1.36 1.43 1.75 Analisis Ketimpangan Perekonomian Pada Provinsi di Pulau Jawa Sebelum dan Setelah Otonomi Daerah, Serta Solusi Dengan Peningkatan Pendapatan dari Sektor Basis

Tabel 29 memperlihatkan bahwa sektor yang menjadi sektor basis di Provinsi Banten diantaranya sektor Industri Pengolahan, sektor Listrik, Gas dan Air Minum serta sektor Pengangkutan dan Komunikasi, sedangkan sektor lainnya merupakan sektor non-basis. Nilai LQ sektor basis di provinsi ini cenderung meningkat, dimana pada tahun 2000 nilai LQ sektor Industri Pengolahan sebesar 1.72 dan pada tahun 2010 nilai LQ sektor ini meningkat menjadi 1.88. Demikian juga dengan sektor Listrik, Gas dan Air minum dimana pada tahun 2000 nilai LQ sektor in sebesar 2.55, dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 2.75. Artinya pada masa otonomi daerah produktifitas kedua sektor ini cenderung meningkat. Namun, berbeda dengan sektor basis Pengangkutan dan Komunikasi yang turun dari 1,47 pada tahun 2000 menjadi 1.16 pada tahun 2010, artinya terjadi penurunan produktifitas pada sektor ini. Sebagai Provinsi yang baru terbentuk pada tahun 2000, rata-rata nilai multiplier sektor basis di Provinsi Banten sebesar 1.538. Artinya, pada jika terjadi peningkatan pendapatan dari sektor basis sebesar 1 miliyar Rupiah maka akan terjadi peningkatan PDRB di provinsi ini sebesar 1.538 miliyar Rupiah. Tabel 29 Perhitungan LQ Sembilan Sektor Perekonomian di Provinsi Banten Sektor Setelah Otonomi daerah 2000 2010 Pertanian 0.76 0.08 Pertambangan dan Penggalian 0.05 0.08 Industri Pengolahan 1.72 1.88 Listrik, gas dan air minum

2.55 2.75

BangunanKonstruksi 0.41 0.49 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0.84 0.84 Pengangkutan dan Komunikasi

1.47 1.16

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0.21 0.35 Jasa 0.56 0.50 Rata-rata Multiplier 1.538 Sumber: BPS, 1993-2011 diolah. Analisis Sektor Basis di Pulau Jawa Tahun1991-2010 Berikut ini merupakan hasil analisis sektor basis yag ada di pulau Jawa secara keseluruhan yang terdiri dari enam provinsi dari tahun 1991 hingga tahun 2010. Berdasarkan Tabel perhitungan LQ di Pulau Jawa, dapat dilihat bahwa terdapatnya perbedaan beberapa sektor yang terklasifikasi pada sektor basis pada masa sebelum otonomi dan setelah otonomi. Diantaranya sektor Pertanian dan sektor BangunanKonstruksi yang sempat terklasifikasi sebagai sektor basis pada masa sebelum otonomi, namun tidak lagi menjadi sektor basis pada masa otonomi daerah. Berdasarkan rata-rata nilai LQ di Pulau Jawa, sektor yang terklasifikasi sebagai sektor non-basis yaitu sektor Pertanian, sektor Pertambangan dan