biaya yang akan ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan memiliki target laba sebesar 10-20 dari laba tahun sebelumnya. Data biaya operasional
dan penjualan tahun 2009 digunakan untuk menghitung nilai BEP tahun 2009 dan kemudian dilakukan analisis breakeven point untuk memperoleh
strategi penjualan terbaik yang dapat digunakan perusahaan dalam upaya peningkatan perolehan laba sehingga dapat memberikan gambaran kepada
perusahaan dalam merencanakan penjualannya pada tahun 2010.
4.5.1 Pengaruh Perubahan Biaya Tetap Terhadap Tingkat laba dan
Breakeven Point
Pada alternatif yang pertama ini, perusahaan merencanakan akan menurunkan biaya tetap. Perusahaan mengestimasi bahwa biaya
pemasaran dapat diturunkan sebesar 10. Perusahaan berpendapat bahwa penurunan biaya pemasaran tidak berpengaruh signifikan
terhadap tingkat penjualan. Dalam analisis breakeven melihat bagaimana perubahan biaya tetap tersebut mempengaruhi tingkat
laba dan breakeven. Diketahui dari tabel biaya tahun 2009 bahwa biaya pemasaran adalah sebesar Rp. 704.501.551 maka jika
diturunkan sebesar 10 maka biaya pemasaran menjadi Rp. 634.051.396. Dengan demikian biaya tetap juga menurun menjadi
Rp. 7.927.773.863. Perusahaan merencanakan laba untuk tahun 2010 sebesar
20 dari laba tahun sebelumnya atau sebesar Rp. 315.204.397. Maka tanpa mengubah data yang lain, akan didapatkan
perhitungan sebagai berikut :
Tabel 8. Perhitungan BEP setelah perubahan biaya tetap
Keterangan Nilai semula
Nilai setelah penurunan biaya tetap
Penjualan Rp. 17.097.850.535
Rp. 17.097.850.535 Biaya variabel
Rp. 8.836.956.186 Rp. 8.836.956.186
Margin kontribusi Rp. 8.260.894.349
Rp. 8.260.894.349 Biaya tetap
Rp.7.998.224.018 Rp. 7.927.773.863
Laba sebelum pajak Rp. 262.670.331
Rp. 333.120.486 Laba sasaran
Rp. 315.204,397 Rp. 315.204.397
Penjualan pada BEP Rp. 16.554.192.297
Rp. 16.408.379.875 Margin of safety
3,18 4,03
Penjualan untuk mencapai laba sasaran
Rp.17.152.216.296 Rp. 17.060.769.004
Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa dengan menurunkan biaya pemasaran sebesar 10 perusahaan memperoleh
keuntungan Rp. 333.120.486 dan berada di atas laba sasaran sehingga penjualan untuk mencapai laba sasaran adalah Rp.
17.060.769.004. Adanya perubahan biaya tetap ini telah
mengakibatkan titik BEP berubah dari Rp. 16.554.192.297 menjadi Rp. 16.408.379.875.
Margin of Safety ini dapat memberikan gambaran kepada manajemen mengenai seberapa jauh perusahaan dapat menurunkan
penjualan agar tidak menderita kerugian dan tetap memperoleh laba. Margin of Safety pada data sebelum ada penurunan biaya pemasaran
adalah sebesar 3,18, hasil perhitungan tersebut menyimpulkan bahwa jika volume penjualan yang dianggarkan tersebut tidak
tercapai, maka maksimum penurunan yang boleh terjadi adalah 3,18 agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Margin of Safety
berubah pada data yang mengalami perubahan biaya tetap menjadi 4,03, artiya realisasi penjualan dipertahankan jangan sampai turun
lebih dari 4,03 karena akan mengalami kerugian.
4.5.2 Pengaruh Perubahan Biaya variabel Terhadap Tingkat laba dan