dengan  volume  penjualan. Grafik  titik  impas  dapat  dilihat  pada Gambar 1.
2.3.3 Diagram Titik Impas
Pada  metode  grafik,  biaya  total  dan  pendapatan  total digambarkan dalam grafik. Masing-masing ditunjukkan dengan sebuah
garis  pada  grafik.  Titik  dimana  garis  berpotongan  menunjukan  titik impas Horngren,  Datar,  dan  Foster,  2006.  Untuk  menggambarkan
titik  impas  perlu  digambarkan  adanya  garis  penjualan.  Penjualan  ini merupakan  hasil  perkalian  antara  volume  produksipenjualan  dengan
harga jual per unit. Grafik titik impas dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Grafik Titik Impas Jumingan, 2008 Keterangan :
OS  = Garis penjualan-dalam rupiah OP  = Garis produksipenjualan-dalam unit
OV  = Garis biaya variabel-dalam rupiah R
1
T = Garis biaya total biaya tetap + biaya variabel-dalam rupiah BEP= Titik impas-merupakan titik potong antara garis penjualan
dengan garis biaya total
P
1
P
2
P
3
P
4
R
1
R
2
Rp
T
V Daerah
rugi BEP
Daerah laba
V
1
S
1
S
2
S
3
S
4
V
2
V
3
V
4
T
1
T
2
T
3
P S
Titik impas breakeven point tercapai pada penjualan OP
2
unit dengan  harga  jual  per  unit  tertentu  yang  sama  pada  berbagai  tingkat
penjualan. Hasil penjualan ditunjukkan dengan garis vertikal P
2
S
2
atau OR
2
.  Hasil  penjualan  P
2
S
2
digunakan  untuk  menutup  biaya  variabel P
2
V
2
dan  sisanya  pendapatan  marginal  hanya  cukup  untuk  menutup biaya  tetap  V
2
T
2
.  Jadi,  labanya  adalah  nol  beradanya  titik  impas. Apabila  perusahaan  menghendaki  untuk  memperoleh  keuntungan,
penjualan  harus  diusahakan  melebihi  OP
2
unit.  Misalnya,  penjualan dapat mencapai OP
3
unit. Dengan harga jual yang sama hasil penjualan yang  dapat  dicapai  adalah  P
3
S
3
.  Hasil  penjualan  ini  digunakan  untuk menutup biaya variabel yang meningkat secara proporsional P
3
V
3
dan biaya tetap V
3
T
3
. Sisanya sebanyak P
3
S
3
merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Pada penjualan yang lebih banyak lagi misalnya
OP
4
unit,  keuntungan  yang  diperoleh juga  semakin  besar,  yakni  T
4
S
4
. Sebaliknya  bila  penjualan  berada  dibawah  OP
2
unit  perusahaan  akan menderita  rugi.  Misalnya  penjualan  hanya  mencapai  OP
1
unit.  Pada penjualan sebanyak ini hasil penjualan yang diperoleh hanya mencapai
P
1
S
1
. Hasil ini digunakan untuk menutupi biaya variabel yang menurun secara  proporsional  P
1
V
1
.  Sisanya  tidak  cukup  untuk  menutupi keseluruhan biaya tetap V
1
T
1
. Rugi yang diderita adalah sebesar S
1
T
1
. Kerugian akan bertambah besar apabila penjualan berada dibawah OP
1
unit. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa daerah yang terletak di sebelah kanan BEP adalah daerah laba, dan daerah yang terletak di
sebelah kiri BEP merupakan daerah rugi Jumingan, 2008.
2.3.4 Perhitungan Breakeven Point