Titik Impas Tahun 2006 Titik Impas Tahun 2007

4.4.1 Titik Impas Tahun 2006

Berdasarkan data biaya tahun 2006, maka dapat dihitung besarnya penjualan pada Breakeven Point sebagai berikut : BEP 2006 Rp = Fixed cost 1– Variable costSales = 4.894.187.502 1– 6.760.529.75912.094.417.523 = Rp. 11.097.411.439 Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa BEP tahun 2006 adalah sebesar Rp. 11.097.411.439. Angka tersebut menjelaskan bahwa perusahaan tidak mengalami untung ataupun rugi pada penjualan sebesar Rp. 11.097.411.439. Apabila penjualan lebih besar dari nilai BEP maka perusahaan mengalami keuntungan tetapi sebaliknya bila penjualan berada di bawah nilai BEP maka perusahaan mengalami kerugian. Diketahui bahwa angka penjulan pada tahun 2006 sebesar Rp. 12.094.417.523 sudah berada di atas nilai BEP yaitu Rp. 11.097.411.439 sehingga peusahaan mengalami keuntungan. Besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan akan dihitung dibawah ini : Laba sebelum pajak = Total penjualan – total biaya =12.094.417.523 – 11.654.717.261 = Rp. 439.700.262 Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa perusahaan pada tahun 2006 memperoleh keuntungan sebesar Rp. 439.700.262 sehingga mampu menutupi biaya variabel dan biaya tetapnya.

4.4.2 Titik Impas Tahun 2007

Berdasarkan data biaya tahun 2007, maka dapat dihitung besarnya penjualan pada Breakeven Point sebagai berikut : BEP 2007 Rp = Fixed cost 1– Variable costSales = 4.973.526.265 1– 6.631.900.05611.775.020.880 = Rp. 11.386.739.223 Hasil perhitungan diatas diketahui bahwa BEP tahun 2007 mengalami kenaikan dibanding tahun 2006. Dengan total penjualan sebesar Rp. 11.775.020.880, total biaya tetap sebesar Rp. 4.973.526.265 dan total biaya variabel sebesar Rp. 6.631.900.056 maka diperoleh BEP sebesar Rp. 11.386.739.223. Angka tersebut menjelaskan bahwa perusahaan tidak mengalami untung ataupun rugi pada penjualan sebesar Rp. 11.386.739.223. Apabila penjualan lebih besar dari nilai BEP maka perusahaan mengalami keuntungan tetapi sebaliknya bila penjualan berada di bawah nilai BEP maka perusahaan mengalami kerugian. Diketahui bahwa angka penjualan pada tahun 2006 sebesar Rp. 11.775.020.880 sudah berada di atas nilai BEP yaitu Rp. 11.386.739.223 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2007 perusahaan mengalami keuntungan. Besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan akan dihitung dibawah ini : Laba sebelum pajak = Total penjualan – total biaya = 11.775.020.880 – 11.605.426.321 = Rp. 169.594.559 Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa perusahaan pada tahun 2007 memperoleh keuntungan sebesar Rp. 169.594.55 sehingga mampu menutupi biaya variabel dan biaya tetapnya. Namun laba pada tahun 2007 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2006 karena angka penjualan tahun 2007 lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2006, serta meningkatnya biaya tetap yang mengakibatkan perolehan laba menjadi lebih rendah.

4.4.3 Titik Impas Tahun 2008