Berat Jenis BJ Analisis Hubungan Kadar Karbon dengan Berat Jenis Kayu Jati (Tectona grandis L. f.)

hingga 30 o C pada malam hari Kaosa-ard 1977. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH antara 6,5 – 7,5 Kulbarni 1951 dalam Kaosa- ard 1977. Jati juga merupakan calciolus tree species, yaitu tanaman yang memerlukan unsur kalsium dalam jumlah relatif besar untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

2.2 Berat Jenis BJ

Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 gcm³ atau 1000 kgm³. Menurut Simpson et al. 1964 berat jenis adalah rasio antara kerapatan kayu dengan kerapatan air pada kondisi anomali air 4,4 o C. Berat jenis tidak mempunyai satuan atau dimensi. Tsoumis 1991 menyatakan bahwa kayu hampir sebagian besar tersusun atas sel-sel yang mati, yang terdiri atas dinding sel dan rongga sel. Berat jenis zat kayunya memiliki nilai konstan 1,5 sedangkan kerapatan dan berat jenis kayu besarnya berbeda-beda berkisar 0,1 hingga 1,3. Pernyataan tersebut didukung oleh Green et al. 1999 dan Walker 1993 yang berpendapat bahwa jenis zat kayu untuk semua tumbuhan berkayu besarnya 1,5. Sedangkan menurut Panshin et al. 1970 berat jenis adalah perbandingan antara kerapatan kayu tersebut terhadap kerapatan benda standar. Brown et al. 1952 mempertegas bahwa secara umum berat jenis dinding sel zat kayu untuk semua jenis kayu adalah sama besar yaitu + 1,46 – 1,53. Nilai 1,46 diperoleh apabila media cair yang digunakan adalah media yang tidak dapat masuk mikrovoid, seperti benzena dan toluena. Sedangkan nilai 1,53 diperoleh apabila zat cair yang digunakan adalah yang dapat masuk mikrovoid, seperti air zat cair bersifat polar. Walker 1993 juga melengkapi pendapat Brown et al. 1952, bahwa berat jenis zat kayu yang diukur dengan menggunakan silikon besarnya 1,465 sedangkan dengan air 1,545, dan dengan heksana sebesar 1,533. Rumus untuk menentukan berat jenis adalah sebagai berikut : � � = � Keterangan : Kerapatan kayu = � � � � ℎ 3 Kerapatan air = kerapatan air 1 grcm 3 Dimasa depan, kayu-kayu cepat tumbuh akan menggantikan kayu-kayu dari hutan alam, oleh karena itu sangat diperlukan data karakterisasinya. Firmanti et al. 2000 meneliti sifat kekuatan kayu Akasia Acacia mangium Willd., kayu Afrika Maesopsis eminii Engl, Tusam Pinus merkusii Jungh. et de Vr. dan Gmelina Gmelina arborea Roxb. contoh uji skala penuh 6 cm x 12 cm x 300 cm. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa BJ kayu-kayu tersebut berkisar antara 0,35 ~ 0,70; MOR antara 15 ~ 90 MPa; dan MOE antara 3,5 ~ 21 GPa. Selain itu ada beberapa hasil penelitian besarnya berat jenis berbagai jenis kayu. Diantaranya adalah kayu Balsa Ochroma sp memiliki BJ kering udara minimal 0,09 dan maksimal 0,31 sehingga rataannya 0,16 Yap 1984. Kayu Jati Tectona grandis L. f. menurut Martawijaya et al. 1989 memiliki kerapatan sebesar 0,67 grcm 3 , sedangkan menurut Forest Product Laboratory 1987, berat jenis kayu jati pada keadaan basah 0,55 dan 0,60 apabila dalam keadaan kering udara kadar air 12. Kayu Keruing Dipterocarpus spp. memiliki berat jenis yang bervariasi 0,58 – 1,10 Martawijaya et al. 1981.

2.3 Peran Hutan Sebagai Penyerap Karbon