adalah biaya untuk keperluan perlengkapan kebersihan fasilitas hotel. Biaya toiletris or guest and cleaning supplies terus meningkat
setiap tahunnya, hal ini disebabkan jumlah pengunjung hotel yang meningkat serta adanya kenaikan harga pada perlengkapan yang
dibeli maupun jumlah kebutuhan yang terus meningkat. Biaya linen adalah biaya perlengkapan hotel seperti sprei,
sarung bantal guling, taplak meja, dan lain-lain. Biaya linen baru terjadi pada tahun 2008 dan 2009 dikarenakan biaya linen
sebelumnya dimasukkan ke dalam biaya penyusutan dan pada saat dilakukan audit dilakukan penyesuaian ke biaya linen. Biaya lain-
lain adalah biaya tak terduga yang dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya lain-lain meliputi biaya transportasi, biaya front office, biaya
MC. Coordinating, dan lain-lain.
4.2.2 Pertumbuhan Biaya Tetap Tahun 2006-2009
Biaya tetap merupakan biaya yang besarnya tidak terpengaruh oleh aktivitas produksi. Biaya ini akan tetap dikeluarkan
meskipun perusahaan tidak melakukan kegiatan produksi. Nilai untuk setiap tahunnya tidak selalu sama, dikarenakan adanya
kenaikan tarif di tahun tertentu. Tabel berikut ini menyajikan biaya tetap yang terjadi selama
tahun 2006-2009. Biaya tetap yang termasuk ke dalam biaya operasional meliputi biaya tenaga kerja, biaya penyusutan, biaya
reparasi dan perawatan, biaya asuransi, pajak dan sewa, biaya listrik dan air, biaya penelitian dan pengembangan, biaya perkantoran dan
umum, biaya surat perjalanan dinas atau SPD, biaya training, biaya administrasi dan umum, biaya pemasaran, dan biaya lain-lain.
Tabel 2. Biaya tetap periode tahun 2006-2009 Rp
Biaya Tetap 2006
2007 2008
2009
Biaya Tenaga Kerja 1.923.098.661
2.076.379.342 2.660.532.200
2.744.890.140 Biaya Penyusutan
1.405.573.645 1.363.363.682
2.575.714.710 2.362.769.246
Biaya Perbaikan dan Perawatan 88.383.041
34.826.325 25.592.500
31.763.722 Biaya Asuransi, Pajak dan Sewa
295.807.369 441.868.597
370.073.600 366.954.180
Lanjutan Tabel 2. Biaya tetap periode tahun 2006-2009 Rp
Biaya Listrik dan Air 8.672.996
2.801.648 16.769.390
1.876.404 Biaya Ristek dan Pengembangan
186.073.205 16.657.750
Biaya Perkantoran dan Umum 187.530.842
239.591.155 310.587.250
297.150.804 Biaya SPD
5.646.000 10.968.000
20.962.490 12.392.000
Biaya Training 58.272.300
13.320.000 Biaya Administrasi dan Umum
63.052.861 I59.862.389
126.801.020 1.163.597.705
Biaya Pemasaran 375.610.127
523.543.431 892.347.460
704.501.551 Biaya Lain-lain
354.738.755 103.663.946
204.520.820 299.008.266
Total Biaya Tetap 4.894.187.502
4.973.526.265 7.262.173.740
7.998.224.018
Biaya tenaga kerja terus meningkat setiap tahunnya dikarenakan adanya kenaikan gaji maupun penambahan jumlah
karyawan seiring dengan kenaikan aktivitas hotel. Biaya penyusutan meliputi penyusutan gedung, kendaraan, dan peralatan hotel. Nilai
penyusutan diambil berdasarkan estimasi umur peralatan, selain itu nilai setiap tahun berbeda karena adanya peralatan yang telah selesai
disusutkan sehingga sudah tidak perlu disusutkan kembali di tahun berikutnya atau adanya pembelian peralatan baru sehingga terdapat
barang baru yang harus disusutkan nilainya. Biaya perbaikan dan perawatan setiap tahunnya terus menurun dikarenakan tidak
dilakukan pengeluaran secara besar-besaran terhadap perawatan fasilitas kantor. Sedangkan pada tahun 2009 terjadi pengeluaran yang
cukup besar dari tahun sebelumnya karena adanya perbaikan pada beberapa fasilitas kantor.
Biaya asuransi terdiri dari biaya kesehatan karyawan seperti perawatan atas kacamata, gigi, kandungan, dan lain-lain. Sedangkan
biaya pajak terdiri atas pajak bumi dan bangunan PBB serta asuransi dan biaya sewa yang merupakan biaya atas sewa kendaraan.
