Pendahuluan KERAGAMAN GENETIKA NEPENTHES GRACILIS KORTH. DI HUTAN KERANGAS
Tabel 7.3 Hasil analisis keragaman genetika populasi N.gracilis
Lokasi N
lokus polimorf
lokus polimorf
na ne
He Keterangan
Keragaman dalam populasi
Guntung Ujung
11 31,5 63
16,29 14,87
0,26
5 primer:
Lokasi Referensi:
Tanjung-M.Kelanis
9 35,5
70 16,99
14,92 0,29
OPP9,OPP15 Pasir putih-Lenggana Kotim 9
26 56
15,59 14,22
0,23
OPP19 Nyaru Menteng
14
41,5 79
17,90 15,41
0,31
OPBH-16, 20
Keragaman antar populasi Gst = 0,27 N=43, lokus polimorfik= 106, lokus polimorfik= 99,3
Keterarangan: N : Jumlah sampel
Na : Jumlah alel observasi Ne : Jumlah alel efektif
He : Keragaman genetika
Hasil yang tertera pada Tabel 7.3 menunjukkan bahwa keragaman genetika N.gracilis dalam populasi hutan kerangas desa Guntung Ujung relatif
tinggi He=0,26. Secara keseluruhan keragaman N.gracilis antar populasi relatif tinggi dengan nilai Gst 0,15 Finkelday 2005. Nilai keragaman dalam populasi
tersebut akan meningkat jika hasil analisis menggunakan data dari primer yang lebih sedikit. Trend peningkatan juga terjadi pada nilai lokus polimorfisme. Nilai
keragaman genetika tertinggi ditunjukkan oleh N.gracilis yang berada pada lokasi hutan kerangas Nyaru Menteng Palangkaraya hasil analisis dengan 2 dan 5
primer. Nilai lokus polimorfisme juga paling tinggi untuk N.gracilis juga berlokasi di hutan kerangas Nyaru Menteng 79. Relatif tingginya keragaman
genetika di lokasi Nyaru Menteng adalah cukup beralasan, karena lokasi ini masih berupa hutan kerangas sekunder yang rendah gangguan. N.gracilis yang
terdapat di hutan kerangas Desa Guntung Ujung dan Kotawaringin Timur memiliki keragaman genetika terendah. Kedua tipe hutan kerangas ini
merupakan kerangas terbuka dengan tingkat gangguan tinggi. Terdegradasinya hutan menyebabkan berkurangnya variasi genetika dan
terhambatnya aliran
genetika. Terfragmentasinya
hutan menyebabkan
perkawinan kekerabatan tinggi dan berpotensi inbreeding. Kebakaran berulang menyebabkan populasi N.gracilis berkurang pada kedua lokasi tersebut.
Kerusakan atau tekanan terhadap habitat akan mengurangi keragaman genetika N.gracilis
, karena N.gracilis dengan karakter genetika tertentu saja yang akan bertahan dengan semakin ekstrimnya habitat kerangas. Kehilangan variasi
genetika menghasilkan gangguan pada frekuensi sebaran genetika yang akan