Analisis Model Lotka –Volterra Logistik

untuk mendapatkan makanan, sehingga spesies mangsa berkurang. Jadi laju pertumbuhan logistik untuk populasi mangsa adalah . t bx dt dx 2   Jika laju pertumbuhan logistik mangsa mempengaruhi model Lotka –Volterra pada persamaan 2.22 dan terjadi interaksi antara mangsa dan pemangsa, maka model Lotka –Volterra logistik adalah . t y t f x t ey dt dy t y t cx t bx t ax dt dx       2 2.24 Parameter a, b, c, e, f menunjukkan interaksi antara kedua spesies tersebut, dengan a menunjukkan laju kelahiran dari populasi mangsa, b menunjukkan tingkat interaksi antar spesies mangsa untuk mendapatkan makanan, c menunjukkan tingkat interaksi antara mangsa dan pemangsa yang berpengaruh terhadap mangsa atau menunjukkan adanya predasi yang mengakibatkan berkurangnya mangsa, e menunjukkan laju kematian dari populasi pemangsa karena bergantung pada mangsa dan kematian alami yang mengakibatkan berkurangnya pemangsa, f menunjukkan tingkat interaksi antara mangsa dan pemangsa yang berpengaruh pada pemangsa.

2.6.4 Analisis Model Lotka –Volterra Logistik

Pada bagian ini akan dibahas kestabilan titik tetap pada model Lotka – Volterra logistik. Perhatikan model Lotka –Volterra logistik yang telah diberikan pada persamaan 2.24 sebagai berikut . f xy ey dt dy cxy bx ax dt dx       2 Titik tetap pada model Lotka –Volterra logistik pada persamaan 2.24 diperoleh berdasarkan sistem persamaan berikut .       fx e y cy bx a x Penyelesaian persamaan di atas memberikan titik tetap , 1 T , , 2 b a T dan , cf be c a f e T  3 . Dengan melinearkan model Lotka –Volterra logistik di atas, akan diperoleh matriks Jacobi sebagai berikut             f x e f y cx cy bx a J 2 . Matriks Jacobi untuk titik tetap pertama , 1 T adalah         e a J T 1 . Nilai eigen matriks Jacobi tersebut adalah a  1  dan e   2  . Karena kedua nilai eigen berbeda tanda, maka titik tetap , 1 T bersifat sadel. Jadi sistem tidak stabil pada titik tetap tersebut. Matriks Jacobi untuk titik tetap kedua , 2 b a T adalah                b af e b ac a J T 2 . Nilai eigen matriks Jacobi tersebut adalah a   1  dan b af e    2  . Ini berarti, jika be af  negatif, maka nilai eigen , 2 b a T keduanya bernilai negatif, sehingga titik tetap , 2 b a T bersifat stabil. Jika be af  positif, 1  negatif dan 2  positif, maka titik tetap , 2 b a T bersifat sadel. Matriks Jacobi untuk titik tetap ketiga , cf be c a f e T  3 adalah                 1 3 be af c f ce f be J T . Jadi jika be af  negatif maka 1  positif dan 2  negatif. Hal ini mengakibatkan titik tetap , cf be c a f e T  3 bersifat sadel, dan jika be af  positif maka 1  dan 2  bernilai negatif, sehingga titik tetap , cf be c a f e T  3 bernilai negatif. Selanjutnya, tinjau masalah nilai awal berikut . . . . . xy y y xy x x x 1 5 1 1 2 2         2.25 dengan syarat awal , 10  x . 5  y Dalam hal ini dipilih parameter , 2  a , .1  b , .1  c , .5  e . .1  f Dengan menggunakan software Mathematica diperoleh bidang phase untuk masalah nilai awal 2.25 yang ditunjukkan pada Gambar 5. Berdasarkan Gambar 5 diperoleh bahwa pada titik tetap 1 T sistem tidak stabil, 2 T bersifat stabil untuk be af  negatif dan bersifat tidak stabil untuk be af  positif, sedangkan 3 T bernilai negatif . Gambar 5 Bidang phase masalah nilai awal 2.25. Dengan bantuan software Mathematica diperoleh penyelesaian numerik masalah nilai awal 2.25, seperti digambarkan pada Gambar 6 berikut. Gambar 6 Penyelesaian numerik masalah nilai awal 2.25. 5 1 0 1 5 5 1 0 1 5 2 0 2 5 3 0 5 10 15 20 t 5 10 15 y x 1 T x 2 T y III HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dibahas penggunaan metode homotopi dan metode homotopi Pade untuk menyelesaikan masalah pada model Lotka –Volterra dan model Lotka –Volterra dengan logistik.

3.1 Model Lotka