakan terhadap pakan dengan metode Indeks Neu Jenis pakan Ketersediaan Penggunaan Indeks Preferensi Tingkat kesukaan A P N U E W B Ikan Tongkol 3685,50 0,25 186,92 0,29 159,77 1,17 0,29 2 Udang 3685,50 0,25 141,96 0,22 159,77 0,89 0,22 3 Bayam 3685,50 0,25 80,40 0,13 159,77 0,50 0,13 4 Ubi Jalar Kuning 3685.50 0,25 229,80 0,36 159,77 1,44 0,36 1 Jumlah 14742,00 1,00 639,08 1,00 639,08 4,00 1,00 Keterangan : a : jumlah pakan yang teramati p : proporsi jumlah pakan yang teramati n : jumlah masing-masing jenis pakan yang teramati dimakan u : proporsi jumlah masing-masing pakan yang teramati dimakan ⅀n e : nilai harapan w : indeks preferensi b : indeks seleksi yang distandarkan ⅀w Berdasarkan pengamatan preferensi dan palatabilitas jenis pakan, jumlah rata-rata konsumsi ubi jalar kuning dikonsumsi lebih besar daripada rata-rata pakan lain. Jumlah konsumsi ubi jalar kuning yaitu sebesar 3,65 gekorhari selama penelitian berlangsung dengan tingkat palatabilitas sebesar 87,24 . Sedangkan untuk jenis pakan yang lain yaitu pakan ikan tongkol dengan tingkat palatabilitas 76,08, pakan udang dengan tingkat palatabilitas 57,78 dan yang jenis pakan yang memiliki tingkat palatabilitas terendah yaitu halusan tumbukan bayam dengan nilai palatabilitas sebesar 32,73 Gambar 23 87.24 32.73 57.78 76.08 - 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 Ubi kuning Ba ya m Uda ng Ika n tongkol palatabilitas pakan Gambar 23 Persentase palatabilitas keseluruhan anakan per jenis pakan yang diberikan. 5.1.3.2 Pertumbuhan anakan uji Pertumbuhan merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan satwa yang baik ditandai dengan bertambahnya parameter ukur anakan uji secara terus menerus kontinyu tanpa adanya pengurangan atau penyusutan pertumbuhan. Pertumbuhan anakan uji dapat dilihat dengan cara mengukur beberapa parameter ukur yang dapat menunjukan terjadinya pertumbuhan, parameter yang diambil untuk mengetahui pertumbuhan anakan adalah dengan mengukur panjang lengkung karapas PLK, lebar lengkung karapas LLK dan bobot anakan uji sekali dalam rentang waktu seminggu sekali selama semb1ilan minggu percobaan Tabel 9. Tabel 9 Rataan pertumbuhan anakan uji per minggu pengamatan Rataan pertumbuhan Minggu pengamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PLK cm 4,64 4,73 4,83 4,89 5,06 5,1 5,27 5,48 5,6 5,85 LLK cm 4,10 4,20 4,27 4,36 4,47 4,57 4,65 4,82 4,95 5,05 Bobot g 14,73 15,27 16,43 17,33 18,87 19,80 20,93 24,40 26,03 27,10 Rataan pertumbuhan panjang lengkung karapas PLK dan lebar lengkung karapas LLK dan bobot tubuh keseluruhan anakan uji dalam satuan cm selama 9 minggu pemberian secara umum konstan naik, tidak terlihat adanya pertumbuhan yang terhenti atau berkurang. Hal ini ditunjukkan dengan grafik pertumbuhan panjang lengkung karapas, lebar lengkung karapas dan bobot tubuh yang terus meningkat setiap minggunya. Pada grafik rataan pertumbuhan panjang lengkung karapas dan lebar lengkung karapas terlihat pertumbuhan meningkat secara konstan setiap minggunya, tidak terjadi pelonjakan secara signifikan pada mingu- minggu tertentu. Sedangkan untuk rataan pertumbuhan bobot tubuh keseluruhan anakan terlihat meningkat pada minggu ke 6 menuju minggu ke 7. Berdasarkan data rataan laju pertumbuhan panjang lengkung karapas anakan dalam 63 hari 9 minggu penelitian dapat dihitung laju pertumbuhan panjang lengkung karapas anakan uji adalah sebesar 