Biaya ini besarnya sama setiap bulannya dan pada realisasinya mengalami fluktuasi sesuai dengan kebutuhan pada tahun yang
bersangkutan. Biaya listrik dan air pada setiap tahun berfluktuasi, tergantunng pada tingkat pemakaian dan adanya kenaikan tarif pada
listrik dan air sehingga menyebabkan biaya tersebut meningkat. Pada tahun 2008 terjadi kenaikan tarif pada listrik maupun air, sehingga
biaya tersebut memiliki nilai yang cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya. Biaya penelitian dan pengembangan atau ristek pada
tahun 2006 memiliki nilai cukup besar dikarenakan pada tahun tersebut Hotel ingin meningkatkan mutu dan pelayanannya sehingga
perlu dilakukan pengembangan terhadap fasilitas hotel. Pada tahun 2007, biaya ristek dan pengembangan memiliki nilai lebih rendah
dibandingkan tahun
sebelumnya dikarenakan
tidak terjadi
pengeluaran yang cukup besar terhadap pengembangan fasilitas hotel. Sedangkan pada tahun 2008 dan 2009 biaya ristek dan
pengembangan sudah masuk ke dalam service charge. Biaya perkantoran dan umum nilainya tergantung pada jenis
dan jumlah barang yang dibeli dan juga pada kenaikan harga. Biaya Surat Perjalanan Dinas SPD terus meningkat disebabkan setiap
tahun terjadi perjalanan dinas yang intensif sehingga menyebabkan biaya tersebut meningkat. Sedangkan pada tahun 2009 biaya SPD
tidak terlalu besar karena perusahaan tidak banyak melakukan perjalanan dinas. Biaya training baru ada pada tahun 2008 dan 2009
dikarenakan pada tahun sebelumnya biaya training sudah masuk dalam service charge sebesar 2. Namun pada tahun 2008 dan
2009, biaya training yang dianggarkan tidak cukup dalam realisasinya sehingga biaya tersebut muncul pada laporan keuangan
tahun 2008 dan 2009. Peningkatan biaya adminstrasi dan umum pada tahun 2007
dan 2009 dikarenakan pada tahun tersebut terjadi kegiatan purchasing. Biaya pemasaran merupakan biaya yang dikeluarkan
berdasarkan frekuensi aktifitas promosi. Biaya pemasaran meningkat dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk promosi hotel sangat
tinggi pada tahun tersebut. Promosi hotel dilakukan melalui website hotel, spanduk, maupun media cetak. Biaya pemasaran ini
dimasukkan ke dalam biaya tetap karena tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Biaya lain-lain meliputi biaya bank, biaya
penyisihan piutang, biaya PPh 23, dan biaya lainnya. Biaya lain-lain mengalami fluktuasi karena besarnya komponen biaya untuk tiap
tahunnya berbeda
Tabel 3 dan 4 merupakan ringkasan dari total seluruh biaya operasional yang terjadi sepanjang tahun 2006 sampai 2009 beserta
pertumbuhannya. Tabel 3 menunjukkan besarnya total biaya dalam satuan rupiah dan pada tabel 4 menunjukkan pertumbuhannya dalam
persentase guna melihat berapa besar perubahan atas biaya-biaya yang terjadi selama tahun 2006-2009.
Tabel 3. Biaya-biaya operasional tahun 2006-2009 Rp
Jenis Biaya 2006
2007 2008
2009
Total Biaya Variabel 6.760.529.759
6.631.900.056 8.903.579.025
8.836.956.186 Total Biaya Tetap
4.894.187.502 4.973.526.,265
7.262.173.740 7.998.224.018
Total Biaya 11.654.717.261
11.605.426.321 16.165.752.765
16.835.180.204
Tabel 4 berikut ini merupakan pertumbuhan biaya operasional tahun 2006 sampai 2009 dalam bentuk presentase
sehingga mempermudah untuk melihat besarnya perubahan yang terjadi.
Tabel 4. Pertumbuhan biaya operasional tahun 2006-2009
Jenis Biaya 2006
2007 2008
2009
Total Biaya Variabel -
-1,90 34,25
-0,75 Total Biaya Tetap
- 1,62
46,02 10,14
Total Biaya -
-0,42 39,29
4,14
Melalui Tabel 3 dapat diketahui bahwa biaya variabel tahun 2006 sebesar Rp. 6.760.529.759 dan mengalami penurunan 1,90
pada tahun 2007 menjadi Rp. 6.631.900.056. Kemudian di tahun 2008 kembali mengalami kenaikan sebesar 34,25 atau menjadi
Rp. 8.903.579.025.
Pada tahun 2009 kembali mengalami penurunan
sebesar 0,75
menjadi Rp.
8.836.956.186. Pertumbuhan yang negatif berarti hotel tidak banyak melakukan
aktivitas yang mengeluarkan biaya sehingga memiliki nilai yang rendah. Namun bila hotel mengalami pertumbuhan yang positif
selain aktivitas hotel yang meningkat tapi juga adanya kenaikan harga atas masing-masing komponen dalam biaya variabel.
Biaya tetap pada tahun 2006 sebesar Rp 4.894.187.502 dan tahun 2007 sebesar Rp
4.973.526.265 atau mengalami
pertumbuhan sebesar 1,62. Kemudian pada tahun 2008 biaya
tetap sebesar Rp 7.262.173.740 atau mengalami pertumbuhan sebesar 46,025.
Pada tahun 2009 biaya tetap mengalami pertumbuhan sebesar 10,14 atau menjadi Rp. 7.998.224.018
Pertumbuhan biaya tetap ini terjadi karena adanya kenaikan harga maupun kebutuhan hotel yang meningkat.
Pertumbuhan total biaya menjadi negatif pada tahun 2007 dan kembali meningkat pada tahun 2008. Pada tahun 2006 total
biaya sebesar Rp. 11.654.717.261 dan menurun menjadi Rp. 11.605.426.321 atau sebesar 0,42. Kemudian pada tahun 2008
sebesar Rp. 16.165.752.765 atau naik sebesar 39,29. Peningkatan biaya yang cukup tinggi pada tahun 2008 dikarenakan aktivitas dan
kebutuhan hotel yang meningkat, selain itu terjadi kenaikan harga tiap komponen biaya terkait dengan krisis global. Pada tahun 2009
kembali meningkat
sebesar 4,14
atau menjadi
Rp. 16.835.180.204.
4.3. Pertumbuhan Penjualan Tahun 2006-2009