Metode Penelitian 1 Lokasi Penelitian
relatif distimulasi oleh adanya pengaruh intensitas cahaya matahari. Intensitas cahaya matahari tersebut juga membantu kerja enzim yang mempengaruhi
pembentukan daun dan kantong dari N.gracilis. Pinthong et al. 2008 menemukan 2 jenis protein yang mempunyai potensi besar dalam pembentukan
daun dan kantong dari N.gracilis. Salah satu protein tersebut adalah phosphoglycerate kinase
dan yang lainnya belum dapat teridentifikasikan. Relatif lebih banyaknya jumlah kantong yang dimiliki N.gracilis yang
tumbuh di lahan kerangas terbuka membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tumbuhan sehubungan dengan daya tampung kantongnya dalam memerangkap
serangga dan menampung air hujan. N.gracilis yang tumbuh di bawah naungan tegakan relatif mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dan air dari dalam tanah
yang lembab atau tumpukan serasah yang terdapat di daerah perakarannya. Proses penyediaan unsur hara yang dapat diserap tumbuhan di hutan kerangas
tertutup kanopi pohon banyak dibantu oleh mikoriza Moyersoen et al. 2001. Nilai produktivitas kantong maupun jumlah rumpun menjadi pertimbangan
penting dalam upaya pemanfaatan berkelanjutan dari N.gracilis. Pengaturan keruangan dalam komunitas kerangas diperlukan untuk penerapan konservasi
berbasis pemanfaatan berkelanjutan dari N.gracilis. N.gracilis
yang tumbuh pada areal terbuka juga memiliki mekanisme adaptasi menghadapi defisiensi air dalam jaringan tumbuhan. Massa daun per
unit area dari N.gracilis yang tumbuh di tempat terbuka lebih besar dari pada N.gracilis
yang berkembang di bawah tegakan hutan yang tertutup Tabel 3.4 Tabel 3.4. Massa daun N.gracilis dari areal terbuka dan di bawah tegakan
Karakteristik Lahan Kerangas Massa daun N.gracilis Jumlah sampel
Lahan terbuka 0,177 ± 0,025 g
12 Tertutup kanopi pohon
0,037 ± 0,006 g 12
P 0,005
Massa daun yang lebih besar dari N.gracilis yang tumbuh pada lahan terbuka diindikasikan secara visual dari keras atau tebalnya daun. Sementara itu
untuk ukuran panjang dan lebar ukuran luas antara daun N.gracilis yang hidup di tempat terbuka dan di bawah naungan kanopi hutan tidak berbeda signifikan.
Tebalnya atau kekerasan daun sclerophyll merupakan indikasi mekanisme adaptasi untuk mengurangi kekurangan air dalam jaringan tumbuhan.
Karakteristik tebal dan kerasnya daun merupakan gambaran sifat bahan daun
yang tumbuh pada habitat kekurangan air dan intensitas cahaya tinggi Balsamo et al
. 2003. Pengkarakterisasian habitat N,gracilis dan mekanisme adaptasi N.gracilis
terhadap keterbukaan atau penutupan kanopi hutan kerangas menjadi bahan pertimbangan bagi pengembangan dan pemanfaatan N.gracilis di hutan
kerangas. Potensi yang ditunjukkan oleh jumlah batangha atau rumpunha dan nilai produktivitas kantong menjadi pertimbangan penting dalam upaya
pemanfaatan berkelanjutan dari N.gracilis. Hal ini berhubungan dengan manfaat yang bisa didapatkan dari semua bagian tumbuhan N.gracilis. Beberapa
informasi dari pengetahuan etnobotani menunjukkan bahwa hampir semua bagian tumbuhan akar, batang, daun, kantong dan cairan dalam kantong
memiliki manfaat dalam pengobatan atau penggunaan lainnya Bhau et al. Mansur, 2006; Kissinger, 2006.