0,02 cmekorekor, lebar lengkung karapas anakan uji adalah sebesar 0,02 cmekorhari dan laju pertumbuhan bobot tubuh anakan adalah sebesar 0,20 gekorhari Tabel 10. Tabel 10 Laju pertumbuhan tiap individu anakan uji Individu Parameter pertumbuhan PLK cmhari LLK cmhari Bobot ghari Anakan 1 0,02 0,01 0,19 Anakan 2 0,02 0,02 0,33 Anakan 3 0,03 0,02 0,33 Anakan 4 0,03 0,03 0,37 Anakan 5 0,04 0,03 0,47 Anakan 6 0,02 0,01 0,13 Anakan 7 0,02 0,02 0,21 Anakan 8 0,01 0,01 0,12 Anakan 9 0,01 0,01 0,13 Anakan 10 0,02 0,01 0,21 Anakan 11 0,02 0,01 0,12 Anakan 12 0,02 0,01 0,1 Anakan 13 0,01 0,01 0,1 Anakan 14 0,01 0,01 0,05 Anakan 15 0,01 0,01 0,1 Rataan LP 0,02 cmekorhari 0,02 cmekorhari 0,2 gekorhari keterangan : LP laju pertumbuhan Laju pertumbuhan panjang lengkung karapas PLK tertinggi ditunjukan oleh individu anakan uji 5 dengan 0,04 cmhari, hampir 2 kali lipat apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan PLK keseluruhan anakan uji. Sedangkan laju pertumbuhan lebar lengkung karapas tertinggi ditunjukan oleh individu anakan 4 dan 5 dengan 0,03 cmhari, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata laju pertumbuhan total keseluruhan anakan yang hanya sebesar 0.02 cmhari yaitu. Untuk pertambahan laju bobot tubuh anakan tertinggi ditunjukan oleh anakan uji 5 dengan laju pertumbuhan bobot sebesar 0,43 gramhari, hampir 2 kali lipat dibandingkan dengan laju pertambahan bobot keseluruhan anakan yaitu 0,2 gramhari. 5.1.3.3 Efisiensi biaya pakan anakan uji Perhitungan biaya pakan untuk anakan labi-labi berumur 1-3 bulan dilakukan dengan menghitung efisiensi pemberian pakan berdasarkan jumlah konsumsi anakan perharinya. Harga ubi kuning sebagai bahan pakan yang paling tinggi tingkat konsumsinya merupakan jenis pakan yang paling murah harganya yaitu Rp 3000kg, sedangkan ikan tongkol yang menempati urutan kedua jenis pakan yang paling banyak dikonsumsi memiliki harga yang cukup mahal yakni Rp 15.000kg. Jumlah konsumsi anakan gramekoranakan yang telah diketahui lalu dikalkulasikan dengan harga pakan perkilogramnya dalam rupiah. Maka akan didapatkan biaya pakan per ekor perharinya dalam rupiah Tabel 11. Tabel 11 Perbandingan biaya pakanekorhari Jenis pakan Jumlah konsumsi gramanakanhari Hargakg Rp Biaya pakan per ekor per hari Rp Pakan ikan tongkol 2,97 15.000 44,51 Pakan udang 2,25 30.000 67,60 Pakan bayam 1,28 5.000 6,38 Pakan ubi 3,65 3.000 10,94 Harga pakan yang digunakan pada penelitian ini per kilogram rata-rata adalah ikan tongkol Rp 15.000kg, udang Rp 30.000kg, bayam Rp 5.000kg dan ubi kuning Rp 3.000kg. Berdasarkan hasil perhitungan, biaya pakan yang harus dikeluarkan adalah cacahan ikan tongkol sebesar Rp 44,51ekorhari, cacahan udang sebesar Rp 67,60ekorhari, cacahan bayam sebesar Rp 6,38ekorhari dan parutan ubi sebesar Rp 10,94ekorhari. Hasil perhitungan biaya pakan terendah untuk pemberian pakan anakan anakan yang berumur 1-3 bulan adalah Rp 6,38ekorhari untuk jenis pakan bayam. Namun, perlu diperhatikan bahwa, jenis pakan bayam ini merupakan jenis pakan yang paling tidak disukai oleh anakan uji. Oleh karena itu pihak pengelola lebih baik mempertimbangkan jenis pakan yang paling disukai dan yang paling baik bagi pertumbuhan anakan yaitu jenis pakan ubi kuning dan cacahan ikan tongkol. 