xxi
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Kedisiplinan Belajar
a. Pengertian Kedisiplinan Belajar
Suatu kegiatan akan berjalan lancar jika semua komponen yang terkait dengan kegitan itu dapat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Ketentuaan tersebut bertujuan untuk membatasi arah gerak masing-masing komponen sehingga tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku.Upaya
untuk selalu sesuai dengan ketentuan dapat dikategorikan sebagai tindakan disiplin. Menurut Elizabeth B. Hurlock 1997: 82 “disiplin merupakan
seseorang yang belajar secara suka rela mengikuti seorang pemimpin” Menurut Soegeng Prijodarminto 1992: 23 “disiplin suatu kondisi yang
tercipta dan terbentuk malalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban”.
Menurut Amir Achsin 1990: 62 disiplin adalah “pematuhan secara sadar akan aturan-aturan yang telah ditetapkan secara sadar akan aturan-aturan yang
telah ditentukan”. Menurut Elizabeth B. Hurlock 1999: 82 “tujuan seluruh disiplin ialah
membentuk perilaku sedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran- peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasi”.
Jadi metode spesifik yang digunakan didalam kelompok budaya sangat beragam, walaupun semuanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengajar
anak bagaimana berperilaku dengan cara yang sesuai dengan standar kelompok sosial, tempat mereka diidentifikasikan.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan merupakan kondisi dimana seseorang belajar secara suka rela
melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan adanya niali-nilai
7
xxii ketaatan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban dengan cara mengikuti
pemimpinnya. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita jumpai kegiatan yang
sebenarnya merupakan kegiatan belajar, namun hal ini kadang tidak kita sadari. Belajar dilandasi dengan adanya suatu perubaahan pada diri seseorang
sebagai hasil reaksi belajar. Menurut Oemar Hamalik 2003: 36 “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”. Menurut
Winkel 1996: 53 “Belajar adalah aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan
pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap”. Menurut Slameto 1995: 2 “Belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”. Menurut Abu Ahmadi 1991: 121 “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”.
Perubahan akibat belajar itu akan bertahan lama dan sampai taraf tertentu mungkin tidak akan menghalangi lagi. Kemampuan yang telah
diperoleh menjadi milik pribadi yang tidak terhapus begitu saja. Hal ini dikarenakan belajar merupakan suatu proses sehingga perubahan yang terjadi
berjalan secara bertahap dan dengan waktu yang relatif lama. Dari pengertian kedisiplinan dan belajar di atas, maka dapat
didefinisikan kedisiplinan belajar adalah keseluruhan perilaku siswa berupa pengambilan keputusan terbaik yang dilandasi rasa tanggung jawab dengan
kesadaran dirinya, untuk belajar dengan melaksanakan tugasnya sebagai siswa di sekolah dalam berbagai kegiatan belajar sesuai dengan peraturan yang ada.
xxiii
b. Teori Kedisiplinan Belajar