49
untuk suatu obligasi yang dijual pada nilai pari akan sepenuhnya terdiri atas imbal hasil bunga, tetapi jika obligasi dijual pada harga selain nilai
parinya, YTM akan terdiri dari imbal hasil bunga ditambah imbal hasil keuntungan modal positif atau negatif. Perlu dicatat pula bahwa imbal
hasil saat jatuh tempo suatu obligasi akan berubah ketika tingkat suku bunga di dalam perekonomian mengalami perubahan.
Banyak investor jangka panjang melakukan metode perhitungan pendapatan obligasi berdasarkan Yield to Maturity YTM agar bisa
melakukan perbandingan tingkat pendapatan obligasi yang satu dengan yang lainnya Rahardjo, 2004. YTM dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dimana: YTM
: Yield to Maturity C
: Coupon F
: Nilai Nominal face value P
: Harga Pasar Obligasi N
: Jangka Waktu time to maturity
7. Keterkaitan Variabel Independen dengan Variabel Dependen
a. Pengaruh Blockholder terhadap Rating dan Yield Sukuk
Blockholder berpengaruh negatif terhadap rating sukuk dan berpengaruh positif terhadap yield sukuk. Sesuai dengan hipotesis
private benefits, blockholder dapat mengakses private information dan mempengaruhi kebijakan politik, sosial serta lingkungan
50
perusahaan sehingga meningkatnya jumlah blockholder dalam perusahaan dianggap dapat membawa pengaruh yang tidak
semestinya pada
manajemen untuk
membuat manajemen
mengamankan keuntungan yang merugikan investor lainnya shareholder ataupun bondholder. Hal ini dapat menurunkan
kinerja perusahaan dan meningkatkan risiko gagal bayar default perusahaan sehingga rating sukuk akan menurun. Dalam hal ini
mekanisme governance menjadi tidak efektif karena perusahaan dihadapkan pada peningkatan yield yang harus dibayar untuk
menarik investor Bhojraj dan Sengupta, 2003.
b. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Rating dan Yield
Sukuk
Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap rating sukuk dan berpengaruh negatif terhadap yield sukuk. Dengan adanya
investor dari institusi, akan meningkatkan pengawasan terhadap kinerja manajemen sehingga kreditur dan pemangku kepentingan
lainnya tidak merasa dirugikan. Pengawasan terhadap kinerja manajemen oleh investor institusi membuat manajemen tidak dapat
mengambil kesempatan untuk memaksimalkan kepentingan pribadi manajemen sehingga kinerja perusahaan akan semakin meningkat
dan kemungkinan risiko gagal bayar default perusahaan akan menurun. Perusahaan dengan pemantauan eksternal yang kuat
memiliki mekanisme governance yang efektif sehingga perusahaan
51
dapat menerima rating yang semakin tinggi dan yield yang harus dibayarkan menjadi rendah Bhojraj dan Sengupta, 2003.
c. Pengaruh Board Size terhadap Rating dan Yield Sukuk
Board size berpengaruh positif terhadap rating sukuk dan berpengaruh negatif terhadap yield sukuk. Jumlah direksi yang lebih
besar dalam perusahaan menghasilkan rating yang tinggi karena perusahaan dapat memiliki lebih banyak expertise dimasing-masing
bidang dan tugas antar direksi dalam hal pemantauan jadi lebih efektif sehingga agency risk menjadi berkurang dan meningkatkan
rating sukuk Aman dan Nguyen, 2013 serta Elhaj et al 2015. Selain itu, dewan direksi dengan stabilitas yang tinggi serta pengungkapan
keuangan yang transparan dapat mencegah terjadinya risiko gagal bayar dan meningkatkan rating sukuk, sehingga yield yang
ditawarkan oleh perusahaan tidak tinggi Bradley et al, 2008.
d. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Rating dan Yield
Sukuk
Komisaris independen berpengaruh positif terhadap rating sukuk dan berpengaruh negatif terhadap yield sukuk. Tujuan
menghadirkan komisaris
indpenden sebagai
penyeimbang pengambilan keputusan dalam susunan keanggotaan dewan
komisaris serta menyeimbangkan kekuatan pihak manajemen dalam pengelolaan melalui fungsi pengawasannya sehingga diharapkan
keberadaan komisaris yang independen membuat kinerja perusahaan
52
menjadi meningkat. Kinerja perusahaan yang tinggi akan membuat perusahaan mampu untuk membayar kewajiban jangka panjangnya
atau dalam hal ini risiko gagal bayar perusahaan rendah. Semakin rendah risiko gagal bayar akan berdampak pada meningkatnya rating
sukuk, selain itu, rendahnya risiko gagal bayar menandakan bahwa tingkat yield yang disyaratkan juga rendah Terry, 2011.
