Pengambilan keputusan politik KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 8 Matrik Triangulasi Dimensi Pembelajaran Sosial Dimensi Pembelajaran Sosial Pendapat Wacana Analisis Masyarakat LSM Pemerintah

1. Pengambilan keputusan politik

a. Bagaimana penetapan kebijakan pemerintah pusat dan daerah terkait pengelolaan hutan dan lahan pertanian bernilai ekonomi tinggi, sepihak atau bersama masyarakat? Kewajiban pemerintah saja. Menghindari pendekatan yang bersifat top down, formal dan searah. Keterlibatan masyarakat masih sangat rendah karena pemahaman tentang upaya konservasi dan rehabilitasi cukup rendah. “TKPD perlu berorientasi pada peningkatan kesejahteraan, pemulihan lingkungan, dan rehabilitasi lahan. Petani atau penduduk menjadi sentral program, tidak sekedar menanam atau mengurangi lahan kritis” Bupati Wonosobo Kholiq Arif dalam Kompas, 24 Desember 2008 Pendekatan dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan di Kawasan Pegunungan Dieng sudah berubah kearah pendekatan yang bersifat partisipatif. Namun, keterlibatan masyarakat dalam pengawasan dan evaluasi masih terbatas karena pemahaman tentang upaya konservasi dan rehabilitasi cukup rendah . Namun dalam pelaksanaan teknis di lapangan melalui kader-kader desa yang telah terbentuk, berada pada posisi yang lebih baik dan terlibat dalam berbagai perencanaan dan pelaksanaan. Mereka juga mendapatkan bagian dari hasil kegiatan rehabilitasi namun dalam pengelolaan lahan negara belum masyarakat belum merasakan manfaat ekonominya secara nyata. Peran masyarakat setempat masih lemah dibanding dengan pemerintah kabupaten dalam pengambilan keputusan politik. Petugas Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten, Provinsi, maupun Perhutani perlu meningkatkan pemahaman mengenai kehutanan sosial agar pengelolaan kehutanan dengan strategi kehutanan sosial dapat diwujudkan. b. Bagaimana sejarah kepemilikan dan status lahan garapan petani? Lahan milik berhak dikelola sesuai keinginan pemilik. Pembibrikan hutan negara untuk ditanami tanaman semusim biasa terjadi pada era reformasi. Pemerintah tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat dalam pengelolaan lahan milik. Pasca reformasi Perhutani lebih bersifat represif. Lahan milik berhak dikelola sesuai keinginan pemilik. Substansi isi Peraturan Menteri Pertanian tentang pedoman budidaya pada lahan pertanian pegunungan masih bersifat umum. c. Bagaimana konflik hak pengelolaan lahan, adakah ketidaksamaan akses antar pihak dalam pengelolaan lahan? Tanaman keras sebaiknya hanya ditanam di lahan negara Perambahan hutan pada saat era reformasi masih dirasakan dampak fisik yang cukup traumatis terutama bagi Perhutani. Perhutani masih ragu-ragu menempatkan posisi petani dalam pengelolaan lahan negara Perambahan hutan pada saat era reformasi masih dirasakan dampak fisiknya. Perencekan dan pencurian kayu untuk dijadikan kayu bakar merupakan permasalahan yang cukup mengganggu dalam pertumbuhan tanaman. d. Bagaimana kesesuaian kebijakan pemerintah dengan pelaksana kerja fasilitator di lapangan? Penyuluh lapang kurang bekerja dengan maksimal terutama didaerah yang jauh dari pusat kota kecamatan. Di desa Sigedang, Perhutani dianggap kurang membaur dengan masyarakat Tidak cukup jika hanya mengandalkan penyuluh dari dinas Kabupaten yang terkesan berjalan sendiri- sendiri Karakter masyarakat yang sulit diarahkan untuk usaha pertanian yang memperhatikan kaidah konservasi Karakter masyarakat yang sulit diarahkan untuk usaha pertanian yang memperhatikan kaidah konservasi Dimensi Pembelajaran Sosial Pendapat Wacana Analisis Masyarakat LSM Pemerintah

2. Inovasi dan Pemecahan Masalah

Dokumen yang terkait

Penentuan Lahan Kritis dalam Upaya Rehabilitasi Kawasan Hutan di Kabupaten Asahan

4 40 58

Analisis Dampak Pengalihan Lahan Konservasi Hutan Bakau Menjadi Lahan Pertambakan Terhadap Keadaan Sosial Ekonomi Nelayan Di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Sumatera Utara (Studi Kasus Desa Tapak Kuda Kecamatan Tanjung Pura)

0 22 101

KAJIAN POLA PERTANIAN DAN UPAYA KONSERVASI DI DATARAN TINGGI DIENG KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO

2 13 57

Analisis Daya Saing dan Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Komoditas Kentang di Kabupaten Wonosobo (Kasus: Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah)

3 11 262

ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BATANG PROPINSI JAWA TENGAH Analisis Kemampuan Lahan Di Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Propinsi Jawa Tengah.

0 1 15

REHABILITASI LAHAN KRITIS BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEMUSU KABUPATEN BOYOLALI Rehabilitasi lahan kritis berbasis masyarakat di kecamatan kemusu kabupaten boyolali propinsi jawa tengah.

0 1 12

PENDAHULUAN Rehabilitasi lahan kritis berbasis masyarakat di kecamatan kemusu kabupaten boyolali propinsi jawa tengah.

0 1 18

Pola dan motivasi penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

3 15 97

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

8 19 105

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

0 0 90