Dimensi Pembelajaran Sosial
Pendapat Wacana
Analisis Masyarakat
LSM Pemerintah
c. Bagaimana peran fasilitator menjembatani
kepentingan-kepentingan dalam pertukaran
pandangan berbagai pihak? Fasilitator dipandang
sebagai pihak yang pro masyarakat.
Pada pengelolaan lahan negara, kerjasama
masyarakat dan Perhutani belum berjalan dan masih
pada tahap penyamaan kesepahaman.
Petani perlu diarahkan untuk melaksanakan cara
budidaya kentang yang ramah lingkungan dengan
menerapkan teknik konservasi lahan
Pemulihan lahan dilakukan melalui program rehabilitasi
lahan, dengan melibatkan kelompok tani dan instansi
terkait di lingkungan pertanian dan kehutanan,
serta aktivis penyuluh swadaya
cukup 25 juta rupiah, ternyata saat ini kisarannya 40-48 juta
per hektar untuk sekali musim tanam.” Dalam Kompas, 24
Desember 2008
“Ketika krisis 1998-1999, hampir 90 kawasan hutan di
Sindoro-Sumbing termasuk Dieng, habis dibabat tidak
terkecuali hutan lindung.” Wakil Kepala Perum Perhutani
I Jawa Tengah, Bambang Setia Budi dalam Kompas, 24
Desember 2008 TKPD berperan sebagai penasehat
sehingga mendorong para aktor untuk menginisiasi dan menjalankan kegiatan
selanjutnya. Fasilitasi berpengaruh dalam proses pembelajaran sosial program
rehabilitasi hutan dan lahan.
3. Jalinan Komunikasi dan Pembentukan Hubungan
a. Bagaimana arus informasi pelaksanaan
program antara petani aktif, petani pengikut,
Pemerintah dan LSM? Sosialisasi dan pelatihan-
pelatihan, hanya mengikutsertakan beberapa
petani yang notabene adalah pengurus kelompok
tani ataupun LMDH Tokoh masyarakat
terutama ulama menjadi sarana strategis dalam
penyampaian informasi Pelibatan seluruh anggota
masyarakat dalam berbagai sosialisasi dirasa kurang
efektif dan membutuhkan biaya yang besar
SK Bupati Wonosobo Nomor 188.43622009 tanggal 18 Mei
2009 tentang Tim Koordinasi Kawasan Dieng.
SK Bupati Wonosobo Nomor 661132006 –
2871044.3hukamasI tentang MoU Pengelolaan Sumberdaya
Hutan Lestari di Kabupaten Wonosobo antara Pemerintah
Kabupaten Wonosobo dengan Perhutani
Jalinan komunikasi yang baik dalam masyarakat memfasilitasi pembelajaran
sosial yang efektif. Dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan di Kawasan
Pegunungan Dieng, sebagian besar komunikasi masyarakat terjadi melalui
sarana-sarana informal. Obrolan harian saat silaturahmi atau pertemuan rutin
mingguan dalam kegiatan masyarakat dan keagamaan telah meningkatkan aliran
informasi lebih cepat. Hal ini terlihat dari fasilitator TKPD, yang aktif menghadiri
pertemuan-pertemuan informal tersebut sebagai sarana sosialisasi program.
Komunikasi melalui sarana informal menjadi solusi atas kesenjangan informasi
antara petani aktif dan petani pengikut dalam penerimaan ide dan nilai-nilai yang
diusung dalam program rehabilitasi hutan dan lahan. Semua pihak harusnya berada
pada posisi yang sama
Keberadaan antara pihak satu dengan yang lain tidak atas dasar paksaan dan
dominasi dari pihak tertentu b. Bagaimana karakteristik
petani aktif dan petani pengikut?
Petani aktif lebih maju dalam pengelolaan lahan
pertaniannya. Tingkat pendidikan petani pengikut
sebagian besar tergolong rendah.
Petani aktif terdiri dari berbagai tingkat usia dan
tingkat pendidikan Akses informasi petani
pengikut cukup rendah. c. Faktor-faktor apa saja
yang menyebabkan perbedaan tindakan antara
petani aktif dan petani pengikut?
Hampir semua petani aktif juga merupakan pengurus
organisasi struktur desa.. Latar belakang kehidupan
masyarakat desa pegunungan yang
memegang kuat adat dan tradisi, yaitu sikap
menunggu sehingga kurang bisa mengambil
inisiatif. Hampir semua petani aktif
juga merupakan pengurus organisasi maupun
menjabat struktur kepengurusan desa.
Petani aktif memiliki hubungan luas dengan
pihak di luar desa seperti pemerintah kabupaten
maupun dalam hubungan bisnis
Dimensi Pembelajaran Sosial
Pendapat Wacana
Analisis Masyarakat
LSM Pemerintah
d. Bagaimana dominansi interaksi yang terjalin
antara berbagai pihak? Bagi petani pengikut,
interaksi hubungan dengan pemerintah maupun LSM
dipandang hanya didominasi oleh warga
masyarakat tertentu Semua pihak harusnya
berada pada posisi yang sama. Keberadaan antara
pihak satu dengan yang lain tidak atas dasar
paksaan dan dominasi dari pihak tertentu
Semua pihak harusnya berada pada posisi yang
sama. Keberadaan antara pihak satu dengan yang lain
tidak atas dasar paksaan dan dominasi dari pihak tertentu
4. Pembangunan Kapasitas dan Pengembangan Masyarakat