53
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang telah dilakukan berkaitan corporate governance, rating dan yield sukuk diantaranya sebagai berikut:
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
Judul Metodologi
Hasil Perbedaan
1. Bhojraj
dan Sengupta
2003 Effect of
Corporate Governance
on Bond Rating and
Yields: The Role of
Institusional Investors and
Outside Directors.
Sampel yang digunakan
adalah perusahaan
yang menerbitkan
obligasi pada tahun 1990-
1993. Metode dalam
penelitian ini menggunakan
model: - Ordered
probit model
Rating
- Ordinary Least
Regression Yield
Penelitian ini menemukan hasil bahwa:
- Kepemilikan
institusional dan outside director
berhubungan positif terhadap rating bond
dan negatif terhadap yield bond.
- Blockholder berpengaruh negatif
terhadap rating bond tetapi positif terhadap
yield bond.
- Perusahaan dengan kepemilikian
institusional dan outside director yang
besar memiliki rating bond yang tinggi dan
yield yang rendah. Perbedaan
penelitian ini terletak pada:
- Variabel
dependen yang digunakan
adalah YTM approximation.
- Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sukuk
yang diterbitkan oleh
perusahaan.
- Menambah variabel
independen yang digunakan
adalah kepemilikan
institusional dan board size.
2. Ashbaugh
et.al 2004
The Effects of Corporate
Governance on Firms‟
Credit Rating Sampel yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah
perusahaan di Amerika yang
menerbitkan obligasi tahun
2003 dan metode yang
digunakan Penelitian ini menemukan
hasil bahwa: - Blockholder dan
kepemilikan manajerial berpengaruh negatif
terhadap rating kredit,
- Kepemilikan institusional dan
outside director berpengaruh positif
terhadap rating kredit.
- Tingkat transparansi Perbedaan
penelitian ini terletak pada:
- Menambah
variabel dependen yaitu
YTM approximation.
- Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sukuk
54
No. Peneliti
Judul Metodologi
Hasil Perbedaan
yaitu model ordered logit
karena rating kredit terdiri
dari tujuh kategori.
laporan keuangan, board stock ownership
dan board expert berhubungan positif
dengan rating kredit
- CEO POWER dalam dewan hubungan
negatif terhadap rating kredit.
- Untuk variabel kontrol, rating kredit
berpengaruh positif terhadap ROA, size,
capital intensity dan interest coverage dan
berpengaruh negatif terhadap
leverageDAR, LOSS dan subordinated debt.
korporasi. - Data yang
digunakan termasuk
unbalanced panel periode
2011-2015.
- Menambah variabel
independen yang digunakan
yaitu board size.
3. Setyaningr
um 2005 Pengaruh
Mekanisme Corporate
Governance terhadap
Peringkat Surat Utang
Perusahaan di Indonesia.
Sampel dalam penelitian ini
adalah obligasi yang
beredar tahun 2002-2004
dengan metode yang
digunakan penelitian ini
adalah model ordered logit
karena variabel
dependen penelitian ini
termasuk kategori
ordinal. Penelitian ini menemukan
hasil bahwa: - Jumlah blockholder
berhubungan negatif dengan Peringkat surat
utang perusahaan.
- Kepemilikan institusional, kantor
akuntan publik KAP dan komite audit
berhubungan positif dengan peringkat surat
utang.
- Data dalam penelitian ini tidak mendukung
hubungan yang signifikan antara
persentase kepemilikan manajerial, jumlah
dewan komisaris dan persentase komisaris
independen dengan peringkat surat utang
perusahaan.
- Untuk variabel kontrol Perbedaan
penelitian ini terletak pada:
- Menambah
Variabel dependen yaitu
YTM approximation.
- Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sukuk
yang diterbitkan oleh
perusahaan.
- Menambah variabel
independen yang diteliti
yaitu board size.
- Menambah periode
penelitian menjadi lima
tahun.
55
No. Peneliti
Judul Metodologi
Hasil Perbedaan
leverageDAR dan size menghasilkan pengaruh
yang negatif, sedangkan ROA,
capital intensity dan financial utility
berpengaruh positif terhadap peringkat
surat utang.
4. Hariani
2011 Pengaruh
Penerapan Good
Corporate Governance
terhadap Risiko Kredit
dan Yield Sukuk Ijarah
Korporasi Menguji
pengaruh blockholder,
komite audit, KAP dan
komisaris independen.
