Metode Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

lix “1 variabel bebas dan variabel terikat independent variable and dependent variable, 2 variabel aktif dan variabel atribut active and atribute variables, dan 3 variabel kontinu dan variabel kategori continous and categorial variable”.

1. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel bebas terdiri : 1. Peranan Kelompok Teman Sebaya Peer Group 2. Interaksi Siswa Dalam Keluarga b. Variabel terikat yaitu Kedisiplinan Belajar

2. Definisi Operasional Variabel

a. Peranan Kelompok teman sebaya peer group Peranan kelompok teman sebaya adalah hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain dalam kelompok yang memiliki persamaan usia dan status sosial yang memberikan pengaruh didalam pergaulan. b. Interaksi siswa dalam keluarga Interaksi siswa dalam keluarga adalah hubungan timbal balik antara orang tua dengan anak dan anggota keluarga pada umumnya, dimana diantara individu saling mempengaruhi, mengubah, untuk memenuhi kebutuhan. c. Kedisiplinan belajar Kedisiplinan belajar adalah ketaatan terhadap suatu aturan atau ketentuan yang berlaku dan dilakukan atas dasar kesadaran.

C. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian keberhasilan ditentukan oleh ketepatan metode yang digunakan. Yang dimaksud metode penelitian menurut Winarno Surakhmad 1994:131 adalah “Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa”. Sedangkan menurut Kartini Kartono 1990:20, “Metode penelitian adalah cara- lx cara berfikir dan berbuat, yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai tujuan penelitian” . Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Ada berbagai metode yang dapat digunakan dalam suatu penelitian. Menurut Winarno Surakhmad 1994:29 ada 3 macam metode penelitian yaitu: “Jenis pertama digolongkan dalam kategori metode penelitian historis, yang kedua dalam kategori metode deskriptif, yang ketiga dalam kategori metode penelitian eksperimen”. Untuk memperjelas ketiga metode penelitian tersebut, akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut: 1. Metode penelitian historis Metode penelitian historis adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Metode ini digunakan untuk penelitian yang bertujuan meneliti sesuatu yang terjadi pada masa lampau. 2. Metode penelitian deskriptif Metode penelitian deskriptif adalah proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan suatu subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan pada fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Metode ini memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta sebagaimana keadaan sebenarnya yang bertujuan agar dapat membuat deskripsi, gambar- gambar atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta- fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 3. Metode penelitian eksperimen Metode penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara membandingkan berbagai peristiwa dimana terdapat fenomena tertentu. Metode ini digunakan pada penelitian-penelitian dengan mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat atau memperoleh suatu hasil lxi dan mempunyai tujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa kondisi terhadap suatu gejala. Sesuai dengan masalah dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dan rancangan analisis statistik. Hal ini mengingat masalah yang diteliti merupakan masalah aktual yang ada pada masa sekarang. Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif ini adalah: 1. Permasalahan yang dihadapi adalah merupakan permasalahan yang masih ada pada masa sekarang. 2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. 3. Hasil dari penelitian ini nantinya suatu gambaran hasil penelitian secara sistematis, nyata dan cermat. Selanjutnya menurut Winarno Surakhmad 1994:139, metode deskriptif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah-masalah yang aktual. 2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis karena metode ini sering disebut metode analitik. Sumadi Suryabrata 1997:18-19 mengemukakan ciri-ciri penelitian deskriptif sebagai berikut: Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan deskripsi mengenai situasi-situasi atau kejadian- kejadian. Dalam arti ini penelitian deskriptif adalah akumulasi atas dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metode deskriptif. Tetapi para ahli bidang penelitian tidak ada kesepakatan mengenai apa sebenarnya penelitian deskriptif. Sementara ahli memberikan arti penelitian deskriptif itu lebih luas dan mencakup segala macam bentuk penelitian kecuali penelitian historis dan penelitian eksperimental, dalam arti luas, biasanya digunakan istilah penelitian survey. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian deskriptif menurut Nazir 1999:73-74 ialah : lxii 1. Memilih dan merumuskan masalah yang ada, 2. Menentukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan, 3. Memberikan limitasi dari area atau scope atau sejauh mana penelitian deskriptif tersebut akan dilaksanakan, 4. Merumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk diverifikasikan, 5. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan, 6. Merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji, baik secara eksplisit maupun secara implisit, 7. Melakukan kerja lapangan untuk mengumpulkan data, gunakan teknik pengumpulan data yang cocok untuk penelitian, 8. Membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan, 9. Memberikan interpretasi dari hasil penelitian, 10. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji, 11. Membuat laporan penelitian dengan cara ilmiah. Sumadi Suryabrata 1997:19-20 mengemukakan langkah-langkah pokok dalam mengadakan penelitian deskriptif, yaitu: 1. Definisikan dengan jelas dan spesifik tujuan yang akan dicapai. Fakta- fakta dan sifat-sifat apa yang perlu dikemukakan? 2. Rancangkan cara pendekatannya. Bagaimana kiranya data akan dikumpulkan? Bagaimana caranya menentukan sampelnya untuk menjamin supaya sampel representatif bagi populasinya? Apakah metode pengumpulan data itu perlu di-try-out-kan? Apakah metode pengumpulan data perlu dilatih terlebih dahulu? 3. Kumpulkan data 4. Susun laporan. Langkah-langkah penelitian yang peneliti lakukan sejalan dengan langkah langkah penelitian deskriptif sesuai kedua pendapat di atas, yaitu: 1. Merumuskan masalah yang akan diteliti. 2. Mengadakan pembatasan masalah. 3. Merumuskan kerangka teori. 4. Merumuskan hipotesis. 5. Menyiapkan instrumen dan memilih teknik pengumpulan data. 6. Menentukan subjek penelitian. 7. Pengumpulan data untuk menguji hipotesis. 8. Menganalisis data dan menguji hipotesis. 9. Menarik kesimpulan atau generalisasi.

10. Menyusun laporan penelitian.

lxiii

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA TAHUN AJARAN 2015/2016.

4 30 26

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan penyesuaian sosial siswa SMPN 2 Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MESIN KANTOR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

0 5 165

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN KEDISIPLINAN SISWA

0 0 16