cvi Sragen tahun ajaran 20062007. Kedisiplinan belajar seorang anak akan
tumbuh apabila siswa mempunyai teman bergaul yang baik. Dengan teman bergaul yang baik maka akan dapat memberikan pengaruh yang positif pada
siswa, sehingga siswa dapat belajar dengan baik. Selain itu interaksi siswa dalam keluarga juga berpengaruh terhadap kedisiplinan belajar siswa, karena
dengan interaksi yang baik antara anak dengan orang tua didalam keluarga akan dapat terbentuk kedisiplinan belajar pada seorang anak, dengan adanya
interaksi yang baik orang tua akan lebih mudah untuk mengarahkan dan mengawasi anaknya didalam belajar.
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan terbatas pada hal-hal sebagai berikut: a. Dalam melakukan penelitian , peneliti hanya mengambil populasi di MAN 1
Sragen, dengan sampel siswa kelas XI sebanyak 200 siswa yang diambil secara acak dari 5 kalas Kelas XI IPA dan Kelas XI IPS.
Bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian serupa biasa mengambil sampel yang berbeda dengan jumlah yang lebih besar.
b. Penelitian ini mengambil waktu terbatas pada saat tahun ajaran 20062007. Bagi peneliti lain yang mengadakan penelitian bisa mengambil waktu yang
lebih lama. c. Penelitian yang diambil hanya terbatas pada hubungan antara peranan
kelompok teman sebaya peer group dan interaksi siswa dalam keluarga dengan kedisiplinan belajar siswa.
Bagi peneliti lain yang mengadakan penelitian serupa bisa mengambil cakupan yang lain.
cvii
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Peranan kelompok teman sebaya peer group memiliki hubungan positif
yang sangat signifikan dengan kedisiplinan belajar siswa . Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi peranan kelompok teman sebaya X
1
akan menyebabkan kedisiplinan belajar siswa Y semakin tinggi, demikian pula
sebaliknya. Antara peranan kelompok teman sebaya X
1
dengan kedisiplinan belajar siswa Y juga terdapat hubungan yang nyata atau meyakinkan.
Sumbangan efektif peranan kelompok teman sebaya X
1
lebih kecil dari pada sumbangan efektif interaksi siswa dalam keluarga X
2
. Hal ini menimbulkan hubungan yang lemah antara peranan kelompok teman sebaya X
1
dengan kedisiplinan belajar siswa Y, namun peranan kelompok teman sebaya tetap
berperan menjadikan seorang siswa untuk disiplin dalam belajar. 2. Interaksi siswa dalam keluarga memiliki hubungan positif yang sangat
signifikan dengan kedisiplinan belajar siswa . Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi interaksi siswa dalam keluarga X
2
akan menyebabkan kedisiplinan belajar siswa Y semakin tinggi, demikian pula sebaliknya.
Antara interaksi siswa dalam keluarga X
2
dengan kedisiplinan belajar siswa Y juga terdapat hubungan yang nyata atau meyakinkan. Sumbangan efektif
interaksi siswa dalam keluarga X
2
lebih besar dari pada sumbangan efektif peranan kelompok teman sebaya X
1
. Hal ini menimbulkan hubungan yang kuat antara interaksi siswa dalam keluarga X
2
dengan kedisiplinan belajar siswa Y, sehingga sumbangan efektif interaksi siswa dalam keluarga sangat
membantu dalam kedisiplinan belajar siswa. 3. Peranan kelompok teman sebaya dan interaksi siswa dalam keluarga memiliki
hubungan positif yang sangat signifikan dengan kedisiplinan belajar siswa. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi peranan kelompok teman sebaya
X
1
dan interaksi siswa dalam keluarga X
2
secara bersama akan