Sampel dalam penelitian ini
adalah sukuk ijarah
korporasi pada tahun
2007-2010 dan metode
yang digunakan
adalah multinomial
logit untuk peringkat
kredit dan regresi
berganda untuk DER
dan last yield sukuk.
Penelitian ini menemukan hasil bahwa:
- Pada model I hanya ada
satu variabel yang signifikan terhadap
peringkat yaitu ukuran perusahaansize,
sedangkan penerapan GCG tidak ada satupun
yang signifikan.
- Pada model II, KAP dan blockholder
berpengaruh signifikan positif terhadap risiko
kreditDER, sedangkan pada model III dengan
uji t, hanya dua variabel yang signifikan
terhadap yield yaitu komisaris independen
dan ukuran perusahaansize, namun
komisaris independen berpengaruh signifikan
negatif terhadap yield. Perbedaan
penelitian ini terletak pada:
- Periode
penelitian ditambah
menjadi lima tahun yaitu
2011-2015 dan data yang
digunakan adalah
unbalanced panel.
- Variabel dependen yang
digunakan menggunakan
YTM approximation.
- Menggunakan variabel
independen yang berbeda
yaitu kepemilikan
institusional dan board size.
5. Aman dan
Nguyen 2013
Does Good Governance
Matter to Debtholders?
Evidence from The
Credit Rating Sampel yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah
perusahaan yang memiliki
Penelitian ini menemukan hasil bahwa:
- Kepemilikan
institusional dan board size berhubungan
positif dengan peringkat kredit. Hal ini
Perbedaan penelitian ini
terletak pada: - Menambah
variabel dependen yang
digunakan yaitu
56
No. Peneliti
Judul Metodologi
Hasil Perbedaan
of Japanese Firms
informasi governance
dan tersedia di Nikkei
Corporate Governance
Evaluation System pada
2003. Metode yang
digunakan adalah model
ordered probit.
terjadi karena investor institusional melakukan
pengawasan yang efektif terhadap kinerja
manajemen serta jumlah direksi yang
banyak dapat meghasilkan
diversifikasi pendapat sehingga
meminimalkan kesalahan dalam
pengambilan pendapat.
- Outside director memiliki dampak yang
kecil dalam perusahaan, karena dewan-dewan di
Jepang pada dasarnya terdiri dari orang
dalam. YTM
approximation. - Sampel yang
digunakan dalam penelitian
ini adalah sukuk korporasi
periode 2011- 2015.
- Variabel dependen rating
termasuk dalam kategori dummy
0 dan 1.
6. Elhaj et.al
2015 The Influence
of Corporate Governance,
Financial Ratios, and
Sukuk Structure o
Sukuk Rating.
Sampel yang digunakan
adalah sukuk yang terdaftar
di Bursa Malaysia
tahun 2008- 2013 dan
metode yang digunakan
adalah model ordered logit.
Penelitian ini menemukan hasil bahwa:
- Board size dan outside
director memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap rating sukuk.
- ProfitabilitasROA dan ukuran perusahaansize
berpengaruh positif terhadap rating sukuk.
- Struktur sukuk seluruhnya
berpengaruh signifikan terhadap rating sukuk.
Perbedaan penelitian ini
terletak pada: - variabel
independen yang digunakan
adalah blockholder,
kepemilikan institusional,
board size dan komisaris
independen.
- Menambah variabel
dependen yaitu menggunakan
YTM approximation.
- Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sukuk
ijarah korporasi
57
No. Peneliti
Judul Metodologi
Hasil Perbedaan
tahun 2011- 2015.
7. Grassa
2015 Corporate
Governance anf Credit
Rating in Islamic
Banks: Does Shariah
Governance Matters?
Sampel dalam penelitian ini
adalah bank syariah yang
beroperasi di GCC dan Asia
Tenggara selama tahun
2005-2011 dan metode
yang digunakan
adalah model order logit
Penelitian ini menemukan hasil bahwa:
- Blockholder
berpengaruh negatif sedangkan board
independence dan board size
berhubungan positif terhadap rating kredit
Bank Islam.
- Untuk variabel kontrol menghasilkan
pengaruh yang positif antara kredit rating
dengan ROA dan bank size, sedangkan
leverage dan LOSS mempunyai pengaruh
negatif. Perbedaan
penelitian ini terletak pada:
- Menambah
variabel dependen yang
digunakan yaitu YTM
approximation.
- Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sukuk
korporasi periode 2011-
2015.
- Menggunakan variabel
independen yang berbeda
yaitu kepemilikan
institusional.
8. Altin et.al
2016 Corporate
Governance, Ownership
Structure and Credit Rating
Hospitality Firms
Sampel dalam penelitian ini
adalah kredit jangka
panjang yang diterbitkan
oleh SP tahun 1990-
2007 dan metode yang
adalah model ordered
logistic. Penelitian ini menemukan
hasil bahwa: - ROA dan size
berpengaruh signifikan positif terhadap rating
kredit.
- Kepemilikan institusional
berpengaruh positif terhadap rating kredit
- Persentase kepemilikan
institusional signifikan negatif terhadap rating
kredit, berlawanan dengan prediksi
sebelumnya.
- GIM index, interest coverage signifikan
positif terhadap rating Perbedaan
penelitian ini terletak pada:
- Variabel
independen yang digunakan
yaitu blockholder,
board size dan komisaris
independen.
- Menambah variabel
dependen yang digunakan yaitu
YTM approximation.
- Sampel yang digunakan
dalam penelitian
58
No. Peneliti
Judul Metodologi
Hasil Perbedaan
kredit. - Variabel loss tidak
signifikan terhadap rating, karena
kerugian dapat menurunkan
kemampuan interest coverage perusahaan,
meningkatkan capital intensity dll yang
menandakan rendahnya rating
kredit. ini adalah sukuk
korporasi periode 2011-
2015.
Sumber: berbagai jurnal – data diolah
59
C. Kerangka Pemikiran
Berikut adalah kerangka pemikiran dari penelitian ini:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
BEI CORPORATE
GOVERNANCE
YTM Rating
idAAAsy 1
Selain idAAAsy
Regresi Logistik
Uji R
2
Mcfadden
Uji Likelihood
Ratio
Uji Z
Regresi Panel
Uji Chow Uji Hausman
Uji LM
Asumsi Klasik
Uji R
2
Uji F Uji t
Interpretasi Hasil Pengaruh Penerapan Corporate Governance
terhadap Rating dan Yield Sukuk
60
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Pengaruh corporate governance terhadap rating sukuk a. Pengaruh blockholder dengan rating sukuk
Ha: , terdapat pengaruh antara blockholder dengan rating
sukuk b. Pengaruh kepemilikan institusional dengan rating sukuk
Ha: , terdapat pengaruh antara kepemilikan institusional
dengan rating sukuk Ha:
, terdapat pengaruh antara board size dengan rating sukuk
c. Pengaruh komisaris independen dengan rating sukuk Ha:
, terdapat pengaruh antara komisaris independen dengan rating sukuk
2. Pengaruh corporate governance terhadap YTM sukuk a. Pengaruh blockholder dengan yield sukuk
Ha: , terdapat pengaruh antara blockholder dengan YTM
sukuk b. Pengaruh kepemilikan institusional dengan YTM sukuk
Ha: , terdapat pengaruh antara kepemilikan institusional
dengan YTM sukuk
61
c. Pengaruh board size dengan YTM sukuk Ha:
, terdapat pengaruh antara board size dengan YTM sukuk
d. Pengaruh proporsi komisaris independen dengan YTM sukuk Ha:
, terdapat pengaruh antara kepemilikan institusional dengan YTM sukuk
62
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan terhadap sukuk korporasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2011-
2015. Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat sebagai alat analisa dengan menggunakan data sekunder dari laporan tahunan dan laporan
keuangan yang telah diaudit. Penelitian ini dimulai dari mengumpulkan data- data yang dibutuhkan terkait dengan proksi corporate governance, rating
sukuk korporasi, historical price sukuk, kupon, dan nominal untuk menghitung yield to maturity YTM sukuk korporasi. Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 dan EViews versi 9. Setelah diketahui hasil penelitian, selanjutnya dilakukan analisis hasil.
B. Metode Penentuan Sampel
Metode penentuan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling. Non-probability sampling merupakan teknik yang tidak
memberikan kesempatan atau peluang yang sama kepada anggota populasi yang akan diambil sampelnya Sudarmanto, 2013:48. Dari teknik non-
probability sampling, diambil teknik pengambilan sampling dengan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Berdasarkan metode penentuan sampel
63
tersebut, kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan data dan sampel adalah sebagai berikut:
1 Sukuk yang dipilih adalah sukuk yang diterbitkan oleh perusahaan atau masih aktif beredar selama tahun 2011
– 2015 serta minimal jatuh tempo pada tahun 2016.
