1.05 1.35 Analisis Ketimpangan Perekonomian Pada Provinsi di Pulau Jawa Sebelum dan Setelah Otonomi Daerah, Serta Solusi Dengan Peningkatan Pendapatan dari Sektor Basis
Tabel 29 memperlihatkan bahwa sektor yang menjadi sektor basis di Provinsi Banten diantaranya sektor Industri Pengolahan, sektor Listrik, Gas dan
Air Minum serta sektor Pengangkutan dan Komunikasi, sedangkan sektor lainnya merupakan sektor non-basis. Nilai LQ sektor basis di provinsi ini cenderung
meningkat, dimana pada tahun 2000 nilai LQ sektor Industri Pengolahan sebesar 1.72 dan pada tahun 2010 nilai LQ sektor ini meningkat menjadi 1.88. Demikian
juga dengan sektor Listrik, Gas dan Air minum dimana pada tahun 2000 nilai LQ sektor in sebesar 2.55, dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 2.75. Artinya
pada masa otonomi daerah produktifitas kedua sektor ini cenderung meningkat. Namun, berbeda dengan sektor basis Pengangkutan dan Komunikasi yang turun
dari 1,47 pada tahun 2000 menjadi 1.16 pada tahun 2010, artinya terjadi penurunan produktifitas pada sektor ini. Sebagai Provinsi yang baru terbentuk
pada tahun 2000, rata-rata nilai multiplier sektor basis di Provinsi Banten sebesar 1.538. Artinya, pada jika terjadi peningkatan pendapatan dari sektor basis sebesar
1 miliyar Rupiah maka akan terjadi peningkatan PDRB di provinsi ini sebesar 1.538 miliyar Rupiah.
Tabel 29 Perhitungan LQ Sembilan Sektor Perekonomian di Provinsi Banten
Sektor Setelah Otonomi daerah
2000 2010 Pertanian
0.76 0.08 Pertambangan dan
Penggalian 0.05 0.08
Industri Pengolahan 1.72 1.88
Listrik, gas dan air minum