Variabel Dependen Variabel Independen

81

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu rating dan yield sukuk perusahaan. Rating sukuk termasuk dalam variabel dummy, diberi nilai 1 jika rating sukuk termasuk dalam peringkat idAAA sy , dan 0 jika rating sukuk termasuk dalam peringkat selain idAAA sy . Hal ini dikarenakan keseluruhan sampel sukuk dalam penelitian ini termasuk dalam investment grade dengan peringkat terendah adalah idA- sy . Tabel 3.4 Peringkat Sukuk Peringkat Kategori idAAA sy Investment Grade idA+ sy Investment Grade idA sy Investment Grade idA- sy Investment Grade Sumber: data diolah Variabel dependen kedua dalam penelitian ini adalah yield sukuk. Yield sukuk yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan yield to maturity YTM. YTM adalah metode perhitungan penghasilan yang diperoleh patra investor jika kupon dan nilai pokok obligasi disimpan hingga saat jatuh tempo. Perhitungan YTM menggunakan rumus YTM approximation sebagai berikut: 82 Keterangan: YTM : Yield to Maturity C : Coupon F : Nilai Nominal face value P : Harga Pasar Obligasi N : Jangka Waktu time to maturity

2. Variabel Independen

Variabel independen yang menjadi fokus penelitian ini yaitu mekanisme corporate governance. Mekanisme tersebut diproksikan dengan beberapa indikator yaitu sebagai berikut: a. Blockholder Blockholder diukur dengam jumlah investor yang memiliki 5 atau lebih saham perusahaan yang beredar. Perusahaan publik memiliki pemegang saham yang tersebar yang mengharuskan perusahaan tersebut memiliki governance yang baik untuk melindungi kepentingan para pemegang saham. Pengukuran ini mengacu pada penelitian Bhojraj dan Sengupta 2003, Ashbaugh et al 2004, Setyaningrum 2005, Bradley et al 2008, Hariani 2011, Terry 2011 dan Grassa 2015. b. Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional diukur dengan persentase saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi. Pengukuran ini mengacu pada penelitian Bhojraj dan Sengupta 2003, Setyaningrum 2005, 83 Ashbaugh 2004, Bradley et al 2008, Isnurhadi dan Dwiyanti 2011, Aman dan Nguyen 2013 dan Altin et.al 2016. c. Board Size Board size diukur dengan jumlah direktur yang menjabat dalam dewan direksi. Pengukuran ini mengacu pada penelitian Bradley et al 2008, Aman dan Nguyen 2013, Elhaj et al 2015 dan Grassa 2015. d. Komisaris Independen Komisaris independen ditunjukan dengan persentase komisaris yang tidak mempunyai hubungan dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata- mata demi kepentingan perusahaan. Pengukuran ini mengacu pada penelitian Bhojraj dan Sengupta 2003, Asbaugh et al 2004, Setyaningrum 2005, Bradley et al 2008, Isnurhadi dan Dwiyanti 2011, Hariani 2011, Aman dan Nguyen 2013, Elhaj at al 2015 dan Grassa 2015. 84 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini membahas tentang pengaruh corporate governance terhadap rating dan yield sukuk korporasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Adanya tuntutan pasar akan investasi yang sesuai akan prinsip syariah menyebabkan terjadinya perkembangan kegiatan investasi berbasis syariah. Diketahui bahwa sukuk merupakan salah satu instrumen keuangan berbasis syariah yang diperdagangkan di bursa efek. Di Indonesia, sukuk pertama kali dicatat di BEI pada September 2002 yaitu sukuk PT Indosat Tbk. dengan menggunakan akad mudharabah. Perkembangan perdagangan sukuk dapat dilihat dari peningkatan segi nilai dan jumlah sukuk yang outstanding sejak tahun 2011 sampai 2015. Berdasarkan Statistik Sukuk Otoritas Jasa Keuangan OJK, sejak 2011 sampai 2015 menunjukan bahwa terdapat peningkatan sukuk korporasi dari segi nilai outstanding dan jumlah sukuk outstanding. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang sempat mengalami penurunan, nilai outstanding sukuk korporasi pada 2015 meningkat dari sebelumnya 7,1 miliar menjadi 9.9 miliar. Di sisi jumlah sukuk outstanding, tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 47 sukuk korporasi dari yang sebelumnya hanya 35 sukuk korporasi. Sepanjang 2011 sampai 2015, hanya di tahun 2014 yang sempat mengalami penurunan nilai outstanding. Menurut Roadmap Pasar Modal Syariah 2015- 85 2019 OJK, dapat disimpulkan penurunan yang signifikan ini dikarenakan banyaknya sukuk yang jatuh tempo dalam periode 2011-2014, sementara itu penerbitan sukuk baru tidak cukup signifikan. Pada penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel dan EViews 9. Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan sampel yang akan diteliti dengan menggunakan purposive sampling. Sampel penelitian adalah sukuk ijarah korporasi yang terbit tahun 2011-2015 dan minimal jatuh tempo pada tahun 2016 dan diberi peringkat oleh PEFINDO. Jumlah sukuk ijarah korporasi yang diteliti sebanyak 18 sukuk dari 5 emiten. Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan terkait dengan proksi corporate governance yang didapat dari laporan keuangan dan laporan tahunan yang telah diaudit. Selain itu, rating sukuk korporasi, historical price sukuk, kupon, dan nominal untuk menghitung yield to maturity YTM sukuk korporasi.

B. Analisis dan Pembahasan

Dalam penelitian ini akan dilakukan dua analisis dengan metode yang berbeda. Pertama, untuk menganalis pengaruh corporate governance terhadap rating sukuk, dilakukan dengan menggunakan model Logit logistic regression, karena rating sukuk termasuk dalam variabel dependen dummy. Kedua, untuk menganalisis pengaruh corporate governance terhadap YTM sukuk, dilakukan dengan menggunakan analisis regresi panel. Sesuai dengan metode yang ditentukan pada BAB III, pembahasan dimulai dari statistik 86 deskriptif dan dilanjut dengan analisis regresi logistik dan analisis regresi panel. Berikut disajikan mengenai gambaran rating dan YTM sukuk yang disajikan dalam tabel statistik deskriptif. Tabel 4.1 Rangkuman Deskripsi Statistik Corporate Governance, Rating dan Yield Sukuk N Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi Rating 53 0.0000 1.0000 0.7736 0.4225 YTM 53 7.4500 11.9500 9.7319 0.9786 Blockholder 53 1.0000 7.0000 1.8867 1.4499 Kepemilikan Institusi 53 37.6400 100.0000 87.3226 20.0411 Board Size 53 2.0000 12.0000 7.3019 2.9780 Komisaris Independen 53 0.0000 50.0000 29.6034 10.5276 Sumber: data diolah EViews 9.0 diubah dalam bentuk Ms. Word Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa variabel dependen Rating memiliki rata-rata mean sebesar 0.77 dan standar deviasi sebesar 0.42. Hal ini berarti rata-rata perusahaan dalam sampel penelitian termasuk dalam peringkat idAAAsy sebesar 0.77, sisanya 0.23 termasuk dalam peringkat selain idAAAsy. Nilai terendah minimum sebesar 0.00 dan nilai terbesar maksimum sebesar 1.00, hal ini dikarenakan variabel rating termasuk dalam variabel biner. Untuk variabel dependen YTM memiliki nilai mean rata-rata sebesar 9.73 dan standar deviasi sebesar 0.98, sedangkan nilai terendah minimum sebesar 7.45 dan nilai tertinggi maksimum sebesar 11.95. Hal ini berarti rata-rata perusahaan dalam penelitian, membayarkan YTM kepada investor sebesar 9.73. Sesuai dengan teori, 87 semakin besar rating sukuk suatu perusahaan mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut memiliki performa yang baik, sehingga perusahaan mendapat advantage dengan membayar yield yang rendah. Pada variabel independen, blockhoder mempunyai rata-rata 1.89. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata jumlah pemegang saham yang memiliki saham lebih dari 5 dalam perusahaan yang diteliti sebesar 1.89 atau hanya berjumlah dua orangpihak blockholder. Nilai standar deviasi variabel blockholder sebesar 1.45, sedangkan nilai minimum dan maksimum sebesar 1.00 dan 7.00. Pada variabel kepemilikan institusional memiliki nilai minimum dan maksimum masing-masing sebesar 37.64 dan 100, sedangkan nilai standar deviasi dan rata-rata masing-masing sebesar 20.04 dan 87.32. Dengan rata-rata sebesar 87.32, hal ini mengindikasikan bahwa kinerja manajemen perusahaan dalam penelitian dapat dianggap termonitor dengan baik karena memiliki persentase kepemilikan institusioal yang cukup besar. Pada variabel board size, memiliki nilai rata-rata sebesar 7.30, nilai standar deviasi sebesar 2.98, serta nilai maksimum dan minimum sebesar 2.00 dan 12.00. Hal ini mengartikan bahwa rata-rata jumlah dewan direksi dalam perusahaan sebesar 7.30 atau berjumlah 7 orang dalam tiap perusahaan. Dalam variabel komisaris independen, memiliki rata-rata sebesar 29.60 dan standar deviasi sebesar 10.53 serta nilai minimum dan maksimum sebesar 0 dan 50.00. Hal ini dapat disimpulkan bahwa masih ada perusahaan dalam penelitian yang belum memiliki komisaris independen dan belum memenuhi salah satu prinsip good corporate governance, karena semakin besar proporsi 88 komisaris independen berarti semakin banyak jumlah komisaris independen dalam dewan komisaris, sehingga keputusan yang diambil tidak memihak kepada pihak yang berkepentingan dalam perusahaan.

1. Analisis Regresi Logistik

Dokumen yang terkait

Pengaruh faktor makroekonomi terhadap pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia (periode 2011-2015)

2 32 102

Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Yield Spread Sukuk (Pada Sukuk Korporasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)

0 15 181

PENDAHULUAN Analisis Good Corporate Governance, Faktor Akuntansi Dan Non Akuntansi Yang Mempengaruhi Rating Sukuk (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Penerbit Sukuk Di BEI Periode 2011-2014).

0 2 13

DAFTAR PUSTAKA Analisis Good Corporate Governance, Faktor Akuntansi Dan Non Akuntansi Yang Mempengaruhi Rating Sukuk (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Penerbit Sukuk Di BEI Periode 2011-2014).

0 2 5

PENDAHULUAN Pengaruh Umur Sukuk, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi Syariah (Sukuk) (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Menerbitkan Sukuk Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 3 7

Obligasi Korporasi, Sukuk EBA

2 2 20

Analisis nilai sukuk dan rating sukuk terhadap yield sukuk (studi kasus pada perusahaan yang menerbitkan sukuk tahun 2013-2017) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 17

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis nilai sukuk dan rating sukuk terhadap yield sukuk (studi kasus pada perusahaan yang menerbitkan sukuk tahun 2013-2017) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 11

RASIO KEUANGAN, CORPORATE GOVERNANCE, STRUKTUR SUKUK DAN PERINGKAT SUKUK (Studi pada Perusahaan Penerbit Sukuk yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2017) - iainska repository

1 1 136

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Penerbitan Sukuk Korporasi di Indonesia - UNS Institutional Repository

0 0 14