3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Hotel Permata Krakatau berlokasi di Jl. KH. Yasin  Beji  No.4  Cilegon  Banten.  Pelaksanaan  penelitian  dilakukan  selama
tiga bulan dimulai bulan Maret sampai bulan Mei 2010.
3.3. Metode Penelitian 3.3.1
Pengumpulan Data
Data dan  informasi  yang  diperlukan  untuk  melakukan penelitian  ini adalah  data  primer  dan  data  sekunder.  Adapun  data
primer  diperoleh  melalui  wawancara  dengan  pihak  yang berkepentingan yaitu di bagian sub divisi akuntansi manajemen.
Data  sekunder  yang  digunakan  adalah  adalah  laporan keuangan,  berupa  laba  rugi  yang  berisi rincian  biaya-biaya
operasional  dan  pendapatan  perusahaan  periode 2006-2009, serta data  tentang  perusahaan.  Selain  itu  informasi  juga  didapat  dari
studi  literatur  buku,  artikel  elektronik,  skripsi  terdahulu  dan literatur terkait yang dapat mendukung data primer yang diperoleh.
3.3.2 Pengolahan dan Analisis Data
Langkah-langkah  yang  harus  dilakukan  untuk  mengolah data yang diperoleh adalah :
a. Menganalisis  laporan  biaya-biaya  operasional  perusahaan  yang terjadi selama tahun 2006-2009 serta besarnya jumlah penjualan
yang  telah  dicapai  oleh  perusahaan  selama  kurun  waktu tersebut.
b. Memisahkan  semua  biaya-biaya  yang  telah  dikeluarkan  oleh perusahaan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
c. Membuat  analisis  BEP  Breakeven  point berdasarkan  data penjualan  dan  biaya-biaya  tetap  maupun  variabel,  sehingga
dapat  menghasilkan  gambaran  titik  dimana  perusahaan  tidak mendapat laba maupun mengalami kerugian.
d. Menganalisis perubahan terhadap salah satu faktor tingkat laba sehingga  dapat  diketahui  langkah  apa  yang  harus  diambil
perusahaan.
Metode yang  dipergunakan  untuk  menghitung  titik  impas dalam analisis ini adalah metode titik impas atas dasar sales dalam
rupiah.  Titik  impas  atas  dasar unit  tidak  dihitung karena perusahaan  yang  diteliti berjenis  perusahaan  jasa  dan menjual
banyak jenis produk. Menentukan titik impas BEP dapat dicari dengan rumus:
Titik impas atas dasar sales dalam rupiah BEP
Rp
= ………..….……….........….……………….…….7
Dimana: BEP
Rp
= Penjualan pada titik impas-dalam rupiah FC
= Biaya Tetap keseluruhan fixed cost VC
= Biaya Variabel keseluruhan variabel cost S
= Hasil Penjualan keseluruhan 1
= Konstanta VCS  = Variabel  Cost  Ratio  VCR-perbandingan  antara  biaya
variabel dengan hasil penjualan Penentuan breakeven  point akan  sangat  berpengaruh  bagi
manajemen  di  dalam  merencanakan  penjualan  satu  periode  ke depan.  Semakin  rendah breakeven  point berarti  semakin  besar
kemungkinan  perusahaan  memperoleh  kesempatan  mendapatkan laba.
Setelah  melakukan  penentuan breakeven  point maka perusahaan menentukan margin  of  safety. Margin  of  safety atau
tingkat  keamanan  memberikan  informasi  bagi  manajemen  yaitu berapa  tingkat  penjualan  boleh  turun  agar  perusahaan  tidak
memperoleh rugi di dalam merencanakan penjualan. Penentuan  penjualan  minimal dilakukan  bila  perusahaan
ingin  mencapai laba  yang  ditargetkan,  maka  pihak  manajemen akan mengetahui berapa tingkat penjualan yang harus dicapai agar
memperoleh  laba  tersebut.  Hal  ini  merupakan  hal  yang  terakhir dipertimbangkan  dalam  penyusunan  anggaran  penjualan.  Dalam
anggran  penjualan  akan  tercantum  berapa penjualan  yang  harus dicapai agar memperleh laba yang diinginkan.
Berkaitan  dengan  analisis  perubahan  faktor  laba,  analisis breakeven  point dapat  memberikan  gambaran  kepada  manajemen
mengenai  pengaruhnya  terhadap  laba  dan  tingkat breakeven  point apabila  terjadi  perubahan  dalam  komponen  biaya  tetap,  biaya
variabel,  harga  jual,  serta  volume  penjualan.  Gambaran  ini tentunya  berguna  bagi  manajemen  untuk  dapat  mengantisipasi
perubahan  salah  satu  faktor  tersebut  bahkan  lebih  dengan  melihat pengaruhnya  terhadap  laba  dan  tingkat breakeven  point,  sehingga
dapat  diambil  keputusan  yang  tepat. Analisis  BEP  yang  dapat dilakukan adalah:
1. Menurunkan biaya variabel Biaya  variabel  harus  diturunkan  untuk  meningkatkan  laba
perusahaan.  Jika  biaya  variabel  diturunkan,  maka contribution margin akan bertambah, sehingga laba pun akan menjadi lebih
besar. Menurut Horngren, Datar, dan Foster 2003, perbedaan antara  pendapatan  total dan  biaya  variabel  total disebut marjin
kontribusi contribution
margin. Marjin
kontribusi menunjukkan mengapa laba operasi berubah ketika jumlah unit
terjual berubah. 2. Menurunkan biaya tetap
Salah satu cara untuk memperoleh laba yang lebih besar adalah dengan menurunkan biaya tetap
3. Menaikkan harga jual Salah satu cara yang dapat ditempuh dalam proses perencanaan
laba adalah dengan meningkatkan harga jual. 4. Menaikkan volume penjualan
Volume  penjualan  harus  ditingkatkan  dalam  mencapai peningkatan  laba.  Setelah  penjualan  mencapai  BEP,  maka
peningkatan penjualan akan menambah laba yang dihasilkan.
Dari  hasil  analisis  BEP  yang  dilakukan  dengan  beberapa cara  di atas,  maka  akan  dipilih  cara  mana  yang  dianggap  paling
rasional  yang  dapat  dilakukan  oleh  perusahaan  dan  paling  sesuai dengan kondisi perusahaan maupun kondisi pasar yang ada.
IV. PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan