15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Struktur Modal
Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan suatu perusahaan yang digunakan dalam mendanai aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan. Struktur modal pada intinya terdiri dari dua bagian penting, yaitu debt dan equity. Nilai perusahaan didefinisikan sebagai
penjumlahan nilai dari hutang dan ekuitas perusahaan Rodoni dan Ali, 2010:138.
Keputusan pendanaan struktur modal akan menyangkut penentuan kombinasi yang optimal dari penggunaan berbagai sumber dana yang
pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua, 1 yang berhubungan dengan pendanaan ekstern karena akan mengarah pada pengambilan keputusan
mengenai struktur modal, yakni akan menentukan proporsi antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Hal ini tampak pada debt to equity
ratio perusahaan tersebut. 2 yang berhubungan dengan pendanaan intern, aplikasinya adalah penentuan kebijakan dividen yang
digambarkan melalui dividend payout ratio Moeljadi, 2006:237. Dengan demikian struktur modal memiliki beberapa unsur penting
yang dapat diambil berdasarkan pendapat di atas, yaitu bahwa modal yang digunakan oleh perusahaan terdiri dari perimbangan antara modal
sendiri dengan modal asing, sehingga dapat dikatakan merupakan
16
cerminan keseluruhan pasiva dalam neraca dan masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan, karena
secara langsung berakibat terhadap keuangan perusahaan. Tujuan akhir dari struktur modal yang membuat komposisi sumber
pembiayaan yang paling optimal. Dalam menentukan struktur yang paling optimal, teori tersebut telah banyak dikembangkan oleh para pakar
dengan menganalisa komposisi utang dan modal. Perkembangan teori struktur modal tersebut sebagai berikut Rodoni dan Ali, 2010: 138-139:
a. Teori MM Modigliani dan Miller Dalam struktur modal yang menggunakan dana dari utang
tidak mempunyai pengaruh apapun terhadap nilai perusahaan. namun bila mulai dipertimbangkan faktor pajak, penggunaan
utang akan selalu lebih menguntungkan dan meningkatkan nilai perusahaan dengan asumsi tidak ada biaya kebangkrutan, tidak
ada biaya transaksi, dan bunga pinjaman dan simpanan besarnya sama bagi perorangan ataupun perusahaan.
b. Trade Off Model Teori ini mengatakan bahwa bila perusahaan menggunakan
leverage maka perusahaan akan memperoleh keuntungan berupa penghematan pajak tax shield. Namun disisi lain harus pula
diperhitungkan biaya yang akan ditimbulkan dari penggunaan leverage tersebut, seperti biaya kebangkrutan dan biaya
keagenan Keown et al, 2005. Trade off theory menjelaskan
17
bahwa tingkat leverage perusahaan merupakan hasil trade off perusahaan antara manfaat pajak atas penggunaan hutang
dengan meningkatnya biaya keagenan dan financial distress yang muncul akibat peningkatan penggunaan hutang, teori ini
memiliki dasar pemikiran untuk menghindari keputusn ekstrim, penggunaan hutang 100 atau penggunaan modal sendiri
100. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa dalam meminjam, perusahaan akan dapat melindungi pendapatannya
dari pajak sedangkan apabila meminjam terlalu banyak, maka akan menyebabkan timbulnya biaya kebangkrutan.
c. Teori Asimetris Informasi Dalam teori ini diterangkan bahwa dalam pasar selalu
ditemukan informasi yang tidak sama bagi pihak-pihak yang berbeda, sehingga dapat dikatakan informasi yang didapat tidak
sempurna. Assymetric information adalah kondisi dimana suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak dari pihak lain
karena assymetric information, manajemen perusahaan lebih tahu banyak tentang perusahaan disbanding investor di pasar
modal.
2. Investasi Syariah