2 Sukuk yang dipilih adalah sukuk yang diketahui data rating-nya oleh PT PEFINDO selama tahun pengamatan.
3 Sukuk yang dipilih merupakan sukuk ijarah korporasi. 4 Emiten sukuk mempunyai data laporan keuangan audited dan laporan
tahunan yang lengkap dari tahun 2011 – 2015.
Dari kriteria pemilihan sampel di atas, maka terdapat 18 sukuk korporasi dari 5 emiten penerbit sukuk. Berikut keterangan seleksi pemilihan sampel.
Tabel 3.1 Seleksi Pemilihan Sampel
Karakteristik Total
Jumlah sukuk yang terbit atau masih aktif beredar pada 2011-2015 66
Jatuh tempo sebelum tahun 2016 25
Bukan merupakan sukuk ijarah
19
Tidak diperingkat oleh PEFINDO
3
Tidak lengkap laporan keuangan audited dan tahunan
1 Sampel yang diteliti
18
Sumber: ICaMEL dan Factbook, data diolah.
64
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No. Nama Sukuk
Kode 1 Sukuk ijarah PLN I tahun 2006
PPLN08C 2 Sukuk ijarah PLN II tahun 2007
SIKPPLN01 3 Sukuk ijarah Indosat IV tahun 2009 Seri B
SIKISAT04B 4 Sukuk ijarah PLN IV tahun 2010 seri A
SIKPPLN03A 5 Sukuk ijarah PLN IV tahun 2010 seri B
SIKPPLN03B 6 Sukuk ijarah PLN V tahun 2010 seri B
SIKPPLN04B 7 Sukuk ijarah Indosat V tahun 2012
SIISAT05 8 Sukuk ijarah Sumberdaya Sewatama I tahun 2012
SISSMM01 9 Sukuk ijarah TPS Food I tahun 2013
SIAISA01 10 Sukuk ijarah berkelanjutan I PLN Tahap I Tahun 2013
SIPPLN01CN1 11 Sukuk ijarah berkelanjutan I PLN Tahap II Tahun 2013 seri A
SIPPLN01ACN2 12 Sukuk ijarah berkelanjutan I PLN Tahap II Tahun 2013 seri B
SIPPLN01BCN2 13
Sukuk ijarah berkelanjutan I Summarecon Agung tahap I tahun 2013
SISMRA01CN1 14
Sukuk ijarah berkelanjutan I Summarecon Agung tahap II tahun 2014
SISMRA01CN2 15 Sukuk ijarah berkelanjutan I Indosat tahap I tahun 2014 seri A
SIISAT01ACN1 16 Sukuk ijarah berkelanjutan I Indosat tahap I tahun 2014 seri C
SIISAT01CCN1 17 Sukuk ijarah berkelanjutan I Indosat tahap II tahun 2015 seri C SIISAT01CCN2
18 Sukuk ijarah berkelanjutan I Indosat tahap II tahun 2015 seri E SIISAT01ECN2 Sumber: ICaMEL dan Factbook, data diolah
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan dan tahunan yang telah diaudit yang terdiri dari uraian
praktik corporate governance pada periode 2011-2015. Selain itu diperlukan juga data rating dari sukuk perusahaan yang bersangkutan. Data dalam
penelitian ini termasuk dalam data unbalanced panel. Adapun data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut:
65
1 Laporan tahunan dan keuangan yang diterbitkan perusahaan publik di BEI selama 2011 sampai 2015 yang terkait dengan praktik corporate
governance seperti jumlah blockholder, kepemilikan institusional, board size, proporsi komisaris independen.
2 Factbook yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia. 3 Data historical price sukuk periode 2011-2015 dan rating sukuk
perusahaan yang di rating oleh PEFINDO yang didapat dari Indonesian Capital Market Library ICaMEL.
4 Data kupon dan nominal sukuk perusahaan yang didapat dari Factbook dan Indonesian Bond Pricing Agency IBPA.
Metode penulisan skripsi yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari buku-buku, literatur, jurnal-
jurnal penelitian, tesis dan penelusuran internet yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, termasuk dalam pencarian data
sekunder terkait dengan sampel dan data lainnya untuk melakukan perhitungan metode yang digunakan.
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan dua metode dalam pengolahan data. Metode pertama untuk pengujian hipotesis I menggunakan regresi logistik karena
variabel dependen termasuk ke dalam kategori binary. Sedangkan metode kedua untuk pengujian hipotesis II menggunakan regresi panel karena tipe
dari data yang digunakan berbentuk data panel. Data panel merupakan
66
kumpulan data yang merupakan gabungan dari jenis data cross section dan time series.
1. Uji Statistik Deskriptif