Tujuan Penelitian Kayu Jati Tectona grandis L. f.

yang berguna bagi kehidupan melalui proses fotosintesis. Melalui proses ini pula tumbuhan dapat menyerap gas CO 2 dan melepaskannya sebagian melalui proses respirasi tumbuhan. Hutan tanaman merupakan hutan yang sengaja ditanami dengan jenis pohon seragam homogen. Hutan tanaman sering juga disebut sebagai Hutan Tanaman Industri HTI. Hutan tanaman banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan industri baik hasil hutan berupa kayu maupun bukan kayu. Banyak jenis hutan tanaman, diantaranya adalah hutan jati, hutan sengon, hutan akasia dan lain-lain. Kayu jati Tectona grandis L. f. termasuk golongan kayu keras hardwood yang memiliki jaringan kuat dan dalam. Selain itu, menanam jati juga memberikan keuntungan. Diantaranya adalah mampu menahan lapisan atas tanah dan untuk mencegah erosi. Dari segi ekonomi, kayu jati memiliki harga jual yang tinggi. Tanaman ini banyak digunakan untuk membuat furniture Mulyana dan Asmarahman 2010. Selain manfaat tersebut, hutan jati juga dapat menyerap CO 2 dari udara, sehingga dapat mengurangi CO 2 di atmosfer. Besarnya kadar karbon dalam pohon jati sangatlah ditentukan oleh kadar karbon biomassanya, dimana besarnya biomassa dapat ditentukan oleh berat jenis kayu. Penelitian ini ingin mengetahui apakah terdapat hubungan yang erat antara kadar karbon dengan berat jenis pada kayu jati.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar karbon dengan berat jenis kayu jati Tectona grandis L. f.. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kayu Jati Tectona grandis L. f.

Jati Tectona grandis L. f. merupakan salah satu spesies dari tiga jenis spesies jati yang ada dari suku Verbenaceae. Dua diantaranya adalah T. hamiltoniana dan T. philippinensis Tewari 1992. Menurut Na’iem 2002, jati tumbuh asli di India, Thailand, Myanmar, Laos, dan Kamboja pada ketinggian 800 meter dpl. Kemudian dikembangkan ke beberapa Negara Asia Tenggara Indonesia, Sri Lanka, Malaysia, Kepulauan Solomon, dan telah dikembangkan pula di Amerika Latin Costa Rica, Argentina, Brazil, serta di beberapa Negara Afrika. Tanaman ini termasuk ke dalam famili Verbenaceae. Berikut adalah susunan klasifikasi kayu jati Na’iem 2002 : Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivision : Spermatophyta Division : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Biji ganda Ordo : Lamiales Family : Verbenaceae Genus : Tectona L. f. tectona Species : Tectona grandis L. f. teak Di Indonesia jati memiliki nama yang berbeda-beda, diantaranya adalah deleg, dodolan, jate, jatih, jatos, kiati, dan kulidawa. Selain nama daerah, jati juga memiliki nama di berbagai Negara seperti giati Vietnam, teak Burma, India, Thailand, Inggris, Amerika, Belanda, dan Jerman, kyun Burma, sagwan India, mai sak Thailand, teck Perancis, dan teca Brazil Martawijaya et al. 1981. Jati tumbuh pada daerah yang sangat kering dengan curah hujan 500 mmtahun hingga daerah yang sangat lembab dengan curah hujan 5000 mmtahun, dengan temperatur maksimum 48 o C dan temperatur minimum 20 o C Seth dan Khan 1958 dalam Kaosa-ard 1977. Sedangkan anakan jati dapat tumbuh dengan baik pada temperatur 27 o C hingga 36 o C pada siang hari dan temperatur 20 o C hingga 30 o C pada malam hari Kaosa-ard 1977. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH antara 6,5 – 7,5 Kulbarni 1951 dalam Kaosa- ard 1977. Jati juga merupakan calciolus tree species, yaitu tanaman yang memerlukan unsur kalsium dalam jumlah relatif besar untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

2.2 Berat Jenis BJ