Kadar Zat Terbang Kadar Air Kadar Karbon

Hutan adalah sumberdaya alam yang multi fungsi. Dalam kaitannya dengan efek pemanasan global hutan mengurangi kadar CO 2 di udara dengan cara mengikat dan mengubahnya ke dalam bentuk biomassa hutan. Keberadaan ekosistem hutan memiliki peranan penting dalam mengurangi gas karbondioksida yang ada di udara melalui pemanfaatan gas karbondioksida dalam proses fotosintesis oleh komunitas tumbuhan hutan Indriyanto 2006. Pada setiap ekosistem jumlah karbon tersimpan berbeda-beda, hal ini disebabkan perbedaan keanekaragaman dan kompleksitas komponen yang menyusun ekosistem. Kompleksitas ekosistem akan berpengaruh kepada cepat atau lambatnya siklus karbon yang melalui setiap komponennya.

2.4 Kadar Abu

Residu yang tampak sebagai abu tidak hanya berasal dari dinding sel, melainkan dari bahan-bahan mineral dari kristal yang mengisi rongga sel Anonim 1993. Kadar abu merupakan sejumlah oksida-oksida logam yang tersisa pada pemanasan tinggi. Abu tersusun atas mineral-mineral yang terikat kuat pada arang seperti kalsium, kalium dan magnesium. Komponen utama dari abu adalah kalium, kalsium, magnesium dan silikat Achmadi 1990 . Kayu mengandung mineral komponen-komponen anorganik dalam jumlah kecil, dinyatakan sebagai kadar abu. Dalam batang jarang lebih dari 1 dari berat kering kayu Soenardi 1976. Sedangkan menurut Haygreen dan Bowyer 1982, kayu mengandung senyawa anorganik yang tetap tinggal setelah terjadi pembakaran pada suhu tinggi saat kondisi oksigen melimpah, residu semacam ini dikenal sebagai abu. Abu tersebut mengandung unsur seperti kalium, kalsium, magnesium, mangan dan silikat. Kadar abu kulit biasanya lebih tinggi daripada kayu.

2.5 Kadar Zat Terbang

Kadar zat terbang merupakan zat-zat yang mudah menguap yang hilang pada pemanasan 950 o C yang terkandung pada arang. Secara kimia zat terbang terbagi menjadi tiga sub golongan, yaitu senyawa alifatik, terpena dan senyawa fenolik. Zat- zat yang menguap ini akan menutupi pori-pori kayu dari arang Haygreen dan Bowyer 1982. Sedangkan zat mudah terbang adalah persentase gas yang dihasilkan dari pemanasan arang yang ditetapkan pada temperatur dan selang waktu standar yaitu pada 950+20 o C selama 2 menit ASTM 1990b.

2.6 Kadar Air

Kayu memiliki sifat higroskopis, artinya memiliki daya tarik terhadap air, baik dalam bentuk uap maupun cairan. Kadar air Ka adalah banyaknya air yang dikandung pada sepotong kayu. Kadar air sangat bervariasi, tergantung pada jenis kayunya. Kadar air kayu berkisar antara 40 - 300 dan dinyatakan dengan persentase dari berat kayu kering tanur. Sehingga untuk menentukan kadar air dalam kayu dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: = � + � − � � � � � � 100 atau = − 100 Keterangan : Wb = berat kayu + air Wo = kayu kering tanur Selain menggunakan rumus diatas, besarnya kadar air juga dapat ditentukan dengan menggunakan alat pengukur kadar air kayu yang disebut hydrometer dengan batas maksimum kadar air 60 Dumanauw 2001.

2.7 Kadar Karbon

Kadar karbon merupakan hasil pengurangan persen penuh 100 dengan kadar zat terbang dan kadar abu, yang berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 06- 3730-1995 dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : = 100 − � − Berdasarkan hasil penelitian Elias dan Wistara 2009 kadar karbon biomassa pohon jeunjing dari Desa Jugalaya terdapat pada biomassa batang utama, berkisar 43 – 51 rata-rata 47,30, tunggak berkisar antara 40 – 45 rata-rata 42,31, batang cabang berkisar antara 39 – 43 rata-rata 40,94, dan yang terkecil kadar karbon biomassa daun yaitu berkisar antara 35 – 38 rata-rata 36,12. Hasil penelitian kadar karbon biomassa berbagai jenis pohon lain, diketahui bahwa rata-rata kadar karbon karbon Eucalyptus grandis di Sumatera Utara adalah 33 – 35 Kwatrina et al. 2005, kadar karbon biomassa hutan mangrove di Provinsi Riau berkisar 22,7 – 55,1 untuk biomassa Rhizophora apiculata, 28,5 – 49,3 untuk biomassa R. mucronata, dan 21,5 – 38,6 untuk biomassa Bruguiera spp. Hilmi 2003, kadar karbon biomassa Tectona grandis berkisar 46,5 – 50,4 Kraenzel et al. 2003 dalam Hilmi 2003, dan kadar karbon biomassa hutan alam tropis di Kalimantan Tengah adalah 56 Ludang et al. 2007.

2.8 Hubungan Kadar Karbon dengan Berat Jenis BJ