5.1.3.4 Aktivitas harian anakan labi-labi uji Hasil pengamatan menunjukan terdapat enam aktivitas umum yang dilakukan oleh anakan labi-labi uji secara umum setiap hari. Keenam aktivitas harian yang terlihat saat pengamatan antara lain adalah aktivitas bersembnyi dalam pasir, mengambil napas, diam, bergerak berpindah berjalan, berenang dan aktivitas bergerak lainnya yang melebihi panjang tubuh labi-labi, menyelam dan makan. Pengamatan aktivitas anakan uji ini dilakukan pada pagi, siang dan malam hari Gambar 24. Gambar 24 Aktivitas harian anakan uji pada rentang waktu pengamatan pagi, siang dan malam hari. Pada pengamatan pagi hari yang dilakukan pada rentang pukul 07.00 – 10.00 WIB, diketahui aktivitas yang paling dominan dilakukan anakan labi-labi adalah bersembunyi dalam pasir sebesar 45. Selain aktivitas bersembunyi dalam pasir, anakan uji juga seringkali diam 29 dan mengambil nafas dengan cara menyembulkan kepala atau hidung saja di permukaan pasir atau di permukaan air 21. Untuk aktivitas makan, anakan labi-labi menghabiskan 1 dari seluruh waktu pengamatan. Pengamatan aktivitas yang dilakukan pada siang hari menunjukan bahwa aktivitas yang paling dominan dilakukan oleh anakan labi-labi uji pada siang hari adalah bersembunyi dalam pasir dengan persentase - 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 Pagi Siang Malam A k tiv itas ter lih at Waktu pengamatan Bersembunyi dalam pasir Mengambil napas Diam Bergerak berpindah Menyelam dalam air Makan sebesar 50. Selain aktivitas bersembunyi dalam pasir, aktivitas yang terlihat adalah diam 33 dan mengambil nafas dipermukaan pasir 17. Sedangkan untuk aktivitas bergerak berpindah, menyelam dan makan tidak terlihat sama sekali pada saat pengamatan berlangsung. Pengamatan aktivitas harian pada malam hari menunjukan bahwa aktivitas dominan adalah bersembunyi dalam pasir sebesar 48. Selain bersembunyi dalam pasir, anakan uji juga seringkali terlihat diam 25 dan mengambil nafas dari permukaan pasir atau dari dalam air 23. Sama seperti pada waktu pengamatan pada pagi hari, aktivitas makan hanya terlihat sebesar 1 saja dari keseluruhan waktu pengamatan. Aktivitas makan yang berkaitan dengan uji coba pemberian pakan terhadap anakan uji hanya terlihat pada waktu pengamatan pagi dan malam hari saja. Berdasarkan persentase aktivitas per waktu pengamatan, persentase aktivitas yang paling rendah terlihat pada siang hari. Pada siang hari, hanya tiga aktivitas saja yang teramati yaitu bersembunyi dalam pasir, diam dan mengambil nafas, sedangkan untuk aktivitas bergerak berpindah, menyelam dan makan tidak terlihat. Untuk hasil pengamatan aktivitas pada pagi hari dan malam hari, komposisi aktivitas cukup berimbang. Hal ini dibuktikan dengan terlihatnya enam aktivitas umum labi-labi yang mencakup bersembunyi dalam pasir, diam, mengambil nafas, bergerak berpindah, menyelam dan makan dengan komposisi nilai persentase di kedua waktu pengamatan yang berdekatan. Aktivitas ekskresi yaitu pembuangan kotoran feses dan pembuangan urin tidak teramati selama waktu pengamatan. Akan tetapi feses atau kotoran anakan uji terlihat berada di dalam masing-masing kotak pemeliharaan. Pembuangan kotoran ini diduga dilakukan anakan uji ketika pengamat tidak mengamati anakan. Kotoran anakan berbentuk lonjong seperti butiran beras dengan ukuran panjang kotoran mencapai kurang lebih 1 cm Gambar 25. Tiap anakan mengeluarkan kotoran sekitar 2 sampai 5 butir setiap harinya. Gambar 25 Bentuk dan ukuran feses anakan labi-labi uji.

5.2 Pembahasan